Wujudkan Parkir Representatif, Warga Balai Panjang Laksanakan Goro di Mesjid Ubudiyah

Proses pengedaman tebing depan mesjid 


Payakumbuh, fajarsumbar.com - Borek sapikua ringan sajinjiang, baiyua, samo maisi, manyumbang sarila hati. Pepatah ini sangat sangat terasa dalam kehidupan sehari - hari untuk memakmurkan Masjid dengan cara Gotong Royong.


Goro kali ini adalah membuat tempat parkir yang representatif dalam memberikan rasa aman terhadap jamaah saat melaksanakan shalat di Masjid Ubudiyah Kelurahan Balai Panjang Kecamatan Payakumbuh Selatan, Minggu 7 Februari 2021.


Camat Payakumbuh Selatan Kefrinasdi, S.Sos yang sengaja menyempatkan diri ambil bagian dalam Goro tersebut mengaku kagum dan bangga dengan warga Balai Panjang yang terlihat sangat kompak, untuk itu saya berikan apreasiasi yang setinggi - tingginya.


Dikatakan Kefrinasdi, tradisi gotong-royong (goro) yang sudah turun temurun tetap dijaga masyarakat Kelurahan Balai Panjang Kecamatan Payakumbuh Selatan. Tradisi goro yang jadi warisan leluhur kini masih tetap terjaga sampai saat ini, berkat kesadaran warga.


"Ini sebagai bentuk kekompakan masyarakat yang peduli terhadap kampungnya," ucap Kefrinasdi.


Sementara itu, Ketua LPM. Kelurahan Balai Panjang Doni Saputra, di sela-sela mengangkat adukan semen mengatakan dengan goro kita wujudkan kepentingan bersama.


"Yang berat akan terasa ringan jika dikerjakan dengan gotong royong. Cita cita yang ada dalam impian dengan kemampuan terbatas akan tampak dimata jika dikerjakan besama,"ujar Doni.


Tokoh Masyarakat Kelurahan Balai Panjang Khairul Hadi Datuk Pulai mengutarakan, saat ini sebagai kebutuhan yang mendesak berupa tempat parkir kendaraan roda maupun empat. 


"Maka, kita fungsikan tanah wakaf dari kaum suku Sipisang tepat berada didepan mesjid arah ke jalan raya. Dengan pembangunan tempat parkir yang resfentatif ini, maka jamaah merasa aman. Begitu pula kendaraan yang berlalu lalang pada jalan provinsi tersebutpun merasa tidak terganggu akibat parkir yang selama ini memakai bahu jalan,"sebutnya. 


Dikatakannya, tempat parkir dengan cara memasang dam pada lereng tanah itu membutuhkan dana berkisar Rp. 150 juta.


"Kita mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada pasukuan Sipisang yang telah mewakafkan tanahnya, juga terhadap donatur yang telah memberikan semen, krikil maupun pasir. Tidak itu saja, ucapan terima kasih juga donatur yang memberikan nasi bungkus, air meneral dan anak buat warga yang melakukan Goro. Terhadap masyarakat  yang telah  menyumbangkan tenaganya dalam goro dan terhadap donatur yang menyumbangkan sebagian hartanya, semoga Allah akan membalas di akhirat kelak,"imbuhnya. 


"Saat ini, kita masih membuka pintu amal dalam pembangunan tempat parkir Masjid 'Ubudiyah ini," harap Datuk Pulai yang juga sebagai Inspirator pembangunan Masjid itu (ul) 

Post a Comment

0 Comments