Pria Usia 11 Tahun Positif Corona. Walikota Instruksikan Razia Masker

Razia Masker di Payakumbuh
IMPIANNEWS.COM 
"SUDAH 13 ORANG POSITIF COVID-19 DI PAYAKUMBUH. Maut Mengintai Masyarakat"
Payakumbuh, --- Kasus positif Covid-19 di Kota Payakumbuh, terus bergulir. Sabtu (22/8) pagi, FA, 26 thn, pembantu atau tukang kebun Wakil Walikota Erwin Yunaz yang positif virus corona. Dan Sabtu sore harinya, MRH, 11, thn, warga Padang Sikabu, Lamposi Tigo Nagori, yang terkonfirmasi positif Covid-19. Total yang positif Covid-19 di Payakumbuh, sudah mencatat 13 orang. 

Tambahan kasus positif Covid-19 itu, membuat Kota Randang ini, terancam zona merah virus corona deasase. Rencana sekolah tatap muka dimulai Senin (24/8), akhirnya menjadi buyar.

Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi, merencanakan, bakal membuka Posko Covid-19 disetiap kecamatan. Kewajiban memakai masker bagi penduduk setempat tidak bisa ditawar. Tamu yang berasal dari daerah zona merah, masuk ke Payakumbuh, wajib menjalani test SWAB. 

"Kita harus mengetatkan protokol kesehatan dalam menjalani aktifitas kehidupan di era new normal ini," sebut Riza.

Karena itu, walikota sudah perintahkan Satpol PP Damkar bersama petugas TNI/Polri, untuk melakukan razia masker di jalan utama kota. Bagi yang tidak pakai masker, diperintahkan kembali ke rumahnya. Bisa jadi, gugus tugas akan memberikan sanksi sosial kepada pelanggar yang tidak memakai masker itu, katanya.

Terhadap izin pesta pernikahan, dikatakan, bakal menjadi kajian serius Pemko Payakumbuh. Bahkan, izin baralek dan keramaian yang sebelumnya sudah diberikan kepada warga, akan kembali disetop. 

"Demi keselamatan warga Payakumbuh, izin keramaian seperti itu, bisa jadi akan dipertimbangkan kembali. Banyak pihak mendorong pemko, agar tidak mengeluarkan izin baralek," ungkap walikota.

Di tempat terpisah, Kadiskes Bakhrizal, menginformasikan, laki-laki 11 thn, terkonfirmasi positif itu, pelajar yang baru pindah bersama orang tuanya dari Baso, Agam, ke Padang Sikabu, Lamposi Tigo Nagori. 

Secara umum, menurut Bakhrizal, kasus-kasus terbaru positif Covid-19 di Payakumbuh, terjadi karena kontak luar daerah. Ada yang kontak dengan tamu dari Aceh. Ada yang kontak dengan tamu dari Medan dan Jakarta. Ada juga dari Padang dan daerah lainnya di Sumbar.

“Kasus-kasus yang terjadi sekarang adalah dari klaster luar daerah. Ini terjadi karena budaya kita menghormati tamu. Kalau bertemu tamu itu, tak afdol jika tak bersalaman. Apalagi, kalau ibu-ibu, pasti cipaka-cipiki. Dan itu semua, berpotensi menularkan Covid-19," jelas pak Bek, panggilan akrab kadiskes ini.

Selama sepekan terakhir, pihak Dinkes bersama BPBD sudah melakukan sekitar 3.000-an tes SWAB. Di antaranya, kepada 1.000 guru dan kepala sekolah, ASN dan masyarakat umum. 

Dari 3.000-an tes SWAB itu, masih ada sekitar 500-an hasil lab. yang ditunggu. Itu artinya, tambahan warga Payakumbuh yang terkonfirmasi positif Covid-19, berpotensi akan bertambah. 

"Jika warga masih ngeyel tidak menerapkan protokol kesehatan, tidak pakai masker, tidak jaga jarak, serta tidak sering mencuci tangan dengan sabun, atau masih suka berkerumun, ancaman maut karena Covid-19 di Payakumbuh bakal bisa terjadi," tegas Bek.(014)