Pemerataan Pembangunan Jadi Prioritas HendRA - MAHyuzil Nantinya

IMPIANNEWS.COM (Kab. Solok).

RA-MAH merupakan akronim dari HendrRA Saputra dan MAHyuzil Rahmat. Kedua tokoh ini adalah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok yang terus menjadi buah bibir dihampir semua lapisan masyarakat wilayah administrasi pemerintahan yang bersimbolkan tugu ayam “Kokok Balenggek”.

Seperti yang dirasakan masyarakat, pasangan ini diperbincangkan bukan saja karena ketokohannya yang di anggap cocok dan saling melengkapi, tentunya untuk membangun Kabupaten Solok kedepan. 

Pasangan HendRA – MAHyuzil merupakan satu-satunya kandidat Bupati dan Wakil Bupati yang maju melalui jalur independen (perseorangan). Dari sisi ketokohan, pasangan ini sangat cocok dan serasi kredibilitasnya serta sudah teruji. 

Dr (cd) Hendra Saputra, SH, M.Si, bukanlah seorang birokrat kacangan yang tiba tiba muncul ketika Kontelasi PILKADA akan dimulai. Namun beliau adalah birokrat kaya pengalaman dengan berbagai prestasi.  

“Jiwa kepemimpinan beliau (Hendra) sudah terasah sejak dini dan terus ditempa dan berkembang dalam diri. Pada dasarnya, kepemimpinan yang baik bukan pemimpin yang tumbuh tiba-tiba”, demikian ulas salah seorang tokoh Kabupaten Solok Hendrius AS, minggu (09/08). 

Sikap dan ilmu kepemimpinan Hendra juga sudah terasah, yakni melalui pengalaman panjang karirnya sebagai birokrat yang telah dilakoni hampir tiga dasawarsa, sebutnya.

Buya Hend, demikian sang calon Bupati ini akrab dipanggil di kalangan masyarakat, telah menekuni pekerjaannya sebagai PNS/ASN sejak tahun 1993. Dan tentu saja di rentang waktu yang cukup lama Hendra Saputra sudah malang melintang melakoni berbagai posisi dan jabatan di pemerintahan. 

“Hal itu sudah menjadi salah satu bukti sahih, bahwa beliau akan dapat melakukan kepemimpinan bagi para PNS/ASN di lingkup kerja beliau sebagai Kepala Daerah. Insya Allah, bila dipercaya”, imbuh Hendrius.

Selain itu, secara akademis Hendra Saputra yang berasal dari Paninggahan ini sudah cukup ideal sebagai seorang eksekutif. Beliau menamatkan S1 Ilmu hukum. Di mana sebagai seorang eksekutif dan Kepala Daerah, pengetahuan tentang hukum sangatlah dibutuhkan karena seorang Bupati adalah Pelaksana dari setiap Undang-Undang dan Peraturan yang dibuat oleh legislatif. 

“Ditunjang dengan Pendidikan akademis di bidang hukum, beliau diyakini akan mampu meng-interprestasikan setiap peraturan tersebut menjadi kebijakan publik yang selaras dengan kesejahteraan rakyat”, papar Hendrius. 

Sedangkan S2 beliau, lanjut Hendrius, diselesaikannya di Institute Ilmu Pemerintahan (IIP). Hendra Saputra ditempa dan di didik dalam rangka menjadi Pamong Pemerintahan yang dapat memperkuat penyelenggaraan pemerintahan. Di IIP ini jugalah Hendra diberikan pembekalan dan didikan, agar dapat menjadi kader pemimpin nan berkualitas serta disiapkan untuk menjadi calon pemimpin, baik sebagai kepala daerah maupun di tingkat pusat, terang Hendrius AS.

Disampaikan Hendrius, ilmu kepemimpinan dunia saja tentu belumlah cukup, karena setiap kepemimpinan yang baik yakni haruslah berlandaskan nilai-nilai ajaran agama. Maka untuk itulah beliau (Hendra) melanjutkan pendidikan Doktoral di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

“Kepemimpinan yang tidak dilandasi dengan nilai nilai agama nan kuat, tentulah akan membuat pemimpin tersebut merasa jumawa dan merasa besar dengan apa yang dimilikinya, karena tugas utama memimpin itu adalah melayani”. Ungkap Hendra Saputra di kesempatan yang sama saat awak media ini menanyai kesiapan ia sebagai Calon Bupati Solok.

Oleh karena itulah sebut Hendra melanjutkan, kami memutuskan untuk maju melalui jalur perseorangan (independen) sebagai calon Bupati yang berpasangan dengan Buya Mahyuzil Rahmat, S.Ag yang juga tokoh masyarakat Kabupaten Solok sekaligus tokoh agama terkemuka.

“Apabila kami dipercaya untuk memimpin Kabupaten Solok, kami berkomitmen untuk melakukan pembangunan yang merata di segala bidang di semua wilayah penghasil beras terbaik Sumbar ini,” terang Dr(cd) Hendra Saputra, SH, M.Si. (tf/Tim).