Berbanding Juni 2019, Ekspor Sumbar Naik 1,06 persen dan Impor Turun 10,74 persen

IMPIANNEWS.COM (Padang). 

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) melaporkan nilai ekspor Sumatera Barat bulan Juli 2019 mencapai US$105,27 juta, terjadi peningkatan sebesar 1,06 persen dibanding ekspor bulan Juni 2019.

"Secara kumulatif ekspor Sumatera Barat Januari-Juli 2019 mencapai US$714,44 juta atau turun sebesar 22,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Dr. Ir. Sukardi, M.Si. di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Kota Padang, Sumatera Barat pada Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Senin Siang (02/09/2019).

"Nilai ekspor melalui pelabuhan ekspor di Sumatera Barat yang seluruhnya berasal dari komoditi nonmigas pada bulan Juli 2019 senilai US$105,27 juta atau naik sebesar 1,06 persen dibandingkan dengan ekspor bulan Juni 2019 yang tercatat US$104,17 juta. Ekspor Sumatera Barat Juli 2019 ini turun sebesar 31,40 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan secara kumulatif ekspor Sumatera Barat Januari-Juli 2019 mencapai US$714,44 juta atau turun sebesar 22,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya." terangnya.


Lanjut Sukardi, Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Dijit menurutnya, "Ekspor nonmigas bulan Juli 2019 terjadi pada beberapa golongan barang, nilai terbesar adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$68,10 juta diikuti golongan karet dan barang dari karet sebesar US$21,38 juta, dan golongan garam, belerang, kapur sebesar US$6,11 juta. Bila dilihat peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari-Juli 2019 tercatat 69,96 persen merupakan ekspor dari golongan lemak & minyak hewan/nabati, dan golongan karet & barang dari karet memberikan peran sebesar 19,27 persen.

Ekspor nonmigas Sumatera Barat bulan Juli 2019 terjadi pada beberapa negara tujuan, nilai ekspor terbesar adalah ke negara India sebesar US$24,33 juta, selanjutnya ke negara Amerika Serikat sebesar US$21,38 juta, dan ke negara Bangladesh sebesar US$19,58 juta.

Selama periode Januari-Juli 2019 ekspor ke negara Amerika Serikat memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumatera Barat yaitu sebesar 21,48 persen. Selanjutnya ekspor ke India memberikan peran sebesar 20,59 persen. Dengan demikian, selama Januari-Juli 2019 peran total ekspor ke dua negara tersebut sebesar 42,07 persen.


Ekspor nonmigas asal Sumatera Barat bulan Juli 2019 terjadi pada beberapa golongan barang, nilai terbesar adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$68,10 juta diikuti golongan karet dan barang dari karet sebesar US$15,97 juta, dan golongan garam, belerang, kapur sebesar US$6,12 juta. Bila dilihat peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari-Juli 2019 tercatat 66,37 persen merupakan ekspor dari golongan lemak & minyak hewan/nabati, dan golongan karet & barang dari karet memberikan peran sebesar 12,75 persen



Impor
"Nilai impor Sumatera Barat bulan Juli 2019 mencapai US$44,47 juta, terjadi penurunan sebesar 10,74 persen."

Nilai impor Sumatera Barat selama bulan Juli 2019 mencapai US$44,47 juta, mengalami penurunan sebesar 10,74 persen dibandingkan dengan impor bulan Juni 2019 yang tercatat senilai US$49,82 juta. Sementara itu jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya nilai impor Juli 2019 turun 6,10 persen. Secara kumulatif nilai impor Sumatera Barat Januari-Juli 2019 mencapai US$295,55 juta atau mengalami penurunan 0,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Dari beberapa golongan barang, impor bulan Juli 2019 yang terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$31,06 juta. Sementara itu, golongan pupuk sebesar US$10,16 juta, golongan kertas/karton sebesar US$1,70 juta, golongan mesin/peralatan listrik sebesar US$0,59 juta, dan golongan mesin-mesin/peralatan mekanik sebesar US$0,38 juta. Peran dari kelima golongan barang tersebut terhadap total impor selama bulan Januari-Juli 2019 mencapai 92,73 persen.

Golongan bahan bakar mineral yang paling besar diimpor adalah komoditas Of other RON unblended. Selanjutnya untuk golongan pupuk yang paling besar adalah OSuperphosphates containing by weight 35 % or more of diphosphorus pentaoxide (P2O5), other than feed grade. Golongan kertas/ karton yang paling besar diimpor adalah komoditas Sack kraft paper unbleached of a kind used for making cement bags.

Impor menurut Negara Asal, Sukardi menjelaskan; "Dari total impor bulan Juli 2019 terlihat impor terbesar berasal dari negara Singapura senilai US$31,10 juta, selanjutnya dari negara Tiongkok US$6,48 juta, dan Canada senilai US$4,71 juta.  Selama periode Januari-Juli  2019  terlihat  bahwa  impor  dari  ketiga  negara  tersebut  sebesar 84,07 persen. Negara Singapura menduduki tempat teratas dengan perannya sebesar 76,62 persen. Impor dari Singapura didominasi oleh golongan bahan bakar mineral, yaitu Of other RON unblended. Sementara itu dari Tiongkok didominasi pupuk, " jelasnya.

"Impor Juli 2019 senilai US$44,47 juta sebagian besar dari pelabuhan bongkar Teluk Bayur. Impor melalui pelabuhan bongkar Teluk Bayur ini mengalami penurunan sebesar 10,74 persen dibanding dengan bulan sebelumnya," pungkas Sukardi.

# Gan/taf

Post a Comment

0 Comments