Mengenal Istilah “Playing Victim” Sebagai Salah Satu Strategi Politik

IMPIANNEWS.COM  -  Secara keilmuan, politik bisa diartikan sebagai suatu rangkaian asas, teknik atau bisa dikatakan seni dalam mencapai tujuan dan cita – cita kekuasaan. Berbicara mengenai politik, tentunya kita akan mengenal berbagai macam istilah politik yang mengacu pada strategi – strategi dan taktis dalam merebut kekuasaan. Ibarat perang, strategi sangatlah dibutuhkan agar pencapaian tujuan jadi lebih terarah dan terukur.

Dalam teori perang Sun Tzu, ada 3 hal yang harus kita kenali dan kuasai sebelum melakukan peperangan, yaitu kenali diri sendiri, kenali lawan dan kenali kondisi wilayah atau arena perang (wilayah). Setelah mengenali 3 hal tersebut, hal selanjutnya yang mesti dilakukan adalah bagaimana mengemas sebuah situasi agar kelemahan kita tertutupi dengan mendongkrak sisi baik (kekuatan) yang kita miliki, sebaliknya juga menguatkan sisi lemah lawan dengan menutupi sisi – sisi baiknya. Selanjutnya, mengemas situasi arena perang agar lebih menguntungkan kita secara politik.

Mengenai bagaimana cara dan taktis yang harus dilakukan guna menyusun strategi tersebut, Sun Tzu kemudian mengemasnya melalui buku 36 Strategi yang dikarangnya beberapa abad yang lalu, yang kemudian memaparkan secara lebih detail bagaimana cara dan taktik yang harus dilakukan guna mewujudkan kemenangan dalam peperangan.

Hal menarik yang diajarkan oleh Sun Tzu melalui buku 36 Strategi tersebut adalah apa yang saat ini kita kenal dengan istilah Playing Victim, yaitu teknik memposisikan diri sebagai korban atau orang yang terluka demi mengelabui musuh dan lingkungan. Taktik tersebut ditulis tepatnya pada strategi nomor 34, yang berbunyi “Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. Masuk pada jebakan dan jadilah umpan. Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman”. Dengan membuat musuh terkelabui, otomatis kita jadi lebih leluasa untuk menyerang musuh disaat kondisi mereka sedang lalai. Dalam peperangan, menyerang musuh dalam keadaan santai akan terasa jauh lebih mudah, karena musuh berada dalam posisi belum mempersiapkan strategi apapun untuk melawan kita yang dipandang sedang dalam kondisi lemah oleh lawan.

Didalam novel Angel and Demons karya Dan Brown, bermain taktik politik melalui Playing Victim juga ditunjukkan oleh salah satu tokoh antagonis didalam novel tersebut. Dalam salah satu bagian novel diceritakan bahwa menjelang pemilihan Paus yang baru, salah satu Pastor Muda yang memiliki ambisi politik untuk merebut kursi kekuasaan

Paus, diceritakan tengah melukai dirinya sendiri dengan besi panas bersimbol illuminati saat tertangkap basah oleh salah satu polisi Vatican yang lebih dahulu mengetahui niat jahatnya. Namun, saat polisi lainnya datang, sang pastor langsung memfitnah polisi tersebut dengan menuduhnya sebagai antek – antek Illuminati (pengkhianat gereja) dan telah melukainya dengan besi panas, yang akhirnya berujung pada penembakan polisi tersebut oleh beberapa polisi yang belakangan datang. Lalu diakhir cerita, niat jahat pastor muda yang ambisius itu akhirnya terkuak melalui rekaman CCTV yang ditemukan oleh sang tokoh utama di novel tersebut.

Jika kita mengacu pada situasi politik dunia dan khususnya di Indonesia saat ini, tak bisa kita pungkiri, bahwa strategi ini sebenarnya kerap dilakukan. Dalam sejarah politik dunia, kita bisa melihat beberapa konspirasi politik dibangun melalui peristiwa – peristiwa yang sebenarnya sudah dirancang dan di propagandakan secara massif guna mencapai tujuan politik tertentu.

