Bentrokan 1 Anggota Pasukan Kusus India Tewas di Tangan Militer China Dipebatasan



Bentrokan 1 Anggota Pasukan Kusus India Tewas di Tangan Militer China Dipebatasan

Tentara Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) menjaga jalan raya menuju Leh, berbatasan dengan China, di Gagangir. (Tauseef Mustafa / AFP) /

IMPIANNEWS.COM (India).

Pasukan China dan India terlibat bentrokan di daerah perbatasan Himalaya. Pertempuran yang telah berlangsung sejak Sabtu malam itu menelan korban jiwa.

Reuters Selasa 1 September 2020 melaporkan, satu anggota pasukan khusus India dilaporkan tewas dalam pertikaian tersebut.

 Kematian tentara itu tercatat sebagai korban tewas pertama dari dua insiden bentrok India-China dalam 48 jam terakhir ini.

Peristiwa tersebut meningkatkan kembali ketegangan pasca-bentrokan dua bulan lalu yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India.

Pertempuran India-China di perbatasan sudah terjadi sejak 1962. Mereka saling menuduh dan berusaha untuk melintasi perbatasan tidak resmi di wilayah Ladakh, Himalaya. 

Bentrokan diketahui kembali pecah pada Sabtu malam, dan sekali lagi pada hari Senin.

Seorang anggota parlemen Tibet mengatakan sang tentara India tewas sebagai martir-orang yang mati dalam memperjuangkan kebenaran.

Sebelumnya, Pemerintah India menuduh China kembali melakukan tindakan "provokatif" di perbatasan Himalaya yang tengah diperebutkan, dekat dengan lokasi bentrokan yang menewaskan 20 prajurit India dalam pertempuran dengan tentara China pada Juni lalu.

Kementerian Pertahanan India mengatakan insiden itu terjadi di Ladakh Timur pada Sabtu malam pekan lalu. Namun, mereka tidak menyebutkan apakah kembali terjadi bentrokan.

Kemhan India lebih lanjut menyatakan pasukan Angkatan Darat Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan gerakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo.

"Pasukan India mendahului aktivitas PLA di tepi selatan Danau Pangong Tso, (pasukan India) melakukan langkah-langkah untuk memperkuat posisi kami dan menggagalkan niat China untuk mengubah fakta di lapangan secara sepihak," ujar Kemhan India.

Di sisi lain Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian membantah pasukannya melakukan provokasi pada tentara India yang berjaga di perbatasan kedua negara, Ladakh, Himalaya.

Bagaimanapun kata Lijian, pasukan China tidak pernah melewati garis kontrol aktual untuk kegiatan apa pun. Hal ini mengacu pada perbatasan kedua negara yang panjang dan tidak bertanda di Himalaya yang terpencil.

Sementara itu, Juru bicara Komando Teater Barat PLA, Zhang Shuili mengatakan bahwa pasukan India justru yang melanggar konsensus dan melintasi perbatasan pada Senin 31 Agustus 2020 dalam sebuah langkah provokatif untuk menciptakan ketegangan.

"Tindakan pihak India secara serius melanggar kedaulatan teritorial China, secara serius menyabotase perdamaian dan stabilitas di perbatasan China-India," ucapnya.

Menurut dia militer China telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan teritorial dan perdamaian serta stabilitas di perbatasan.

"Kami dengan sungguh-sungguh meminta pihak India untuk segera menarik pasukan mereka yang secara ilegal melintasi LAC dan secara ketat mengelola dan mendisiplinkan pasukan garis depan mereka, secara praktis menghormati janji mereka, untuk menghindari eskalasi situasi lebih lanjut," kata dia.***