AS Tunjukkan Kekuatan Tempur Turunkan Pesawat Pembom di Laut China Selatan


Armada AS bersiaga di Laut China Selatan. (Foto: Twitter @aircraftcarrier)

IMPIANNEWS.COM (Laut China Selatan).

Konflik AS-China makin memanas. Tidak hanya terjadi pada konflik ekonomi, nampaknya kian merambah pada sektor lainnya termasuk konflik laut China Selatan yang saat ini makin meruncing.

Berbagai spekukasi bermunculan, terlebih masing-masing petinggi negara mengemukakan alasannya tersendiri yang memancing kemarahan pimpinan kedua negara tersebut. 

Tak jarang, negara lain ikut memprovokasi bagian dari dukungan ke tiap negaran dengan segala bentuk kompensasinya.

Terbaru dilaporkan untuk menunjukkan kekuatan perangnya di laut China Selatan, AS untuk menjalani latihan tempur di Laut China Selatan, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Warta Ekomomi, Minggu 19 Juli 2020.

Seolah ingin memperlihatkan kekuatan perangnya ke negara China, AS menurunkan dua pesawat pembom B-1B Lancer melengkapi armada tempur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces). Sepasang pesawat pembom dikirim ke Pangkalan Militer Andersen di Guam.

Dalam berita sebelumnya bahwa armada tempur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat masih menggelar latihan tempur di Laut China Selatan. Dalam latihan itu, ada dua kapal penjelajah, dua kapal perusak, dan yang utama adalah dua kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan.

Yang terbaru, Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) mengirim dua unit pesawat pembom Rockwell B-1 Lancer ke Pangkalan Militer Andersen di Guam. Kedua pesawat pembom ini akan melengkapi armada tempur Amerika dalam latihan tempur di Laut China Selatan.

Dalam situs resminya, Angkatan Udara Amerika mengonfirmasi pengerahan dua pesawat pembom B-1 Lancer. Selain untuk mengikuti latihan tempur, Angkatan Udara Amerika menyebut pengiriman dua pesawat pembom itu adalah sebagai dukungan untuk pengamanan wilayah Laut China Selatan.

"(Pengerahan dua pesawat pembom B-1 Lancer) untuk mendukung misi pencegahan strategis, dan memperkuat tatanan internasional berbasis peraturan di kawasan itu," bunyi pernyataan Angkatan Udara Amerika.

Sebelum tiba di Pangkalan Militer Andersen, dua unit pesawat pembom B-1 Lancer ini lebih dulu melakukan latihan tempur di Laut Jepang. Pesawat pembom itu melakukan latihan pencegatan bersama dengan jet tempur Angkatan Udara Tentara Bela Diri Jepang, F-15J.

Pesawat pembom B-1 Lancer terakhir kali dikirim ke Guam adalah pada Mei 2020, dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) tengah pekan lalu memastikan bakal mengubah strategi pengerahan pesawat pembom, dalam pengamanan wilayah Laut China Selatan. 

Dalam pernyataannya, Departemen Pertahanan AS menyebut bahwa pesawat-pesawat pembom akan tetap beroperasi di Indo-Pasifik, hanya saja waktunya akan diacak.

"Amerika Serikat telah beralih ke pendekatan yang memungkinkan pembom strategis beroperasi maju di kawasn Indo-Pasifik," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Amerika.

"Untuk sementara, pesawat pembom secara permanen berbasis di Amerika Serikat, dan akan terus beroperasi di Indo-Pasifik. Untuk masuk ke Guam, kami akan memilih waktu dan temponya," lanjut bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Amerika.**