ORANG INGGRIS HANYALAH BANGSA PARA PENJAGA TOKO

Imam Ike Sentosa
IMPIANNEWS.COM
Relawan dalam dunia politik adalah senjata utama untuk meraih apa yang diinginkan oleh seorang Pemimpin. Mereka bak pion yang berani tegak di garda terdepan medan pertempuran dengan dada membusung, tanpa mengenal istilah takut apalagi mundur. Mereka berani "beradu kambing" dengan lawan secara "fisik" ataupun perang kata-kata di ruang debat dan media sosial. Tidak peduli sang Raja serta para menteri yang mereka perjuangkan ongkang-ongkang kaki saja di istananya.

Begitu heroiknya perjuangan para relawan politik, meski banyak diantara mereka yang tidak dikenal oleh pemimpinnya. Bahkan ketika yang diperjuangkan memenangkan kekuasaan, tak jarang relawan-relawan politik tersebut seolah disingkirkan dengan halus dari euforia kemenangan.

Ada istilah yang terkenal di Minangkabau, -Togak di Duo Kaki- yang diapungkan oleh "preman-preman politik" sebagai isu dan fitnah di akhir pertandingan untuk menyingkirkan para relawan tersebut. Padahal para -pemain- politik itu sebelumnya tak ikut berjuang sama sekali. Mereka hanya muncul di injury time saat peluit akhir penghitungan suara akan ditiup KPU atau MK. Dan di momen itu mereka berkoar kepada pemenang bahwa merekalah para pahlawan kemenangan tersebut. Dari sinilah berawal munculnya para pengkhianat dan kelompok pemberontak dalam dunia politik.

Tidak semua pengkhianat politik adalah orang-orang jahat atau kelompok jahat. Mereka kritis karena merasa termarjinalkan secara politik. Mereka adalah para relawan yang melawan karena terpinggirkan dan dianggap akan jadi perusak sistem kekuasaan. Sementara kemenangan itu didapat karena perjuangan mereka.

Setelah sempat beberapa kali ikut menjadi relawan politik, saya sampai pada kesimpulan, bahwa relawan politik sejatinya adalah anak buah tanpa gaji. Ia berisikan anggota keluarga, sahabat dekat, teman sama sekolah, kawan sepermainan di lopau, mitra kerja, simpatisan, dan termasuk juga para mantan yang masih memiliki kedekatan emosional (baca : hati).

Lalu apa yang membuat para relawan mau berjuang mati-matian untuk memenangkan seseorang yang dianggapnya Pemimpin dalam peperangan politik?

Jawaban paling tepat menurut saya diantara banyaknya pilihan jawaban lain yang benar, adalah Kekuatan Komunikasi sang Pemimpin. Itu yang mempengaruhi mereka. Napoleon Bonaparte tercatat dalam sejarah sebagai salah seorang pemimpin besar dunia, bukan karena kehebatannya bertarung di panggung UFC seperti perkasanya seorang Khabib saat menggulung Mc Gregor. Tapi kekuatan kata-katanyalah yang membuatnya besar dan begitu berpengaruh.

"Hanya saya yang bisa membebaskan Perancis. Seorang yang hidup terjajah dan tanpa harga diri, adalah seperti mengalami kematian setiap kali bangun tidur." Kata Napoleon dalam salah satu Pidato yang begitu diingat sejarah.

Dan puncak keterkenalan seorang Napoleon Bonaparte adalah saat ia mendoktrin para tentaranya sebelum berperang,

"England is a nation of shopkeepers“. Orang-orang Inggris hanyalah bangsa yang berisi para penjaga toko! Mereka para pengecut yang tidak bisa berperang. Maka menggeloralah semangat anak buahnya akibat dari kekuatan kata-katanya itu.

Di Film The Contender, sebuah film politik produksi Hollywood tahun 2000, kata-kata Napoleon Bonaparte dikutip beberapa kali oleh si Presiden Amerika yang diperankan oleh Jeff Bridges sebagai salah satu kekuatan film itu. The Contender menurut saya adalah salah satu film politik terbaik sebagai tontonan bagi para Politikus ataupun para Pengamat Politik. Runyamnya konflik politik yang diangkat sutradara dari persoalan sederhana (Pergantian Wakil Presiden yang meninggal) di film "Para Pesaing" itu membuat mata kita sulit berkedip mengikuti plot demi plot cerita.

Pencitraan yang nyatanya adalah pengibulan publik, hoax yang di viralkan untuk menjegal salah satu kandidat, dan berbagai trik kotor politik yang dimainkan dalam film itu, dikisahkan membuat Amerika terbelah begitu hebat pada saat itu. Dan kehebatan komunikasi sang Presiden dalam menyampaikan Pidato sikapnya menjelang akhir film, menuntaskan seluruh persoalan negara.

Komunikasi sangat menentukan dalam dunia Politik. Pendapat tersebut adalah salah satu pelajaran yang bisa kita ambil dari film The Contender, disamping banyak ilmu-ilmu politik lainnya.(ul)