Memiliki latar belakang da’i, memberikan tausiyah merupakan aktivitas yang terus dilakukan oleh Mahyeldi. Di tengah kesibukannya melayani segala keperluan masyarakat Kota Padang, ia menyempatkan diri mengunjungi masjid-masjid untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat,
Malam ini, Sabtu (6/4/2019), Mahyeldi memberikan taushiyah Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami'Aturrahmah Ketaping Kecamatan Kuranji. Kunjungannya diawali dengan melaksanakan shalat Isa berjamaah langsung di imami walikota Mahyeldi, dan dilanjutkan dengan memberikan taushiyah kepada jamaah yang hadir memadati ruangan mesjid itu.
Dalam ceramahnya, Mahyeldi mejelaskan apa isra dan miraj itu mengapa penting dalam sejarah Islam. Sebelum diuraikan kita harus tahu fakta dimasa itu. Kehadiran Rasulullah SAW mendakwahkan kebenarana dari Allah SWT mendaapt rintangan dan terror yang ditujukan kepada Nabi dan para pengikutnya tidak lagi mempertimbangkan waktu. Orang-orang Musyrik benar-benar tidak memberikan sedikitpun kepada Rasulullah dan para pengikutnya untuk dapat bernafas lega dari kedengkian dan kejahatan mereka. ketaatan Rasul ketika itu taat beribadah, selalu mendapat petunjuk dari Alla.punya keimanan yang kuat taat kepada Allah.
Maka dari itu untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan batin pergilah ke mesjid tirulah sipat Rasul, tunaikan shalat karena shalat mirajnya bagi orang mukmin untuk berdialog dan berkomunikasi kepada Allah. betapa tentramnya batin ini didalam mesjid. dan ketahuilah ingatlah kepada Allah maka batin menjadi tenang, baca Al,Quran untuk memberikan suasana batin lebih nyaman lagi " Ungkapnya.
Di antara peristiwa yang membuat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersedih adalah wafatnya paman beliau, Abu Thalib Kedekatan yang luar biasa dengan sang paman terjalin sedari kanak-kanak hingga masa kenabian. Artinya kedekatan Paman Rasulullah Abu Thalib melindungi keponakannya Muhammad semasa itu dapat di simpulkan, bahwa peran Paman bertanggung jawab penuh melindungi keluarga dan harta.
Di Minang Kabau peran ninik mamak melindungi keponakanya sudah ada sejak dahulunya. masyarakat Minang Kabau selalu bertumpu kepada Adat Basandi Syara,' Syara Basandi Kitabullah" (ABS-SBK) bahwa adat Minangkabau bernaung dan di dasarkan oleh syariat agama Islam yang syariat tersebut berdasarkan pula pada Al-Quran dan Hadist. Papar sosok yang akrab disapa' buya' itu.(yz).