Walikota Padang Hadiri Ta’limul Abawayn Alhuffazh School Payakumbuh

IMPIANNEWS.COM
“Ta’limul Abawayn Al Huffazh School Bersama Ustadz Adriano Rusfi. M. Si”

Payakumbuh, --- Ketua Yayasan Al Huffazh Payakumbuh Edhie Kusmana dan jajaran pada Sabtu (19/10/2019) gelar kegiatan parenting rutin 3 bulanan Ta’limul Abawayn Al Huffazh School selesai dilaksanakan hari ini. 

Terkait kegiatan rutin 3 bulanan tersebut, Edhie Kusmana kepada impiannews.com menerangkan bahwa Ta’limul Abawayn Al Huffazh School semakin hari semakin berkualitas.

"Istimewanya, disamping menghadirkan narasumber Ustadz Adriano Rusfi, M. Si (Urang Awak dari Yogyakarta) yang kompeten di bidangnya, Ta’limul Abawayn yang kali ini juga dihadiri oleh Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, SP,"terang Edhi diamini ustadz Rinaldi.

Kehadiran Walikota Padang pada kegiatan Ta’limul Abawayn yang rutin Al huffazh hadirkan per 3 bulan ini menjadi bukti kalau keilmuan yang Al huffazh hadirkan untuk ayah bunda, bukanlah sekedar keilmuan yang pantas diremehkan. Namun lebih jauh, kita sebagai orangtua haruslah faham tingkat perkembangan dan pertumbuhan anak-anak kita.

"Kami sangat mengapresiasi yayasan Al Huffazh, perkembangannya sangat pesat,"kagum Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah yang juga Rang Sumando Luak Limopuluah.

Sementara, pada kesempatan ini, Ustadz Adriano Rusfi, M. Si menjelaskan tema tentang Mendidik Generasi Aqil Baligh. 

Bukan menyetujui Istilah remaja, yang menjadi petaka yang tidak pernah Islam kenal sebelumnya. Istilah Remaja yang cenderung kita sematkan kepada generasi sekarang, memberikan sebuah fenomena, dimana mereka belum dapat disebut dewasa namun mereka bukan anak-anak. 

Remaja, mereka sudah baligh namun belum aqil. Mereka tidak produktif namun sangat konsumtif dan destruktif. Pada istilah remaja ini jugalah kita menemukan istilah Generasi galau yang bingung dengan identitas, status dan posisi sosial mereka. 

Bagaimana Ayah Bunda menghadapi fase ini?, Disinilah peran Ayah sebagai Man of Vision, Penanggung Jawab, Konsultan pendidikan dan Individualitas, pembangun system berfikir, penegak Profesionalisme, Supplier Maskulinitas dan The king of Tega dan Peran Bunda sebagai Pelaksana harian pendidikan. Dimana Bunda adalah person of love and sincerity, Sang harmony dan sinergi, pemilik moralitas dan nurani, Penyupplai feminitas, Pembangun hati dan rasa bagi sang buah hati, yang berbasis pengorbanan dan menjadi pembasuh luka sang buah hati. 

"Diatas realitas alami, kita didik generasi islami”. Dikehidupan sesungguhnya, Bukan di simulasi, Laboratorium, atau representasi kehidupan. Rumah dan sekolah sebagai bagian dari ralita seutuhnya,"papar panjang narsum.(ul)

Post a Comment

0 Comments