 |
| Kepala Kankemenag H. Dedi Wandra, S.Ag, MA dalam amanahnya mengingatkan untuk meningkatkan kesadaran yang salah satunya tusi ASN itu sebagai pelayan masyarakat. |
Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman ikuti apel hari kesadaran nasional di halaman kantor setempat Selasa (17/7).
Kepala Kankemenag H. Dedi Wandra, S.Ag, MA dalam amanahnya mengingatkan untuk meningkatkan kesadaran yang salah satunya tusi ASN itu sebagai pelayan masyarakat.
“Harus sadari dan rubah mindset bahwa kita ASN adalah pelayan masyarakat”, tegasnya.
Disebutnya kedisiplinan pegawai diatur di dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Dan mengenai tusi tertuang di dalam undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014.
Lanjut Dedi, undang-undang telah mengamanahkan ASN itu sebagai pelaksana kebijakan publk yakni bekerja secara profesional, proporsional, terukur dan disiplin seluruh program-program kerja Kemenag.
Ia juga mengatakan bahwa ASN itu merupakan pelayan masyarakat dengan memberikan layanan yang berkualitas sehingga memberi dampak positif terhadap citra dan kepuasan masyarakat khususnya di ranah Pasaman ini.
Menurutnya, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan pesan Menag dan Ka Kanwil yang harus terlaksana, karena dengan program tersebut dapat meningkatkan pelayanan birokrasi yang efektif dan efisien.
Dikesempatan pagi yang cerah itu, Dedi Wandra juga mengatakan bahwa ASN itu perekat kesatuan dan persatuan bangsa. Artinya juga di intern Kemenag sendiri ukhuwah dan keutuhan harus tetap terjaga karena dapat memperkuat koordinasi kerja dan silaturahim.
“Jangan seperti merobek baju di dada dan menepis air didulang”, ingatnya.
Harapnya, ASN di Kemenag Pasaman tetap harmonis dan bekerjasama dalam mensukseskan program dan seluruh kegiatan untuk kemaslahatan ummat.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Drs. Nafrizal, M.MPd menginformasikan apel kesadaran tetap dilaksanakan setiap bulan tanggal 17 selagi tidak ada upacara nasional yang dilaksanakan sebelumnya.
Tambahnya, apel pagi tadi diikuti sejumlah pejabat Kemenag, Kepala KUA, madrasah, JFT penghulu dan penyuluh agama Islam serta puluhan JFU. (suf78)
