Belajar di Australia itu is more than seeking grades

Bendera Australia/worldtravelfamily.com

Oleh: Preity Zinta 
(Mahasiswa Sastra Inggris Unand)

IMPIANNEWS.COM

Bukan suatu hal yang tidak biasa bahwa banyak orang memilih untuk melanjutkan dan melaksanakan studi di Australia. Ketika berbicara atau mendengar kata tersebut, pasti yang terlintas dipikiran kita adalah binatang imut yang suka melompat-lompat yaitu kangguru. Yap, benar karena itu merupakan salah satu ikon negara tersebut. Secara umum, Australia merupakan negara tetangga Indonesia yang terletak di belahan bumi bagian selatan, dimana negara ini memiliki enam wilayah negara bagian dan dua teritori. 

Negara benua yang satu ini merupakan salah satu dari tiga negara yang paling banyak dijadikan tempat menuntut ilmu bagi para pelajar dari seluruh dunia. Seiring berkembangnya zaman, orang-orang mulai lebih sadar bahwa mereka seharusnya tidak boleh hanya terpaku pada pendidikan lokal, yang dimana sebagian besar fokusnya terletak hanya pada nilai saja. Oleh karena itu, banyak orang memilih untuk merantau ke luar negeri demi mencapai pendidikan yang mereka inginkan dan pengalaman postitif yang dapat dijadikan patokan bagi mereka ketika kembali ke negara asalnya. Australia salah satunya, merupakan negara yang sangat disukai oleh orang-orang dalam hal pendidikan.  

Berbicara tentang pendidikan yakni suatu aktifitas yang ditujukan ke seseorang guna mendapatkan ilmu, keterampilan, serta pengalaman rasanya sudah cukup membuat kuping kita tidak asing lagi. Namun faktanya sebagian dari kita sering mengesampingkan hal tersebut lantaran lingkungan yang tanpa disadari telah menuntun kita untuk berpikir bahwa pendidikan itu yang terpenting adalah nilai. 

Menurut sebagian orang, hal terbesar tentang pendidikan bukan terletak pada nilai tetapi pengalaman tentang bagaimana kita mengimplementasikan hal-hal sehingga dapat menghasilkan nilai. Bisa dibilang bahwa pemikiran seperti ini umumnya timbul bagi seseorang yang pernah melaksanakan studi di luar dari negara asalnya. Hal ini dikarenakan pengalaman yang mereka dapatkan kemungkinan besar sangatlah berbeda dengan apa yang mereka peroleh sebelumnya dikarenakan budaya belajar yang berbeda mereka jumpai. Mengingat hal ini, sangat tidak diragukan lagi bahwasanya setiap orang pasti ingin merasakan pengalaman belajar di luar negeri.

Menurut orang-orang yang pernah melaksanakan studi di Australia, kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa Australia merupakan negara yang sangat cocok untuk dijadikan tempat menuntut ilmu. Contohnya, kita akan menemukan adanya workshop atau pembelajaran yang dilakukan diluar kampus. Hal ini dilakukan guna membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas dengan cara berdiskusi. Mahasiswa diharapkan untuk tidak hanya hebat dalam memahami atau menghafal textbook tetapi juga memiliki pemikiran kritis dan independent dalam debat dan diskusi. Chii Alia mengatakan dalam reviewnya terkait pengalamannya belajar di negeri benua ini yaitu “kita akan mendapatkan grup belajar intensif yang bisa membantu kita dalam penilaian dan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen”.

Tidak hanya itu, universitas-universitas di Australia juga sangat menekankan bahwa mahasiswa dilarang menyalin karya seseorang tanpa izin, yang mana hal ini disebut sebagai plagiarism. Sejak awal sebelum proses pembelajaran inti dimulai, mahasiswa diberi penjelasan dan pemahaman mengenai plagiarism dan pentingnya penggunaan referensi ketika ingin menyertakan ide sesorang. Hal ini dilakukan guna menghindari terjadinya plagiarism. Seperti apa yang dikatakan pak Hanafi dalam wawancara singkat yakni di Australia mahasiswa diharapkan untuk lebih banyak menemukan sesuatu yang baru dari pada mengambil apa yang sudah ada, yang dimana hal ini dilakukan agar dapat mencegah terjadinya tindakan plagiarism.

Terlepas dari hal tersebut, ketika seseorang menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di Australia, sebagian dari mereka mungkin akan mengatakan bahwa mencari teman dalam perkuliahan itu tidak membutuhkan usaha yang lebih. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Katelyn. Ia mengungkapkan “Kehidupan pertemanan disini sangat berbeda dibandingkan di Amerika atau Jepang. Rasanya sulit bagiku untuk mencari teman karena mereka cenderung sudah mempunyai grup pertemanan tersendiri”. 

Hal ini benar terbukti di dalam pernyataan department imigrasi mengenai nilai utama yang dipegang oleh Australian bahwasanya kebanyakan orang-orang disana menetapkan prinsip tersendiri, salah satunya yakni kebebasan dalam memilih lingkungan atau teman.

Belajar di Australia memberikan pengalaman yang sangat berharga. Pasalnya ada banyak hal yang seseorang akan lalui baik itu bersifat menyenangkan ataupun membuat hati gelisah. Contohnya seperti adanya kendala bahasa dengan budaya lokal, sulitnya beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda dari yang biasanya, time management, dan cuaca yang extreme. Pengalaman-pengalaman seperti inilah yang dapat membuat hidup seseorang lebih berwarna. Pasalnya, mereka harus berusaha bertahan dengan keadaan yang terbilang sulit.

Hal ini diungkapkan oleh Stevvileny, yaitu ”Tingkat kesulitan  assignment saya selama ini, benar-benar menguras pikiran dan waktu. Di sisi lain, sistem exam di sini juga bikin geleng-geleng kepala. Final exam gagal artinya mata kuliah tersebut gagal.  Semua jurusan punya tantangan tersendiri, dan tantangan jurusan saya adalah final exam ini”

Tak terlepas dari kesulitan-kesulitan yang dialami, ada satu hal yang menarik perhatian sehingga membuat orang-orang mampu melewati sulitnya rintangan ketika melaksanakan studi di Australia. Hal ini dapat ditemukan di Discover Australia yaitu ”Menempuh pendidikan di negeri benua ini merupakan cara fantastic untuk meraih prospek karir yang diinginkan, juga menambah wawasan yang tidak semua orang bisa dapatkan.”

Post a Comment

0 Comments