Pemanfaatan Naskah Kuno Menjadi Kain Khas Minangkabau dengan Corak Batik yang Beragam


Oleh: Ghian Septa Ardianti
(Mahasiswa Aktif Universitas Andalas)

IMPIANNEWS.COM

Sebagai warisan budaya, batik telah dikenal lama di berbagai daerah di Indonesia. Batik ini tidak tumbuh dan berkembang di satu daerah saja, melainkan diberbagai daerah di Nusantara. Oleh karena itu, hingga saat ini kita mengenal banyaknya jenis dan motif yang beragam dari batik tersebut.

Batik yang merupakan bentuk dari warisan budaya tersebut, sebelumnya ditemui didalam manuskrip, yang mana di dalam manuskrip Minangkabau banyak nya terdapat corak-corak batik yang indah.  Dari situlah, masyarakat dapat mengembangkan keindahan batik tersebut sehingga dibuat sedemikian rupa dalam berbagai bentuk-bentuk yang menarik. Sehingga corak batik yang terdapat di dalam naskah kuno tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik, hingga menjadi kain khas penduduk Minangkabau. Dari hal itupun masyarakat dapat membuka peluang bisnis yang dapat menyokong perekonomian daerah dan masyarakat setempat.

Nah, dari hal itu tentu saja harus ada usaha untuk mengenalkan batik ini kepada masyarakat banyak. Salah satunya, pemanfaatan terhadap industri ekonomi kreatif bisa dijadikan salah satu peluang untuk mempublikasikan corak-corak Manuskrip yang ditemukan Di Minangkabau tersebut.

Saat ini, hal itu dilakukan oleh pihak Lembaga Surau Intellectual For Conservation (SURI) dalam bentuk pameran yang dilakukan di Minangkabau Cornet Perpustakaan Unand yang diadakan selama beberapa hari. Pameran yang diselenggarakan oleh Lembaga Suri,  FBK dan Matching Fund ini mengadakan beberapa rangkaian kegiatan terkait pengelolaan Manuskrip Nusantara ini.

Dari manuskrip-manuskrip yang ditemui di Minangkabau terdapat beragam corak batik dengan kekhasannya masing-masing, sehingga dari lukisan yang beragam itulah masyarakat pun tertarik untuk menjadikannya sebagai suatu benda yang bisa dimanfaatkan. 

Batik itu sendiri juga banyak kita temui dalam berbagai bentuk, seperti pernak pernik kecil berupa souvernir, kain panjang, kain sarung, baju, celana, tas dan masih banyak lagi. Sampai saat ini, batik tidak hanya dikenal oleh masyarakat Minangkabau dan Jawa saja, melainkan Mancanegarapun sudah mengenal keindahan batik ini. Dibalik hal itu,  dengan mengemban status sebagai warisan budaya dunia, tentu saja hal tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak untuk terus menjaga dan memajukan batik Indonesia.

Menurut saya pribadi pameran yang dilakukan oleh pihak Lembaga Suri, FBK dan Matching Fund yang dilakukan di gedung perpustakaan Universitas Andalas ini sangat bermanfaat oleh banyak kalangan sebagai media untuk mengenal lagi lebih dalam dari mana asal batik tersebut, apa-apa saja jenis batik itu, dan diolah menjadi apa saja. Hal ini sangat bermanfaat juga terutama bagi mahasiswa/mahasiswa Universitas Andalas itu sendiri, ini juga bermanfaat untuk pengenalan budaya yang ada di Minangkabau. Kita jadi tau, bahwasannya dari naskah kuno atau Manuskrip bisa terciptanya corak-corak batik yang indah dan beragam. Jadi, batik ini tidak hanya berupa gambar saja melainkan bisa dimanfaatkan sebagai benda-benda menarik yang berguna dalam kehidupan sehari-hari yang dapat di perjual belikan baik.

Hasilnya, sesuai dengan harapan semua kalangan, batik ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pada perekonomian nasional. Sebab, tidak hanya berfokus memenuhi kebutuhan permintaan dalam negeri saja, tetapi para pelaku industri juga diharapkan bisa memenuhi permintaan dan menjawab tantangan dari pasar global juga.

Post a Comment

0 Comments