PENYULUH AGAMA ISLAM PENGGAGAS REVITALISASI ASET NAGARI

Pembinaan Tilawah bagi  para  mantan Terbaik Khatam Qur’an Kampuang Garegeh.
IMPIANNEWS.COM (Bukit Tinggi). 

Pembinaan Tilawah bagi  para  mantan Terbaik Khatam Qur’an Kampuang Garegeh.

Khatam Al-Qur’an sudah merupakan agenda tahunan bagi setiap Lembaga Pendidikan Al-Qur’an seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA). 

Agenda tahunan ini juga sudah menjadi  tradisi  dan ikon wisata di daerah ini. Terlepas dari itu semua kegiatan ini juga mendapat respon yang tinggi pada setiap lapisan masyarakat. 

Apalagi bagi setiap keluarga yang anaknya ikut dalam berkhatam Al-Qur’an. Orang tua tak segan menyambut acara khatam qur’an anak nya  mengeluarkan  biaya tang tinggi, tak jarang di lihat pesta khatam qur’an itu tak jauh beda dengan peserta pernikahan. 

Khusus lagi bagi penitia penyelenggara khatam Qur’an bekerja semaksimalkan mungkin terutama dalam pengadaan hadiah yang tergolong tinggi dan besar tidak saja dalam bentuk sebuah Sajadah, permadani, kompor gas, meja belajar, Laptop , bahkan sampai ke satu set kursi tamu sofa dan Spring Bed. 

Bila di nominalkan mencapai 10 jutaan untuk pembaca terbaik. Namun yang menyedihkan setelah momentum ini beberapa hal yang juga menjadi kenyataan di tengah masyarakat apalagi bagi yang telah khatam Qur’an, 

Pertama:  Anak anak yang telah khatam Qur’an itu pada umumnya selama ini lebih cenderung Vakum  dari rutinitas membaca Al-Quran di rumahnya dengan alasan menumpuknya beban Tugas  Sekolah,Sekolah sore,  Les , Bimbel dan lain sebagainya sehingga kompetensi dan kualitas bacaa Al-Qur’annya akan mengalami  penuruan. 

Kedua: Anak anak yang sudah terbaik  khatampun  diyakini akan mengalami penurunan kualitas dari kemampuan bacaan Al-Qur’annya  bila tidak di ulang ulang, apalagi yang tidak dalam kategori terbaik/ Juara pada khatam Qur’an pepetah urang wak Pasa jalan dek batampuah, lanca kaji dek baulang.  

Ketiga:  Anak anak yang sudah khatam Qur’an itu pada dasarnya punya  potensi dan bakat yang perlu di pupuk dalam bentuk tindak lanjut pengembangan potensi dan kompetensi mereka sehingga potensi itu bisa di kembangkan ke arah yang lebih mendalam. Kekuatiran seperti itu sudah merata dimana mana termasuk di daerah ini. 

Dalam upaya menyikapi kekuatiran dan keresahan itu sebuah “Pondok Al-Qur’an “ punya tenggung jawab moral dalam  menyikapi fenomena ini. 

Oleh karena itu “Abul Fath “ sebuah Pondok Al-Qur’an yang bergerak di bidang pembinaan genierasi muda dalam bidang Pembelajaran Al-Qur’an di kelurahan Garegeh ini mengambil sikap untuk terjun untuk membantu meminimalisir kekuatriran itu. Pondok Al-Qur’an yang di pimpin oleh Rusman Edi, S.Ag.M.Pd (Penyuluh Agama Islam Kan Kemenag Kota Bukittinggi yang juga berkapasitas Qari) ini  ketika di jumpai menyampaikan bahwa kegiatan ini telah lama direncanakan  baru tahun ini bisa kita mulai. 

Rencana ini pun telah dikoordinasikan dan di kompromikan dengan beberapa pihak tokoh masyarakat Garegeh         ( Yusra Adek, S. Sos Dt. Sutan Maharajo dan Dedi fatria, SH. Dt. Mangkuto Sutan) 

“Alhamdulillah mereka menyambut baik rencana ini bahkan telah di sampaikan rencana ini oleh tokoh tersebut  ke masyarakat pada waktu  pembukaan pawai khatam qur’an kampung Geregeh tahun 2018 Juli yang lalu” ungkap Rusman Edi. 

Di tambahkan Dedi Fatria terkait dengan pembangunan Masjid Tablighiyah yang baru nanti akan di alokasikan satu ruangan untuk penyuluh ini guna untuk merumuskan rencana peningkatan kemampuan generasi muda dalam pembelajaran Al-Qur’an di kampung ini.  

Lebih lanjut Rusman Edi, S.Ag.,M.Pd  memaparkan bahwa kegiatan ini dengan merekrut para pembaca terbaik / Juara pada empat tahun kegiatan khatam Qur’an di kampung ini (2015, 2016, 2017 dan 2018). 

Hal ini dimaksudkan untuk melakukan Refitalisasi kembali, membangun kembali kondisi yang sudah vakum selama ini tentang tindak lanjut kemampuan baca Al-Qur’an mereka dalam bentuk pembinaan Potensi dan kompetensi mereka. 

Hal ini bertujuan untuk: meningkatkan potensi dan kompetensi generasi muda dalam baca Al-Qur’an. Dan menjaring aset nagari untuk di kader sebagai calon Qari-Qariah di negeri ini. Terkait dengan waktu dan jadwal kegiatan ini Penyuluh Agama Islam  yang  ber basis Qari itu mencoba memulai pada waktu libur seperti hari minggu pukul 16.00-18.00 wib. 

Hal ini telah di mulai pada tiga minggu yang lalu bertempat di Pondok Al-Qur’an Abul Fath Garegeh  Untuk tahap awal ini langsung di bina dan di bimbing oleh Penyuluh Agama yang juga Mantan juara II Penyuluh Teladan Sumbar 2016 yang lalu. 

Setelah satu bulan kegiatan berjalan peserta sudah berjumlah 17 orang yang terdiri dari mantan terbaik Khatam Qur’an dalam beberapa tahun yang berbeda Khatam di Garegeh ini Harapan kita semua tentunya kegiatan ini dapat mendapat dukungan dari semua pihak. 

Sehingga muncul lagi para kader Qari Qariah di Garegeh ini yang di siapkan sebagai Calon Kafilah dari kelurahan Garegeh pada iven MTQ Kecamatan. (Sy)