BERHATI-HATI DENGAN PERSEPSI YANG MERUGIKAN DIRI

 


IMPIANNEWS.COM 

Penulis : Ns.Hj.Silvia.SKep.MBiomed (Dosen Universitas Fort de Kock Bukittingi dan anggota dharma wanita Kemenag Kota Bukittinggi)

Catatan, --- Dalam menjalani kehidupan ini, setiap kita akan dihadapkan kepada suatu kondisi yang menuntut kita memberikan persepsi terhadap segala sesuatu hal yang diketahui melalui panca indera, sehingga sampailah kita kepada tahap memberikan kesimpulan terhadap yang kita diperoleh dari indera tersebut. Persepsi seseorang akan berbeda-beda satu sama lain, tergantung dari sudut pandang dan  faktor lain  yang mempengaruhi.

Hal itulah yang menyebabkan kita  harus sabar, serta mentaati aturan pada  saat menyampaikan perbedaan  dan berdamai diatas perbedaan persepsi agar kehidupan ini penuh dengan variasi yang membuat dunia menjadi dinamis dan  indah. Oleh karena itu biarkanlah adanya perbedaan sudut pandang dan persepsi didalam proses kehidupan, karena perbedaan tersebut yang membuat hidup bergerak lebih indah . Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, kemudian  diorganisasikan dan  diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang didapatkan dari indera.  Untuk membentuk persepsi, maka dibutuhkan bekerjanya fungsi-fungsi kejiwaan seseorang. Fungsi-fungsi kejiwaan dimaksud adalah menerima rangsang, mengolah rangsang, mengingat rangsang, berpikir dan seterusnya.

 Proses ini bisa terjadi melalui penginderaan, baik indera perabaan, penglihatan, dan sebagainya. Berfungsinya dengan baik fungsi-fungsi kejiwaan tersebut sangat mempengaruhi kualitas sebuah persepsi yang dihasilkan. Secara umum, persepsi seseorang terhadap sesuatu ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.  Sebagai contoh, bila seseorang mempersepsi sesuatu,maka  ia mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Artinya, jika ia ingin memahami sebuah peristiwa, ia tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah melainkan harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Karena itu, untuk memahami persepsi seseorang, ia harus melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya, dan dalam masalah yang dihadapinya. 

Agar persepsi yang kita kemukakan tidak mendatangkan kerugian bagi diri sendir, maka sangat diperlukan kecerdasan emosional sebelum mengembangkan persepsi yang dikemukakan  ditengah lingkungan. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang memahami, menyadari, mengendalikan dan mengarahkan emosinya pada hal-hal yang bersifat positif.  Karenanya penekanan kecerdasan emosional adalah pada self-awarenes, yakni kesadaran diri untuk mengendalikan emosi sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Dengan kesadaran tersebut, seseorang tidak lagi dikuasai oleh emosinya, tetapi mampu mengendalikan emosi dan mengarahkannya pada perbuatan positif dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan kehidupannya.  

Karenanya, aspek emosi memegang peranan penting dalam membentuk dan mempengaruhi konsep diri seseorang. Konsep diri akan membatasi bagaimana seseorang merasakan tentang dirinya sendiri, apa yang mungkin dapat dilakukannya di masa depan, dan bagaimana ia menilai penampilan dirinya sendiri  Karena itu, konsep diri sebenarnya merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan seseorang.  Sementara itu, orang yang memiliki konsep diri negatif akan melahirkan individu yang juga memiliki persepsi yang cenderung merugikan diri sendiri dan orang lain, hal ini disebabkan oleh beberapa kondisi diantaranya : tidak tahan pada kritik, mudah marah /ledakan emosi,  responsif sekali terhadap pujian, tidak dapat menyembunyikan antusiasnya pada waktu menerima pujian, selalu mengeluh, mencela dan meremehkan orang lain, tidak pandai dan sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain;cenderung merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak diperhatikan, bereaksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan, tidak pernah mempersalahkan dirinya, tetapi menganggap dirinya sebagai korban dari sistem lingkungan yang tidak kondusif.

Semoga kita bisa berhati-hati dalam memupuk persepsi agar senantiasa lahir persepsi yang positif dalam setiap menghadapi permasalahan kehidupan. Wallaahu ‘alam.(014)

Post a Comment

0 Comments