Pandemi Covid-19 Menuntut Pemerintah Memberikan Informasi yang Mudah Dicerna Masyarakat

IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh, --- Wakil Wali Kota Erwin Yunaz ikut dalam Bincang Bumiy, sebuah talkshow santai yang mengedukasi, dipandu oleh Miya Maharani. Kali ini topik yang dibahas adalah "Covid Bukan Aib", Minggu, 6 September 2020, pukul 14.00 WIB hingga selesai.

Dalam talkshow secara video conference lewat aplikasi Zoom itu dibahas bagaimana jika kita terpapar Covid-19? Apa yang kita lakukan untuk menghindar? Vaksin apa kabar? Apa iya vitamin bisa mencegah Covid-19? dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Selain Wawako Erwin, ada juga dokter ahli yang didaulat jadi teman bincang seperti drg. Harfindo Nismal, Sp.BM - Wakil Ketua Tim Layanan Covid-19 Rumah Sakit Universitas Andalas, dr. Muhammad Fadil, Sp.JP., FIHA - dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Umum Pusat M. Djamil, dan N. Rachmadanur, SKM., MKM - dosen Poltekes Kemenkes Padang.

Acara ini juga disiarkan live facebook @bumiy21 dan gratis bagi khalayak umum.

Wawako Erwin Yunaz menyebut pandemi Covid-19 menuntut pemerintah untuk memberikan infromasi yang mudah dicerna masyarakat. Dikatakan, saat ini masih banyak yang kurang memahami karena minimnya sosialisasi. 

"Minim sosialiasi ini karena spanduk informasi tidak dibaca, membaca beritapun tidak memperhatikan. Akhirnya masyarakat menakuti Covid-19 dengan cara tidak tepat. Mereka takut Covid-19, tapi tak mau menjalankan protokol kesehatan," ungkapnya.

Kemudian, Wawako yang saat ini juga sebagai pasien terpapar Covid-19 disana juga mencontohkan bagaimana orang-orang dapat berlaku kepada orang yang terjangkit Covid-19.

"Apa yang kita lakukan, bagaimana penanganannya dan saat isolasi mandiri apa saja yang kita laksanakan. Kegiatan ini bisa memberi masyarakat informasi yang lebih baik lagi. Apa yang harus dilakukan seandainya mereka juga terjangkit," kata Erwin Yunaz.

Sementara itu, Moderator Bincang Bumiy, Miya Maharani saat dihubungi usai kegiatan itu, menyebut latar belakang Wakil Wali Kota Payakumbuh menjadi teman bincang karena Erwin Yunaz adalah salah satu sosok pemimpin di Sumbar yang berani membuat statement kalau dirinya terpapar Covid-19, dan itu perdana di Sumbar. 

"Jadi sebenarnya kita ingin menjadikan apa yang dilakukan Beliau sebagai contoh buat masyarakat," tegasnya.

Bahkan Miya menyebutkan di dalam talkshow itu, ada bahasan tentang kondisi yang terjadi saat ini dimana sosialisasi Covid-19 memang belum maksimal.

"Seperti contoh di Kota Padang hanya melalui mobil penerangan yang orang juga gak bisa dengar jelas apa pesannya," katanya.

"Tadi ada disarankan untuk sosialisasi menggunakan cara-cara kreatif, yang bisa menarik perhatian orang dan bisa melalui media sosial atau pun media elektronik (yang paling banyak diakses masyarakat saat ini). Bisa juga melalui rumah-rumah ibadah," tukuknya menambahkan.

Kemudian, diterangkan Miya lagi, ada pembahasan kalau aturan mengikuti protokol kesehatan memang ada, tetapi pengawasan dan monitoring di lapangan sangat minim. Tempat-tempat umum tidak semuanya menjalankan protokol kesehatan ketika kedatangan pelanggan, dan ini tidak ada pula diawasi apalagi ditindak karena Peraturan Daerah (Perda) pun belum keluar. 

"At least, ada monitoring yang mengingatkan mereka. Kami paham bahwa petugas mungkin jumlahnya tidak seberapa, tetapi masukan dari pendengar tadi yaitu bisa juga dilibatkan pemuda atau organisasi dalam suatu desa/kelurahan dengan aturan manajemen yang sudah ditentukan sebelumnya supaya tidak pula membuat kerumunan baru," ungkapnya.

"Sosialisasi kepada grass root seperti ketua-ketua RT atau ketua-ketua jorong sangat dibutuhkan karena mereka adalah tumpuan masyarakat, jangan justru mereka yang membuat stigma Covid-19 itu adalah aib," tambahnya.

Sementara itu, dapat diambil pesan dari para dokter pembicara dalam talkshow tersebut untuk seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder. 

"Sekarang kita sedang ditantang rasa persatuan bangsanya, bahwa Covid-19 merupakan musuh kita bersama dan kita sudah ada andil masing-masing di dalamnya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan dan aturan, media mengelola informasi yang masuk ke masyarakat, masyarakat disiplin protokol kesehatan, dan tenaga media menjaga benteng terakhir. Kita harus bersatu padu dan berjalan di jalurnya masing-masing sehingga sinergi dalam melawan covid ini bisa maksimal," pungkasnya. (rel)