Pengamat Sebut TNI Butuh 160 Jet Tempur, 15 Kapal Selam & 48 Heli

 Pengamat Sebut TNI Butuh 160 Jet Tempur, 15 Kapal Selam & 48 Heli


Pesawat tempur siluman F-35

IMPIANNEWS.COM (Jakarta).

Postur belanja untuk memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) memperkuat TNI di fase ketiga Minimum Essential Force (MEF) 2019-2024 tengah jadi sorotan.

Pasalnya banyak pekerjaan rumah yang mesti segera dieksekusi oleh Menteri Pertahanan saat ini untuk memenuhi target MEF ketiga ini.

Seperti yang diungkapkan oleh pengamat militer dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis (LESPERSSI) Beni Sukadis.

Beni membeberkan Kemenhan perlu skema cepat untuk mewujudkan target MEF ketiga saat ini.

MEF merupakan kekuatan pokok minimal yang harus dimiliki untuk pertahanan suatu negara.

"Dengan jangka waktu yang singkat ini diperlukan suatu skema cepat dalam akuisisi senjata," ujar Beni kepada Kompas.com, dikutip impiannews.com, Selasa (27/10/2020).

Beni mengatakan, skema cepat bisa dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan melakukan diplomasi pertahanan ke sejumlah negara dengan target modernisasi alat utama sistem senjata ( alutsista) TNI.

Ia mengungkapkan, pemenuhan program MEF menjadi EF menargetkan sejumlah alutsista canggih yang meliputi, 160 jet tempur, 15 kapal selam hingga 48 heli canggih.

Menurut Beni, kondisi pesawat tempur saat ini perlu diganti maupun diperbarui. Pesawat tempur itu misalnya Hawk dan F-16.

"Seperti peswat tempur kita sebagian harus diganti atau diperbarui terutama Hawk (buatan Inggris) dan F16 (penggunaan sejak '80-an) dan lainnya," kata Beni.

Di samping itu Beni menilai diplomasi pertahanan tak hanya menyasar kerja sama pada aspek alutsista, melainkan juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Selama ini, kerja sama pada aspek SDM sudah terjalin baik dengan AS.

Kendati demikian, tugas pemerintah saat ini adalah terus melanjutkan kerja sama tersebut.

"Untuk kerja sama diklat dan peningkatan kapasitas SDM tinggal melanjutkan saja terutama dengan AS.

Di mana aktivitas m to m (military to military) bisa mencapai 200 kegiatan per tahunnya," terang dia.

Adapun Prabowo telah mengunjungi empat negara dalam sembilan hari sekaligus, sejak 15 hingga 23 Oktober 2020.

Kunjungan itu dalam rangka melakukan diplomasi pertahanan untuk memodernisasi alutsista TNI.

Kunjungan pertama dilakukan Prabowo dengan memenuhi undangan Menhan AS Mark Esper pada 15-19 Oktober.

Kemudian dilanjutkan dengan berkunjung ke Austria.

Di Wina, Austria, Prabowo bertemu Menhan Austria Klaudia Tanner guna membahas pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas.

Kemudian Prabowo melanjutkan lawatannya ke Perancis.

Ia bertemu Menhan Perancis Florence Parly, di Kantor Kementerian Pertahanan Perancis di Paris, Rabu (21/10/2020) waktu setempat.

Terakhir, ia menyambangi Turki.

Di Kota Ankara, Turki, Prabowo bertemu Menhan Turki Hulusi Akar pada Jumat (23/10/2020).

Secara keseluruhan, sejak mengemban jabatan Menhan per 23 Oktober 2019, sudah 15 negara dikunjungi Prabowo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat Sebut Modernisasi Alutsista Perlu Dipercepat untuk Penuhi Target MEF",


Post a Comment

0 Comments