Pencuci Kreta Api Itu dapat Rumah Gratis dan Biaya Umroh Bersama Ibunya

IMPIANNEWS.COM (Padang). 

Sungguh bahagia   Maiyadi (39 tahun), istrinya Emi (36 tahun) dan empat anak anak mereka.

Betapa tidak? Maiyadi yang sehari  hari berprofesi membersihkan/mencuci kreta api (KA) di stasiun KA Simpang Haru Padang dan istrinya Emi bekerja mencuci pakaian ke rumah rumah tetangga, tiba tiba mendapt 'durian runtuh'.

Warga Durian Trung Kec. Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat itu benar benar bersyukur pada Allah.

Kemudian Maiyadi berterimakasih pada Muzakki (pembayar zakat), H. Herman Nawas sekeluarg dan keluarga besar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Padang.

"Alhamdulillah. Saya bersama istri dan anak anak saya,  bersyukur atas nikmat Allah yang kami terima hari ini," kata Maiyadi disaat menyampaikan ucapan terima kasih atas segala nikmat Allah yang mereka terima Ahad, 1 Muharram 1441 H bertepatan 1 September 2019.

Maiyadi memang beruntung. Tadinya bersama istri  serta keempat anaknya laki laki tinggal bertahun tahun di rumah tidak layak huni.

Namun karena kesungguhan Maiyadi dan kelurganya menjalankan ibadah dan sabar akhirnya Allah ijabah (kabulkan) doa Maiyadi dan istrinya memiliki rumah layak huni.

Selain mendapat rumah gratis layak huni dilengkapi  tempat tidur, meja makan dan tikar, Maiyadi juga dibuatkan kios tempat jualan di depan rumahnya. Kios tersebut diisi dengan berbagai macam dagangan kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako).

Namun tidak sampai disitu. Tapi keempat anak Maiyadi akan ditanggung biaya pendidikan mereka sampai ke perguruan tinggi (PT).

Sudahlah rumah dan kios dibuatkan, modal usaha diberikan,  pendidikan anak anaknya ditanggung. Selanjutnya ditambah lagi Maiyadi bersama ibu kandungnya dibiayai berangkat melaksanakan ibadah umroh ke Mekkah.

ZAKAT HARTA H.HERMAN NAWAS

Semua rezeki yang diterima Maiyadi sekeluarga adalah zakat harta dari keluarga besar H. Herman Nawas.

"Maiyadi jemaah tetap di Masjid Rahmatan Lil'alamin Kampus UPI. Kendatipun dia meskin, Maiyadi tidak pernah meminta minta," kata Herman Nawas.

Menurut Herman Nawas, suatu hari dapat imformasi bahwa Maiyadi sakit.

Sejumlah jemaah datang melihat Maiyadi. Setelah jemaah pulang, mereka menceritakan tentang nasib Maiyadi.

"Salah seorang jemaah memperlihatkan foto rumah Maiyadi. Sangat memperihatinkan," ujar tokoh darmawan itu.

Sementara Pimpinan Baznas Padang, Ust Siril Firdaus menyebutkan, setelah tim survie melihat kondisi dilapangan, Baznas Padang memutuskan Maiyadi sangat layak menerima  bedah rumah. Awkar.

Post a Comment

0 Comments