Pengiriman Sampel Pool Test Terkendala Faktor Keamanan dan Jarak

IMPIANNEWS.COM .

Limapuluh Kota Sudah Kirim Sampel Pool Test. Belum Genap 100 Sampel Karena Keamanan Petugas Medis dan Faktor Jarak

Limapuluh Kota, --- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Limapuluh Kota memastikan, sudah mengirim sampel  Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) terkait dengan virus korona (Covid-19) ke  Laboratorium Biomedik, Fakultas Kedokteran Unand, Padang. Sampel yang dikirim tersebut juga dimaksudkan untuk pelaksanaan pool test yang diminta Pemprov Sumbar bersama Fakultas Kedokteran Unand.

"Kami sudah chek ke Dinas Kesehatan soal sampel pelaksanaan pool test yang dimintai Pemprov Sumbar dan Laboratorium Biomedik, Unand. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Limapuluh Kota dr Tien Septino, sampai hari ini, sudah 42 sampel ODP dan OTG dari Limapuluh Kota yang dikirim ke laboratorium Unand tersebut," kata Joni Amir selaku Ketua Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Limapuluh Kota dalam keterangan pers, Jumat (8/5/2020).

Diakui Joni Amir, dalam pengambilan sampel untuk pelaksananaan pool test sebagai  teknik laboratorium untuk memudahkan dalam mencari populasi yang terinfeksi virus korona ini, jajaran Dinas Kesehatan Limapuluh Kota memang belum bisa mengumpulkan 100 sampel yang diminta  dalam dua hari. Ini disebabkan karena dua faktor  utama.

"Pertama, karena kita juga mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan kawan-kawan petugas medis yang sudah bekerja siang dan malam, tidak kenal lelah dalam perang melawan korona ini. Kita tidak ingin, ketergesa-gesaan dalam mengambil sampel untuk pelaksanaan pool test, membuat keselamatan petugas medis kita terancam. Sementara, petugas medis adalah ujung tombak perang melawan Covid-19," kata Joni Amir.

Joni Amir menyebut, pengambilan sampel ODP atau OTG korona di Kabupaten Limapuluh Kota untuk diperiksa di Laboratorium Biomedik Unand ataupun untuk pelaksanaan pool test, hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Achmad Darwis Suliki. Artinya, ODP ataupun OTG korona asal Limapuluh Kota yang akan diambil sampelnya, harus dibawa dulu ke RSUD dr Achmad Darwis Suliki.

"Nah, membawa ODP dan OTG dari berbagai nagari ke RSUD Achmad Darwis Suliki untuk diambil sampelnya guna dikirim ke Padang demi pelaksanaan pool test, tentu tidak bisa tuntas dalam dua hari. Karena ini tidak hanya mengakut dengan keselamatan petugas medis, tapi juga terkait dengan aturan pembatasan jarak sosial (social distancing) yang diatur dalam PSBB di Sumbar," kata Joni Amir.

Selain itu, menurut Joni Amir, faktor jarak di Limapuluh Kota  mesti menjadi perhatian dalam pengambilan sampel ODP untuk pelaksanan pool test. Jangan samakan wilayah Limapuluh Kota dengan daerah tetangganya, seperti Kota Payakumbuh.

"Kalau di Payakumbuh, dari ujung ke ujung itu, barangkali masih bisa ditempuh dalam jarak setengah jam ke Rumah Sakit Adnaan WD untuk pengambilan sampel. Kalau di Limapuluh Kota, jika pasiennya dari Pangkalan atau Kapur IX, tentu butuh waktu setidaknya dua jam ke Rumah Sakit Suliki. Tentu tidak bisa ambil sampel ini selesai dalam dua hari," kata Joni Amir.

Meski demikian, menurut Joni Amir, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Limapuluh Kota melalui jajaran Dinas Kesehatan akan tetap melengkapi jumlah sampel untuk pelaksanaan pool tes yang diminta Pemprov Sumbar dan laboratorium Unand. "Bahkan, tidak hanya soal sampel ini saja, dalam pelaksanaan PSBB Tahap II, Limapuluh Kota juga ikut dan patuh dengan apa yang diinstrusikan Pemprov Sumbar," kata Joni Amir.

Dia menyebutkan, sampai Jumat (8/5/2020), Pemkab Limapuluh Kota masih tetap melaksanakan seluruh protokol yang diatur dalam PSBB tahap II di Sumbar. Bahkan, Posko di perbatasan Sumbar dengan Riau dan posko di perbatasan Limapuluh Kota dan Bukittinggi tetap dioperasikan untuk memantau sekaligus mengawasi pelaku perjalanan ternotifikasi. "Setiap hari, jumlah pelaku perjalanan, jumlah PDP, jumlah OTP, dan jumlah PDP di Limapuluh Kota, terus kita pantau dan kita laporkan," kata Joni Amir.

Senada dengan Joni Amir, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Limapuluh Kota untuk bidang kesehatan, dr Efa, juga menyebutkan, bahwa Limapuluh Kota terus mengirim sampel ke Laboratorium Biomedik, Unand, Padang. "Memang, belum sampai 100 sampel yang diminta, tapi sampai hari ini sudah ada 42 sampel yang dikirim. Dan besok, itu akan ada lagi penambahhannya," kata Dr Efa, secara terpisah.

Sementara, terkait dengan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan di Limapuluh Kota dalam penanganan dan pencegahan Covid-19, pejabat Dinas Kesehatan Limapuluh Kota Deni Hendra Suryadi memastikan, bila sejauh ini, kondisi APD sudah tersedia. "APD kesehatan sudah tiba semuanya. Kita juga tidak bergantung dari APBD. Bantuan yang dikirim dengan pesawat Hercules di Bandara Tabing Padang juga sudah kita jemput dan kita serahkan lagi ke petugas medis," kata Deni Hendra.

Bahkan, menurut Deni Hendra, tidak hanya memikirkan APD kesehatan untuk petugas medis, Dinas Kesehatan Limapuluh Kota saat ini juga sudah memikirkan, lokasi tempat persalinan bagi ibu hamil yang membutuhkan perawatan rujukan. Sebab, besar kemungkinan, kapasitas rumah sakit Suliki tidak mencukupi. "Untuk itu, sekarang juga sedang dicari dan disiapkan, tempat-tempat bersalin yang aman dari ancaman pandemi Covid-19.

"Jadi, jajaran Dinas Kesehatan, sebenarnya juga sudah bekerja. Bahkan, kita ini butuhkan untuk bekerja. Dalam bekerja di tengah pandemi Covid-19 ini, jajaran Dinas Kesehatan atau petugas medis, tentu tidak hanya mengedepankan semangat kerja cepat, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, tapi juga kerja aman. Sebab, jika satu saja petugas medis yang terpapar, itu dampaknya bisa luas. Siapa lagi nanti yang akan mengurus masyarakat," kata Deni Hendra. (frv/014)

Post a Comment

0 Comments