Penambahan Anggaran Besar Ibu Kota Baru untuk Kepentingan Siapa

Oleh: Neng Rohimah

IMPIANNEWS.COM

Rupanya cerita pembangunan ibu kota baru masih belum kelar, masih banyak anggaran yang harus dikeluarkan. 

Sebenarnya ada apa, dan untuk kepentingam siapa? wacana pindah ibu kota, benarkah untuk kepentingan rakyat?

Jakarta - Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa anggaran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diperkirakan akan membengkak hingga sekitar Rp 30 triliun, dari anggaran awal Rp 23 triliun pada tahun ini.

Hal ini disebabkan oleh permintaan tambahan anggaran sebesar Rp 7 - Rp 8 triliun yang diusulkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan.

Mengenai besarnya biaya yang diambil dari APBN ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyembutkan bahwa dana tersebut untuk mempercepat pembangunan IKN yang berfokus pada kawasan Inti Pusat Pemerintahan ( KIPP). Anggaran Rp20,8 triliun dipakai membangun KIPP itu, termasuk untuk membangun sarana dan prasarana air baku, air minum, sanitasi, serta drainase.

Permasalahannya Pemasukan APBN selama ini diperoleh dari uang rakyat yaitu pajak yang persenyasenya paling tinggi. Pada Oktober 2022, pajak memberikan sumbangsih sebesar 97,5% dari seluruh penerimaan APBN. 

Seharusnya pajak diperuntukan untuk kesejahteraan rakyat, miris malah dipakai menutupi anggaran yang yang rakyat jauh merasakannya. Seperti Pembangunan Gedung- gedung di IKN nantinya dinikmati para petinggi negara, fasilitas yang mewah juga akan dinikmati mereka para petinggi negara, sedangkan rakyat jauh dari kenyamanan bahkan masih banyak rakyat mendiami rumah tidak layak atau bahkan banyak yang tidak punya rumah. 

Jika terus mengalami pembengkakan dana IKN maka akan sangat membahayakan. APBN yang seharusnya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, seperti pendidikan, BBM, LPG, dst.., bisa sajamengalamipenurunan dengan dalih penghematan APBN. Bahkan akan mengurangi subsidi atau lebih jauhnya subsidi dihilangkan. Ini malah akan membebani rakyat yang kian terpuruk.

Kalaupun nantinya tidak ada pengurangan alokasi dana, cara lainnya dengan meminjam ke negara lain. Yang pasti dengan kelebihannya atau riba. Tidak ada pinjaman sia sia justru ini jebakan dari negara yang menganut idiologi Kapitalisme.

Hutang negara saat ini sudah sangat memprihatinkan. Januari 2023 hutang RI mencapai Rp 7.754,9 triliun. Kemungkinan kalau bertambah lagi maka yang dipertaruhkan aset negara. Jika sudah begitu nanti apapun kebutuhan rakyat harus bayar.

Sebenarnya kalaulah matang dalam perencanaan semuanya masih bisa diantisipasi. Kalau memang perlu pindah Ibu Kota disaat semuanya tepat, tidak dengan kondisi yang darurat ketika rakyat tercekik kesengsaraan bukan memakai uang APBN yang itu untuk kebutuhan rakyat atau meminjam dari negara kapitalis yang hanya sekedar mencari keuntungan. Tujuan awalnyapun harus karena ingin meriayah rakyat bukan membangun demi investasi.

Berbeda jauh dengan Sistem Islam. Islam membolehkan ibu kota negara pindah. Selama diterapkan berabad-abad lamanya negara islam pernah beerapa kali pindah tetapi tidak menghabiskan banyak keuangan negara. Kota yang akan dijadikan. ibu kota baru tidak dibangun tiba tiba, tetapi sudah dibangun sebelumnya.

Gambaran sistem keuangan negarapun sangat besar sesuai syariat. Pemasukannya berasal dari beberapa pos seperti zakat, SDA, jizyah, Fai, kharaj, ganimah, dsb., dapat dipergunakan untuk mensejahterakan rakyat. Tidak terkecuali untuk penyediaan fasilitas umum diberbagai kota, tidak terpusat di satu kota. Hal ini membuat banyak kota di negara islam maju.

Jika pertimbangan pindah ibu kota karena sisi strategis, keamanan, dll., tidak perlu memakan waktu lama sehingga negara bisa tetap konsentrasi menjalankan kewajibanutanya, yaitu mengurusi kebutuhan rakyat. Jika memang perlu pindah ibu kota tidak akan membiarkan para investor asing memasuki ibu kota baru karena ini akan mengancam kedaulatan negara.

Islam hadir ditengah kehidupan manusia agar manusia mengambil ajarannya sebagai petunjuk agar tidak terjebak dengan nafsu manusia. Hanya islam yang punya konsep sempurna aturan kehidupan yang datang dari sang pencipta Allah SWT. 

Wallahua'lam.

Post a Comment

0 Comments