Secara administrasi, para calon jemaah haji (CJH) harus memenuhi syarat istithaah yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan.
Di Pasaman, melalui Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Edy Ridwan bersama Kepala Sub Bagian Tata Usaha Asrul menerima secara resmi bukti istithaah CJH Kabupaten Pasaman yang diserahkan oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Arma Putra di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Kamis (19/3).
Kepala Seksi Surveilen dan Penanganan Krisis Kesehatan N.S.Sulviani Dewi menginformasikan dari sebanyak 241 CJH, baru 234 istithaah yang diterbitkan dan sudah bisa diserahkan kepada yang bersangkutan karena telah memenuhi syarat kesehatan untuk menunaikan ibadah haji.
Lalu, Dewi menyampaikan tujuh orang lagi masih bersifat istithaah sementara karena ada penyakit yang ditndaklanjuti pemeriksanaannya, seperti halnya dua CJH yang dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
Edy Ridwan mengatakan, kewajiban melaksanakan ibadah haji ditujukan bagi umat Islam yang mampu (Istitha’ah) secara materi, fisik dan mental, termasuk di dalamnya adalah Istitha’ah kesehatan jemaah.
“Dari aspek kesehatan, kemampuan fisik dan rohani yang sehat menjadi faktor penting yang harus diperhatikan bagi calon jamaah haji”, tegasnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengatur soal istithaah kesehatan jamaah haji yang menjelaskan makna istithaah kesehatan jamaah haji yaitu kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan. Sehingga, jamaah bisa menjalankan ibadah haji sesuai dengan syariat agama Islam,
Kasi menyebutkan hal tersebut dtelah iatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 15 tahun 2016, juga dalam Keputusan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI nomor 160 tahun 2020.
Atas nama Kepala Kankemenag Kabupaten Pasaman, Edy mengucapkan rasa terima kasih atas jalinan kerjasama yang baik dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman dalam hal pelayanan untuk calon tamu-tamu Allah di ranah ini.(suf78)
#tafch
#pasaman
