Limapuluh Kota, --- Kunjungan kerjanya di Kabupaten Limapuluh Kota, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muhammadiyah Haedar Nasir diwakili Pengurus Harian Drs. H Ahmad Dahlan Rais, M.Hum yang juga merupakan adik kandung Amien Rais menyebut bahwa banyak tokoh penting Muhamnadiyah Pusat berkampung di Sumatera Barat.
Keberadaan tokoh Sumbar di Muhammadiyah sangat punya andil dalam kemajuan Muhammadiyah. Warga Sumbar dengan azas Adat Badandi Syarak dan Syarak basandi kitabullah nya, serta kesopananan dalam kekerabatan membuat segala usulan positifnya terpakai guna membangun organisasi yang terbentuk 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah ini.
Setidaknya, ada 4 agenda penting Ahmad Dahlan Rais di Kabupaten Limapuluh Kota, yakninya menghadiri Peringatan milad Muhammadiyah ke 110, peresmian koperasi syariah sang surya, peletakan batu pertama pembangunan rombel SD Muhammadiyah lokasi III atas bantuan BI, dan petesmian pemakaian perpustakaan.
Seremonial penyambutan pengurus harian DPP Muhammadiyah ini dirangkai dengan tausiyah akbar yang dipusatkan di SD Muhammadiyah (SD M) fullday kampus II di jalan raya negara Sarilamak Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.
Dikatakan Ahmad Dahlan Rais pada Ahad (25/08/2019) disela menghadiri undangan PDM Kabupaten Limapuluh Kota dr H Hafifi Fauzi Abbas, bahwa sudah 110 tahun lamanya Muhammadiyah berperan dalam membangun NKRI, melalui organisasi, keagamaan, pendidikan, sosbud dan kemanusiaan. Dirinya juga bangga bisa bertemu kader Muhammadiyah Limapuluh Kota.
Tampak dihadiri Ketua PWM provinsi Sumatera Barat Syofwan Kariem yang hadir bersama pengurus PDM Kota Payakumbuh Ali Anhar.
Dalam perkembangannya, Muhammadiyah yang lahir dan tumbuh dari Jogyakarta kini sudah tersebar hingga kepengurusan ranting di pelosok Indonesia. Sayangnya kepengurusan di tingkat ranting kurang menggeliat, hal ini disebabkan salah satunya adalah jiwa dan semangat merantau. Walau demikian, sebut Ahmad Dahlan, dimana saja anggota dan kader Muhammadiyah berada mesti ikut aktif dengan perwakilan Muhammadiyah disana. Sehingga pengelolaan Organisasi di rantau dan di kampung berjalan ideal
"Yang keluar membangun Muhammadiyah dan di kampung mengelola Muhammadiyah di kampung,"pesannya.
Dikatakan Adik kandung Amien Rais ini, bahwa Muhamnadiyah mesti bangkit dari keterpurukan. Dirinya mengharapkan bagaimana kepengurusan Muhammadiyah bisa bersinergi dengan lintas sektoral, mulai dari daerah tingkat II hingga pusat. Bagaimana pemerintah meloloskan dana untuk muhammadiyah terteta dan disahkan sebagai sebuah penganggaran.
"Tingkatkan koordinasi lintas sektoral bagaimana anggaran APBD terdata dana untuk Muhammadiyah. Bagaimana kedepannya pembangunan bukan hanya menambah kuantitas tapi harus meningkatkan kualitas. Dari laporan pengurus bahwa gedung SD masih Ngontrak. Untuk itu kami mencambuk kita semua untuk berhenti jadi kontraktor tapi bagaimana pengurus mampu menjadikan gedung kontrak jadi milik organisasi secara bertahap. Mengapa ngak dibeli bangunan RSB Harapan Bunda ?, kan pemilik sudah ok. Tentunya kita persamakan. Kondisi ini akan saya jadikan bahan rapat di Muhammadiyah Pusat. Kami pesankan, Susunlah managerial dan man jadda wa jadda. Bukan minta minta tapi memberi tahukan jalan ke syorga. Dan jalan ke syorga itu butuh pengorbanan,"ungkap Dahlan.
Terkait fisik dan pendidikan di tubuh organisasi, Ahmad Dahlan Rais menerangkan bahwa hanya dengan pendidikan peradaban suatu bangsa bisa bangkit dan terbangun. Dirinya juga mengapresiasi bentuk inovasi pimpinan dan mudir di jajaran PDM Limapuluh Kota yang bangkit dari keterpurukan kondisi fisik dan peserta didik.
"Cara merubah peradaban adalah salah satunya melalui pendidikan, sebagaimana kampanye PM Inggris Tony Blaier yang mengedepan pendidikan. Pendidikan adalah solusi bagi semua. Solusi bagi kemajuan masyarakat dan bangsa ditentukan Pendidikan. Ini tantangan kita, bagaimana kita bisa mendapatkan sumber dana halal dan tidak mengikat,"pungkasnya.
Sebelumnya usai Mars Muhammadiyah, PDM Limapuluh Kota Hafifi Fauzi Abas dalam laporannya menyebutkan bahwa saat ini SD Muhammadiyah masih mengontrak gedung milik RSB Harapan Bunda.
"SDM lahir tahun 2010 dengan murid perdana 6 orang. Dan alhamdulillah Tahun ini sudah menjadi SDM fulday dengab murid 335 orang berasal dari Limapuluh kota dan Payakumbuh. Alhamdulillah, ada suntikan dana Rp 150 juta dari BI untuk pembangunan melalui rekening panitia pembangunan. Untuk itu mohon supor Ketua DPP di Pusat Jakarta. Mudah - mudahan sekolah kita menjadi tujuan dan eksis di tengah masyarakat,"terangnya.
Terkait kelembagaan, Hafifi Fauzi Abas menambahkan. Ada wakaf tanah dari tokoh masyarakat nagari Kubang dan sudah selesai surat ikrar wakaf. Ini PR kita dan Kita sudah ajukan proposal ke BPKH Jakarta. Terkait proposal 10 M untuk pembebasan tanah dan gedung RSB Harapan Bunda, ditunda sementara. Target utama adalah dalam waktu dekat dari 24 kelas saat ini sudah terpenuhi 9 kelas. Dan akan dilanjutkan pembangunan. Target kita, setahun ini jumlah kelas tersebut terwujud. Karena itu akhir masa kepengurusan kami.
"Limapuluh kota adalah daerah terluas, ada 11 cabang Muhammadiyah dari 13 kecamatan , dengan ranting 105. Ranting paling aktif menyaingi PDM adalah terletak di Suliki. Dari kelembagaan Kita punya 26 MDA, TK 30, SD M 1, MIS M 2, Mts M 3, SLTP M 1, MA M 1. Pastinya, Tantangan kedepan kota semakin berat,"sebut Hafifi Fauzi Abas diamini kepala SD M, Mardhiati.
Disaksikan ratusan kader Muhammadiyah Kabupaten Limapuluh Kota, Ketua Pengurus Harian DPP Muhammadiyah Pusat Ahmad Dahlan Rais menyerahkan sumbangan pembangunan. Disamping meresmikan kantor Koperasi Syariah, peletakan batu perdana pembangunan ruang kelas SDM kampus III serta meresmikan pemakaian perpustakaan, adik Amin Rais ini juga berjanji akan memperjuangkan pencarian dana dari pusat guna menuntaskan pembangunan fisik dan pendidikan yang ada di tubuh PDM Kabupaten Limapuluh Kota.(ul)
0 Comments