Misalkan seperti kejadian Pearl Harbour yang diduga sengaja dilakukan oleh USA sebagai dalih untuk melakukan pelemparan Bom Nuklir di Kota Nagasaki dan Hiroshima. Atau teknik Playing Victim yang dilakukan oleh bangsa Yahudi yang dulu memposisikan diri sebagai bangsa terjajah, bangsa terlantar dan tak memiliki Negara, sehingga memancing simpatik Negara – Negara lain untuk mendukung langkah Yahudi untuk menduduki wilayah Palestina dan akhirnya berujung pada didirikannya Negara Israel di wilayah tersebut di tahun 1947.

Jika kita jeli melihat situasi politik saat ini, bermainvictim dalam berpolitik ternyata masih cukup ampuh untuk dilakukan, baik oleh politisi dunia maupun di Indonesia. Kita bisa melihatnya dari beberapa peristiwa, isu serta wacana – wacana yang beredar di masyarakat, dan bagaimana framing wacana itu dilakukan guna mengemas opini masyarakat menuju sebuah pemahaman tertentu. Dalam ilmu politik, setiap wacana dan peristiwa itu ibaratkan sebuah potongan puzzle yang bisa memiliki keterkaitan dengan beberapa potongan puzzle lainnya, sehingga jika potongan – potongan puzzle itu disatukan maka akan terbentuk sebuah gambar yang utuh.

Satu hal penting yang harus kita sadari adalah tidak ada yang kebetulan dalam dunia politik. Bisa jadi, beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini, merupakan hasil rancangan atau design politik guna menggiring opini masyarakat.

Mengenai kita menyadarinya atau tidak, semua itu tergantung pada daya kritis kita sebagai masyarakat, yang kerap dijadikan objek permainan wacana. Apakah kita mampu membacanya sebagai bagian dari skenario penggiringan opini, atau kita mampu melawannya dengan melakukan counter issue dan tidak terjebak pada framing wacana tersebut.

Dalam sebuah pepatah disebutkan bahwa siapapun yang berhasil menguasai informasi, maka dia akan menguasai dunia. Maka dari itulah, kesadaran kolektif dalam menyikapi setiap informasi sangatlah dibutuhkan khususnya bagi kita masyarakat awam yang selalu menjadi objek penggiringan opini oleh elit – elit politik yang memiliki ambisi kekuasaan.***
Name

