Menlu Palestina, Riyard Al Maliki, dalam KTT Menyebut Normalisasi Uni Emirat Arab dan Israel, seperti Gempa Bumi.



Menlu Palestina, Riyard Al Maliki, dalam KTT Menyebut Normalisasi Uni Emirat Arab dan Israel, seperti Gempa Bumi 

Bendera Palestina-Israel /Pixabay/.*/Pixabay

IMPIANNEWS.COM (Timur Tengah).

Negara-negara di Timur Tengah yang tergabung dalam Uni Emirat Arab kini memperbaiki hubungannya dengan Israel.

Normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dengan Israel ditandai dengan penerbangan maskapai komersil Israel ke Uni Emirat Arab.

Penerbangan bersejarah itu merupakan hasil dari kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab dan Israel yang difasilitasi oleh Amerika Serikat.

Kesepakatan itu disebut dengan istilah sebagai Perjanjian Ibrahim dan ditandatangani pada 13 Agustus lalu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyard Al Maliki, dalam KTT menyebut normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dan Israel, seperti gempa bumi.

"Situasi menjadi terbalik di mana kami menjadi pembuat onar dan yang harus disalahkan. Sebab, kami berani menghadapi gempa karena kami melawan pemerintah AS yang mengambil hak kami,” tegas Maliki dalam KTT Darurat Liga Arab seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Sabtu, 12 September 2020.

Maliki menyebut saat ini rakyat Palestina seakan-akan harus berjuang sendiri, setelah adanya pengumuman normalisasi hubungan UEA-Israel.

“Pengumuman Israel, UEA dan AS seperti gempa bumi. Dan, alih-alih berpihak pada tingkat Arab di depan kemunduran yang tercermin dari pengumuman ini, kami mendapati diri kami berada dalam posisi di mana kami harus membela diri dan tujuan kami,” pungkasnya.

Bagi Israel, normalisasi hubungan bilateral dengan Uni Emirta Arab merupakan prestasi yang dicapai untuk ketiga kalinya.

Sebelumnya kesepakatan damai dibuat Israel bersama Mesir pada tahun 1979.

Kemudian perjanjian damai juga dibuat Israel bersama Yordania pada tahun 1994.**