US Navy Milik Amerika Serikat Adakan Aktifitas di LCS , Tentera PLA Sontak dan Geram Ambil Tindakan

Ilustrasi pesawat tempur. / pexels

IMPIANNEWS.COM (Tiongkok).

Konflik antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) kembali bergejolak.

Pasalnya US Navy milik Amerika Serikat tampak kembali beraktivitas di sekitar wilayah sengketa Laut China Selatan (LCS).

Mengetahui itu, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sontak geram dan mengambil tindakan.

Tak tanggung-tanggung, PLA Tiongkok langsung mengirim sejumlah pesawat tempur terbaru di wilayah sengketa LCS usai US Navy melakukan Sailing Pass di Taiwan.

Pengerahan kekuatan udara ini dikonfirmasi oleh Kolonel Senior Ren Guoqiang selaku Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China (MND) yang mengatakan bahwa di antara pesawat tempur itu terdapat pesawat pembom nuklir H-6G dan H-6J.

"Ini latihan rutin untuk membantu meningkatkan kemampuan pilot secara teknis dan taktis serta mengasah kemampuan tempur AL pada segala cuaca," ujarnya dikutip dari China Military pada Sabtu 1 Agustus 2020.

Sebelumnya Beijing mengecam tindakan AS yang secara sengaja mengirim personel militernya ke Taiwan.

AS berdalih pengiriman personel militernya ke Taiwan untuk melakukan latihan serta bertukar pengalaman.
Beijing menilai tindakan ini merupakan pelanggaran serius prinsip-prinsip dasar hubungan internasional dan komitmen politik AS terhadap China.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di ZonaJakarta.Pikiran-Rakyat.com dengan judul: "Dikompori AS, China Kirim Jet Tempur Hingga Pesawat Pengebom ke LCS untuk Berperang"
Ini bisa berdampak buruk dalam hubungan bilateral dan kemitraan antarmiliter China dan AS ujar Ren.
Ren mendesak AS segera mengoreksi kesalahannya.

Termasuk menghentikan kontak serta kerjasama militer dalam bentuk apa pun dengan Taiwan.

Terlebih AS juga harus mematuhi prinsip 'One China' serta tiga komunike bersama Beijing-Washington dan tidak akan mengulangi aksinya di Taiwan.

USS Eisenhower saat melakukan misi di lautan lepas. AS tak akan peduli dengan ocehan China USS Eisenhower saat melakukan misi di lautan lepas.
AS tak akan peduli dengan ocehan China US NAVY Photo.

Ren menekankan kembali bahwa Taiwan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari China.

Bahkan menurut dia, masa depan Taiwan berada pada reunifikasi nasional karena kesejahteraan masyarakat Taiwan tergantung pada peremajaan sistem nasional.

China memiliki ketegasan, penuh keyakinan, dan kemampuan yang memadai untuk menggagalkan segala bentuk intervensi eksternal dan upaya separatisme di Taiwan kata Ren.

Pernyataan China ini pasti hanya disambut tawa pejabat AS yang siap mengacungkan senjata daripada harus mendengar ocehan Beijing soal One China.***

(Beryl Santoso/Zona Jakarta)