. universitas,1,Aceh,135,ADVERTORIAL,1,Agam,91,Agama,216,Alumni,1,Artikel,161,Bali,1,Bandung,1,Bank Nagari,27,Bank Nagari dan PT KAI Dukung Penuh HUT IKW-RI,1,Bank Nagari Gelar Mabit Camp di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi,1,Bank Nagari Raih Penghargaan Bergengsi 7th Top Digital Public Relations Award 2025,1,Batam,64,Batusangkar,1,Bencana,2,Bentuk Sinergi Positif Dunia Usaha dan Media,1,Berita Duka,6,Berita Internasional,6,Berita Nasional,317,Berita Sumbar,4,Bogor,1,BPBD,2,BPBD Sumbar,13,Budaya,1,Bukit tinggi,10,Catatan,214,Cerbung,1,Dharmasraya,274,Diary,1,Disdik Kota Padang,1,DPR RI,12,Dprd,1,DPRD Kab Solok,1,DPRD Padang,136,DPRD Sumbar,515,Duka,1,Ekonomi,6,Feature,1,Forum KNPI,1,Gorontolo,1,Hukum,60,IKIAD DPRD SUMBAR,1,IKW,5,Inspirasi,1,Internasional,2270,israel,2,Jabar,25,Jakarta,11,Jambi,1,Jawa Tengah,4,Jurnal,1,Kab,1,Kab. Mentawai,3,Kab. Solok,41,Kabar duka,2,Kabupaten Pariaman,48,Kabupaten Pasaman Barat,41,Kabupaten Solok,537,Kasus,23,Kepedulian dan Kontribusi Tuk Negeri,1,KEPRI,118,Kesehatan,67,KNPI Sumbar,1,Kota Bukittinggi,853,Kota Padang,16,Kota Pariaman,1,Kota Payakumbuh,4618,Kota Solok,33,KRIMINAL,16,Kuliner,1,Lahirkan Semangat Rasa Persatuan,1,Lampung,1,Lifestyle,114,Lima Puluh Kota,588,Limapuluh Kota,1481,LMPI,2,LPM,1,MEDIA ONLINE INDONESIA ( MOI ),2,Mentawai,41,Motivation person aword,1,Nasional,3244,Nasional POLRI,1,New york,5,NTT,2,Olah Raga,5,Olahraga,314,opini,472,Organisasi,3,Ormas,1,pada,1,Padang,5384,Padang Panjang,90,Padang Pariaman,76,pakit,1,Papua,1,Pariaman,26,Pariwara,38,Pariwara / Perumda,1,PARLEMEN,5,Parlementeria,6,Parwisata,2,Pasaman,365,Payakumbuh,16,PDAM,2,Pemko,2,Pemko padang,22,Pemprov Sumbar,3,Pendidikan,1121,Pendidkan,7,Pengumuman,5,Peristiwa,3,Pers sumbar,1,PERTANIAN,1,Perum,1,Perumda,369,Perumda /Pariwara,2,Perumda Advertorial,2,Perumda Advertorial /Pariwara,1,Pesisir Selatan,116,Peternakan,1,Piala Dunia Qatar 2022,12,Pilkada,5,Polda Papua,1,Polda Riau,1,Polda Sumbar,673,Politik,17,Politisi,4,Polres Agam,1,Polres Dharmasraya,1,Polresta Agam,2,Polresta Bukittinggi,2,Polresta padang,5,POLRI,405,Pori,1,Posek koto tangah,1,PP,1,PPID,1,PPWI,1,Religius,7,Reoni,1,Riau,10,rusia,2,Sawahlunto,32,Sea Games 30,2,Sejarah,1,Selebriti,1,Sepak Bola,12,Sijunjung,232,Solok Selatan,60,Sosial,1,Sukra Rahmat Putra "HUT ke-9 IKW-RI,1,Sulawesi Tengah,1,Sulawesi Utara,2,Sumatera Barat,5,Sumatera Selatan,2,Sumbar,770,Taiwan,1,Tanah Datar,4,Tanahdatar,94,TdS 2019,10,TERORIS,1,Tips,1,tn,1,TNI,331,Uighur China,1,UIN Imam Bonjol Padang,1,UMKM,1,Universitas,582,UNP,2,Wanita Karir,28,Wisata,11,
ltr
item
Impiannews: Mengenal Istilah “Playing Victim” Sebagai Salah Satu Strategi Politik
Mengenal Istilah “Playing Victim” Sebagai Salah Satu Strategi Politik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiF0JXPq5Mk2vTsi7Ncjl-BxyC4xBOkMbwTiXo2nCS60ibQBCCCHWqL5w05XPiP6qMfk2gyLFQqStLib1ge0DuDFI3Bp1YZ5LVTPrJVyyWn_k4XDpsKxSBaG738o9Jb2RyGuJBNgPnXqqq/s640/IMG-20200823-WA0195.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiF0JXPq5Mk2vTsi7Ncjl-BxyC4xBOkMbwTiXo2nCS60ibQBCCCHWqL5w05XPiP6qMfk2gyLFQqStLib1ge0DuDFI3Bp1YZ5LVTPrJVyyWn_k4XDpsKxSBaG738o9Jb2RyGuJBNgPnXqqq/s72-c/IMG-20200823-WA0195.jpg
Impiannews
https://www.impiannews.com/2020/08/mengenal-istilah-playing-victim-sebagai.html
https://www.impiannews.com/
https://www.impiannews.com/
https://www.impiannews.com/2020/08/mengenal-istilah-playing-victim-sebagai.html
true
908258375028329478
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content