Andrzej Duda Kunjungi Gedung Putih, Donald Trump Tunjukan Pesawat Canggih F - 35

IMPIANNEWS.COM (Washington).

Menerima kunjungan Presiden Polandia Andrzej Duda ke Gedung Putih, Washington, AS, Donald Trump mengadakan pertunjukan pesawat jet canggih F-35 dan menjanjikan akan mengirimkan 1.000 pasukan tambahan ke negara Baltik itu.

Penerbangan F-35 itu merupakan bagian dari dukungan melimpah Trump bagi Duda, yang telah dikucilkan oleh beberapa pemimpin Eropa lainnya karena tindakan yang dianggap anti-demokrasi. Trump juga merupakan sekutu kuat Duda dan partai nasionalis Hukum dan Keadilan Polandia, yang terpilih tahun 2015.

Oleh: Peter Baker (The New York Times)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyambut presiden nasionalis Polandia ke Gedung Putih pada hari Rabu (12/6) dengan pertunjukan dukungan yang luas.

Trump juga menjanjikan lebih banyak pasukan Amerika, membela catatan Polandia tentang demokrasi dan mengadakan pertunjukan jet F-35 yang sangat langka terjadi dan mencolok demi menandai persahabatan mereka.

Dalam upaya terbarunya untuk menunjukkan dukungan terhadap kebangkitan gelombang nasionalis Eropa, Trump berdiri berdampingan dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan istri mereka di Halaman Selatan Gedung Putih, menatap ke langit dan melambaikan tangan ketika pesawat perang Marinir AS menderu di atas kepala, berdengung di sekitar Monumen Washington dan kemudian kembali untuk penerbangan kedua.

Jet yang terbang di atas Gedung Putih merupakan hal yang sangat tidak biasa, tetapi Trump gelisah karena kegagalannya untuk mengadakan parade militer di Pennsylvania Avenue dan jelas dengan senang hati memamerkan pesawat canggih yang telah disepakati untuk dibeli Polandia.

Pertunjukan itu, bagaimanapun, mengejutkan banyak orang di jalanan Washington yang tidak tahu bahwa pesawat itu akan melintas lewat dan, dalam beberapa kasus, menunjuk ke langit dengan pandangan khawatir atau bahkan mulai berlari ketakutan.

“Beberapa saat yang lalu kita menyaksikan pertunjukan mengesankan dari F-35 yang mutakhir melintas terbang di atas Gedung Putih dan benar-benar mendekati, hampir berhenti di atas Gedung Putih,” kata Trump sesudahnya di Rose Garden.

 “Saya akan mengatakan: ‘Apa yang salah dengan pesawat itu? Itu tidak terbang dengan sangat cepat.’ Tapi itu adalah hal yang luar biasa ketika Anda bisa melakukan itu. Pesawat itu dapat mendarat vertikal seketika dan itu adalah salah satu dari sedikit pesawat di dunia yang dapat melakukan itu.”

Penerbangan itu merupakan bagian dari dukungan melimpah Trump bagi Duda, yang telah dikucilkan oleh beberapa pemimpin Eropa lainnya karena tindakan yang dianggap anti-demokrasi.

Trump menegaskan dukungannya melalui penandatanganan perjanjian untuk mengirim 1.000 pasukan Amerika tambahan ke Polandia sebagai perlindungan terhadap petualangan Rusia di bagian timur Eropa, memperkuat sekitar 4.500 pasukan yang sudah ada di sana secara bergiliran.

Tetapi Trump tidak setuju untuk membangun kehadiran militer permanen Amerika Serikat yang telah diinginkan Polandia. Para pemimpin Polandia sangat berhasrat akan kehadiran permanen sedemikian rupa sehingga mereka bahkan menawarkan untuk memberi nama pangkalan Fort.

 Trump, sebuah permohonan tanpa rasa malu terhadap kecenderungan Trump yang terkenal melabeli segala sesuatu mulai dari bangunan hingga dasi hingga steak dengan namanya.

