Solok,Impiannews.com – Dalam rangka mendukung program 100 Hari Kerja Bupati Jon Firman Pandu dan Wakil Bupati H. Candra, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Solok semakin gencar mengoptimalkan berbagai langkah strategis guna mewujudkan Solok yang bersih dan bebas sampah.30/03
Kepala DLH Kabupaten Solok, Asnur, lewat wawancara 3/03, menegaskan bahwa pihaknya telah meningkatkan layanan pengangkutan sampah, terutama di kawasan pasar dan permukiman. Selain itu, DLH juga menjalin kerja sama erat dengan pemerintah nagari dan kecamatan untuk mengidentifikasi titik-titik tumpukan sampah serta mencari solusi efektif dalam penanganannya. Salah satu langkah utama yang ditekankan adalah mendorong setiap nagari memiliki Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) sebelum sampah diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
“Kami telah meminta camat dan wali nagari untuk aktif mengawasi dan melaporkan titik-titik tumpukan sampah, agar dapat segera kami tangani sesuai dengan sumber daya yang tersedia,” ujar Asnur.
Sebagai langkah konkret di lapangan, DLH Kabupaten Solok telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sampah di tingkat kecamatan dan nagari. Masyarakat yang ingin melaporkan adanya tumpukan sampah kini dapat menghubungi Satgas Sampah di wilayah masing-masing untuk segera ditindaklanjuti.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan komprehensif, DLH Kabupaten Solok telah menyusun langkah teknis jangka panjang. Beberapa strategi yang akan diterapkan mencakup peningkatan sarana dan prasarana, edukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik, serta penerapan regulasi di tingkat nagari terkait sampah.
“Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati dapat memberikan dukungan lebih besar, khususnya dalam hal penganggaran untuk pengadaan truk sampah, kontainer, gerobak sampah, serta penambahan jumlah petugas kebersihan. Dengan luasnya wilayah Kabupaten Solok, diperlukan sumber daya yang lebih memadai agar layanan kebersihan dapat berjalan optimal,” tambahnya.
DLH Kabupaten Solok juga terus menggerakkan budaya gotong royong di berbagai kecamatan dan nagari guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Pengelolaan sampah berbasis paradigma baru—meliputi pengurangan dan penanganan sampah—akan terus diterapkan, termasuk melalui program pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang sampah.
Dengan berbagai langkah konkret ini, diharapkan Kabupaten Solok dapat menjadi daerah yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warganya.(YM-Koto)