Dikutip dari Reuters, harga emas dunia pada Jumat (28/2) mencatatkan penurunan terbesar dalam tujuh tahun terakhir. Harga emas di pasar spot anjlok 4,5% ke posisi US$ 1.568,96 per ons, sedangkan harga emas berjangka turun 4,6% ke posisi US$ 1.566,7.
Logam mulia mengalami ayunan harga yang tajam pada pekan ini setelah mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir US$ 1.688 pada Senin.
Penyebaran cepat virus corona menimbulkan ketakutan terhadap pendemi, dengan sejumlah negara melaporkan kasus pertama mereka dan WHO menetapkan status risiko corona di level tertinggi.
Kepanikan penyebaran virus mengirim pasar saham dunia ke laju penurunan mingguan terburuk sejak 2008. Kapitalisasi pasar saham global kehilangan hampir US$ 6 miliar.
"Jika penghindaran risiko menyebabkan kepanikan pasar, investor akan memilih uang tunai dan aset likuid yang masih menarik. Mereka mungkin melikuidasi posisi investasi emas," tulis ABN Amro Georgette Boele dalam risetnya.
Logam mulia lainnya, Paladium turun 10,8% menjadi US$ 2.538,21 per ons, kinerja satu hari terburuk sejak krisis keuangan 2008. Sementara perak turun 7,2% ke level US% 16,43 per ons, terburuk sejak 2011.
Mengutip situs logammulia.com, harga emas Antam turun untuk seluruh produk yang dijual berdasarkan bobot. Harga pembelian kembali oleh Antam juga turun Rp 10 ribu per gram menjadi Rp 728 ribu per gram.
Berikut harga emas Antam, Sabtu 29 Februari 2020:
Emas batangan 0,5 gram Rp 427.500
Emas batangan 1 gram Rp 806.000
Emas batangan 2 gram Rp 1.561.000
Emas batangan 3 gram Rp 2.320.000
Emas batangan 5 gram Rp 3.850.000
Emas batangan 10 gram Rp 7.635.000
Emas batangan 25 gram Rp 18.980.000
Emas batangan 50 gram Rp 37.885.000
Emas batangan 100 gram Rp 75.700.000
#tafch
#emas
0 Comments