Ketika ditanya tentang nama itu pada hari Rabu (12/6), Trump tidak menolaknya bahkan ketika ia mengakui bahwa itu akan memicu hinaan. “Itu terserah mereka,” katanya. “Itulah yang saya butuhkan, Fort Trump. Dan kalian pasti akan berkunjung ke sana, kan?”

Pasukan Polandia dan Amerika Serikat di sebuah pangkalan di Polandia tahun 2017. Kehadiran pasukan Amerika di Polandia dan di berbagai tempat lain di bekas wilayah Soviet telah menjadi hal yang sulit terwujud selama bertahun-tahun.

(Foto: Associated Press/Czarek Sokolowski)

Duda menggambarkan penggelaran pengerahan pasukan tambahan Amerika Serikat sebagai kemajuan besar bagi Polandia, menyebutnya “kehadiran yang bertahan lama” bahkan jika bukan yang permanen.

“Ada banyak forum di mana Amerika Serikat akan secara bertahap semakin hadir di wilayah kami dari posisi militer,” kata Duda. “Dan ini akan mencakup berbagai bidang kerja sama.”

Kehadiran pasukan Amerika Serikat di Polandia dan di berbagai tempat lain di bekas wilayah Soviet telah menjadi hal yang sulit terwujud selama bertahun-tahun.

Setelah serangan Rusia ke Ukraina dan aneksasi Krimea tahun 2014, Amerika Serikat dan sekutu NATO mengirim unit-unit kecil pasukan ke Polandia dan Negara-negara Baltik secara bergiliran sebagai pencegah langkah-langkah selanjutnya oleh Rusia, sebuah pengingat bahwa negara-negara itu sekarang berada di bawah perlindungan payung pertahanan aliansi keseluruhan Atlantik Utara.

Sementara para pejabat Amerika Serikat dan Polandia masih mendiskusikan gagasan pangkalan permanen, yang kemungkinan besar akan membutuhkan persetujuan Kongres AS, mereka telah bekerja untuk memperkuat kemitraan militer mereka dengan cara lain. Tahun 2018, pasukan Amerika mulai menerbangkan pesawat nirawak pengintai Reaper yang tidak bersenjata dari pangkalan Polandia di barat laut negara itu.

“Itu merupakan gagasan yang bagus karena Rusia merupakan ancaman keamanan yang sebenarnya,” tutur Daniel Fried, mantan duta besar Amerika Serikat untuk Polandia, tentang pengerahan pasukan terbaru.

 “Pasukan pendudukan di Polandia dimaksudkan untuk menunjukkan kepada Rusia bahwa ini bukan wilayah terbuka untuk bermain-main.”

Tetapi Julianne Smith, mantan penasihat Wakil Presiden Joseph R. Biden Jr. dan sekarang seorang peneliti di Bosch Academy di Berlin, mengatakan bahwa pengiriman hanya 1.000 tentara sama saja dengan kekecewaan besar bagi pemerintah Duda.

“Bahkan untuk negara seperti Polandia yang telah melakukan segala kemungkinan untuk membangun hubungan yang ramah dan konstruktif dengan Trump, termasuk membeli F-35, pesan dari Trump jelas: ‘Amerika Serikat tidak mau berbuat lebih banyak untuk keamanan Anda. Anda sendirian,’” kata Smith.

Penerbangan F-35 tersebut sangat tidak biasa sehingga para pejabat tidak dapat segera memunculkan preseden. Seorang juru bicara Angkatan Udara AS mengaku tidak memiliki catatan mengenai penerbangan serupa sebelumnya yang melintas di atas Gedung Putih. Meskipun ada pertunjukan sejenis selama pelantikan presiden, juru bicara itu mengatakan bahwa yang terakhir dilakukan tahun 1949 untuk Harry S. Truman.

Rencana untuk penerbangan pesawat pada pelantikan Trump bulan Januari 2017 dibatalkan karena masalah cuaca. Tetapi Trump jelas gembira dengan tampilan hari Rabu (12/6) dan bahkan mengundang pilot Marinir yang menerbangkannya untuk datang ke Gedung Putih di kemudian hari untuk menghadiri pesta resepsi Duda.