DLH Gelar Sosialisasi Mengolah Sampah Organik Bernilai Ekonomis

Kabid Pengelolaan Sampah dan Kebersihan (PSDK) Deni Harzandy  mengatakan, sampah masih sering kali menjadi fenomena masalah yang belum bisa diselesaikan secara efektif. 
IMPIANNEWS.COM (Padang).

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang  menggelar sosialisasi pengelolaan sampah organik di Kelurahan Gunung Pangilun Kecamatan Padang Utara Kota Padang Sumatera Barat, Selasa (17/7). di Aula LPM Gunung Pangilun. 

Pelatihan ini dihadiri oleh Unsur Pemerintahan Kelurahan, LPM,  RW/RT, Tokoh Masyarakat, PKK, Kelompok Dasawisma dan masyarakat terampil.

Kepala Dinas LH Kota Padang diwakili oleh Kabid Pengelolaan Sampah dan Kebersihan (PSDK) Deni Harzandy  mengatakan, sampah masih sering kali menjadi fenomena masalah yang belum bisa diselesaikan secara efektif. 

Berbagai strategi sudah dilakukan baik oleh pemerintah, maupun lembaga dan para pegiat lainnya. 

Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk mengolah sampah, menjadi salah satu persoalan besar yang selalu menjadi alasan munculnya dampak dari sampah. 

Sementara itu, sampah baru selalu dihasilkan oleh masyarakat setiap harinya dalam kehidupan di setiap ada kegiatan apa saja selalu ada sampah.

Di beberapa daerah yang sudah menginisiasi pengolahan sampah melalui TPA, dan juga pembuatan Bank Sampah yang dikelola oleh masyarakat di lingkungannya. Hingga saat ini masih sering kali menimbulkan persoalan dalam proses pengolahan sampah, karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk memisahkan sampah organik dan sampah anorganik.

 “Sampah organik dan sampah anorganik harus dipisahkan karena proses pengolahannya yang berbeda, untuk itulah sosialisasi ini dilakukan agar masyarakat mengetahui mana sampah organic dan anorganik yang semuanya jika dikelola dengan baik akan bermanfaat,” kata Deni Harzandy yang akrab dipanggila Deni Baba.

Deni menjelaskan, sampah anorganik yang biasanya dalam bentuk plastik, kaleng, karet, seng, logam, besi dan bahan lainnya, bisa didaur ulang untuk menjadi barang baru lagi. Bahkan di beberapa daerah sudah ada yang bisa menghasilkan barang kerajinan yang dibuat dari bahan-bahan sampah anorganik. 

Sementara untuk sampah organik seperti daun gugur, sampah dari sisa pertanian, sampah dari sayuran dapur, dan jenis sampah organik lainnya, bisa diolah sendiri oleh masyarakat menjadi pupuk kompos, yang tentunya akan memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat.

Selain bisa digunakan sendiri untuk pertanian atau pemeliharaan tanaman oleh masyarakat. Pupuk kompos juga memiliki nilai ekonomis dan peluang usaha yang bisa dikembangkan. 

Sebuah nilai tambah yang bisa didapatkan dari mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos yang dibuat dari bahan sampah organik juga bisa digunakan untuk perawatan tanaman dalam sistem pertanian organik. Sebut Deni.

“Nah, ternyata kedua jenis sampah ini jika dikelola akan memberikan manfaat bahkan bernilai ekonomis. Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama kreatif dalam menghasilkan sesuatu dari sampah anorganik maupun organic ini,” pungkas Deni Baba. (aa).