Hari Lansia, Negara Gagal Beri Sejahtera dan Bahagia Orang Tua

Oleh: Ummu Kayra
(Muslimah Peduli Generasi)

IMPIANNEWS.COM

Opini - 29 Mei 2022 diperingati sebagai Hari Lansia. Penetapan Hari Lansia ini sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan kepada manusia lanjut usia. 

Berdasarkan UU No.13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia. Lansia adalah orang yang berusia 60 tahun ke atas. Pemerintah daerah memperingati Hari lansia dengan kegiatan yang melibatkan orang lanjut usia. Seperti mengadakan senam bersama, berbagai perlombaan, dan penyerahan paket bantuan bagi orang lanjut usia.

Pada waktu bersamaan dengan pemerintah memperingati Hari Lansia, di sisi lain para lansia sebenarnya dirundung masalah perlakuan anak-anaknya. Mereka seolah-olah tidak ingin membuat orang tuanya bahagia, bahkan fakta saat ini begitu memilukan. Dimana para anak banyak menggugat terkait hal sepele. Atau justru mereka menelantarkan orangtuanya di panti jompo. 

Banyak berita yang beredar bahwa hanya gara-gara warisan, seorang anak tega menggugat ibu kandungnya. Salah satunya yang terjadi di daerah Aceh Tengah, Garut dan tempat lainnya.

Itulah fakta yang saat ini terjadi, dimana seharusnya anak menjadi seseorang yang benar-benar melindungi ibunya. Namun tidak demikian pada anak-anak sekarang. Justru mereka tidak mau terbebani dengan berbakti kepada orang tua. Naudzubillah, sungguh sangat miris melihatnya. Ketika para orang tua sudah tak berdaya dengan kondisinya. Ingin meminta kasih sayang dari anak-anaknya justru anak-anaknya tak peduli. Seolah mereka merasa dirugikan dengan keberadaan para orang tua yang sudah berlanjut usia.

Kenapa ini semua bisa terjadi? Padahal di Indonesia mayoritasnya muslim. Mereka tahu bagaimana Islam begitu memuliakan orang tua. Bahkan orang tua memiliki kedudukan yang tinggi. Berbuat baik kepada orang tua adalah kewajiban seorang anak dan itu seharusnya di lakukan. Karena orang tua telah banyak berkorban jiwa dan raganya.

Allah SWT telah memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua, langsung lewat firman-Nya di dalam Al-Qur'an surat al-Israa' ayat 23 yang artinya, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali kamu jangan mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."

Itulah sepenggal ayat Al-Qur'an yang menyatakan kewajiban anak berbakti terhadap orang tuanya. Tetapi zaman sekarang, anak-anak yang menyayangi, mengasihi orang tua mereka itu hanyalah sedikit. Kebanyakan di antara mereka tidak ada yang bisa diharapkan, dibanggakan. Mereka terlahir tanpa tujuan yang pasti, yaitu akhirat.Yang ada hanyalah anak-anak yang hedonis dan glamour.

Tanpa merasakan beban penderitaan orang tua. Orang tua sekarang bekerja pontang-panting demi memenuhi gaya hidup anak-anaknya juga untuk kesenangan anaknya.

Lalu ketika orang tua sudah tak sanggup untuk memenuhi kebutuhan mereka, karena sudah lanjut usia. Kerja keras para orang tua dibayar dengan ketidakpedulian, kesombongan, dan penelantaran. Mereka tega membuang orang tua mereka ke panti jompo. Karena di dalam hati mereka tidak ada keimanan, rasa takut terhadap Allah. 

Para anak sekarang tega menyakiti hati para orang tua karena mereka sudah terkontaminasi dengan ide-ide barat. Bahwa mereka hidup di dunia ini hanya untuk meraih kesenangan, bukan yang lainnya. Itulah anak yang lahir dari kapitalisme sekular, dimana mereka tumbuh menjadi seorang anak yang tidak beriman, egois, mati rasa, bahkan sebenarnya mereka telah mati.

Padahal di dalam hadits di katakan, "Ridha Allah tergantung pada orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua." (HR Tirmidzi).

Ajaran Islam adalah ajaran yang sempurna.Termasuk mengatur hubungan interaksi kita dengan sesama manusia. Islam juga memberikan petunjuk agar yang lebih muda, menjaga dan menunaikan hak-hak orang yang sudah berusia lanjut.

Yang dimaksud dengan "orang berusia lanjut (lansia)" di sini bukan hanya terbatas pada orang tua kandung atau kakek dan nenek yang memiliki hubungan darah  dengan kita. Namun yang dimaksud adalah semua orang yang telah berusia lanjut. Baik mereka itu tetangga atau orang-orang yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan kita.

Maka ketika kita merawat orang tua dalam Islam, akan banyak berkah dan pahalanya serta surga di akhirat kelak!

Dalam Islam, birrul walidain yang artinya berbakti kepada orang tua bukan hanya menunggu melihat orang tua menjadi renta. Tapi wujud bakti ini dapat dilakukan oleh seorang anak sebagai bentuk rasa kasih sayang dan syukurnya sebagai hamba Allah Swt.

Rasullullah saw  bersabda, "Celaka seseorang itu (diulang tiga kali). Sahabat bertanya, "Siapa yang celaka wahai Rasullullah?". Beliau menjawab, "Orang yang mendapati salah satu orang tuanya atau dua-duanya dalam keadaan tua, kemudian (anak tersebut) tidak masuk surga." (HR. Muslim)

Lalu bagaimana anak-anak sekarang bisa menjadi anak-anak yang sesuai dengan Islam?Caranya sadarkan muslim dengan pembinaan intensif. Terapkan oleh individu dan keluarga serta masyarakat seluruh ajaran Islam tersebut. Kemudian, dakwah berjamaah untuk beramar maruf nahi munkar di tengah masyarakat dan negara. Dan kembali menerapkan aturan Islam secara kafah di dalam naungan khilafah. 

Karena dengan menerapkan Islam kafah, akan lahir banyak generasi yang begitu memuliakan para orang tuanya. Hingga para orang tua akan merasakan kesejahteraan, keamanan dan kenyamanan saat usia lanjut. Tidak perlu ada hari peringatan di dalam Islam. Para lansia sudah merasakan kebahagiaan hakiki. 

Wallahu a'lam bishshawab

Post a Comment

0 Comments