Pertarungan Antar Tuhan (A Respectable Cloak For Sin)

Oleh : Ulil Amri Abdi

Acapkali. Disetiap ada suatu kompetisi, apapun bentuknya, Tuhan selalu diikutsertakan. Disini, tugas Tuhan begitu berat, karena harus menjalakan perintah hambanya. Ada yang meminta kemenangan, ada juga yang memohon lawannya dikalahkan. Terlalu!

Dahsyatnya, Tuhan juga diperintah secara bergerombolan, melalui senandung munajat, dihegemoni, dengan sebutan "Tuhan pasti bersama kita".

Bukan itu saja, Tuhan juga diperlakukan sebagai "a partner in bussines", formula sukses syahwat kemenangan. Dengan mengemas sifat Tuhan menjadi strategi dan firman Tuhan dijadikan taktik. 

Apa jadinya, jikalau Tuhan yang diperintahkan itu merujuk pada Tuhan yang sama? perintah siapa yang akan dikabulkan Tuhan? Ketika Tuhan harus memutuskan salah satu menjadi pemenang?
Apakah Tuhan telah berlaku adil? 

Beginilah jadinya, jikalau Tuhan diposisikan layak untuk "makan perintah", bukan untuk disembah. Tuhan hanya sebagai alat kepentingan bukan sebagai junjungan. 

Yang sangat menyedihkan, ada hamba yang berlagak seperti Tuhan dan hamba yang dipertuhankan.

Jadi, sebenarnya siapa yang menjadi "Tuhan"?

Nauzubillahiminzalik!