PEDULI PALESTINA

Oleh: Nabia

IMPIANNEWS.COM

Palestina, khususnya Gaza, menjadi salah satu potret pilu umat Muslim sekarang ini. Akibat militer zionis Yahudi yang terus melakukan berbagai serangan dan pengeboman. Mereka pun tak segan melakukan pemenjaraan, aneka penyiksaan dan pemerkosaan. Tak peduli orang tua, perempuan, anak-anak bahkan bayi-bayi yang baru dilahirkan. Semua jadi sasaran kebiadaban Yahudi Jahanam.

Ramadhan lalu, kita di sini, seperti umat Islam di berbagai tempat, berpuasa hanya sebulan, yaitu selama Bulan Ramadhan. Namun, Muslim di Gaza telah "berpuasa" selama berbulan-bulan sebelumnya karena sering tidak ada makanan yang bisa mereka makan. Akibatnya, banyak yang terpaksa kelaparan dan makan rerumputan atau pakan hewan. Mereka yang kehausan terpaksa minum air kotor di jalanan. Keadaan ini seharusnya menyayat hati siapapun yang masih memiliki rasa kemanusiaan.

Saat Idul Fitri yang baru lalu, kita bergembira dengan makanan lezat, pakaian baru, dan silaturahmi. Namun, Muslim Palestina mungkin sedang menghadapi duka dan tragedi, dengan kelaparan, kehausan, dan ketakutan akan bom yang bisa jatuh kapan saja di atas tenda pengungsian mereka. Mereka hidup dalam kengerian, tanpa bisa tidur nyenyak. Dilasir dari ANTARA News pada 23 April 2024, kementrian kesehatan Palestina melaporkan bahwa 34.183 warga Palestina tewas dan 77.143 terluka akibat serangan Israel di jalur Gaza selama 200 hari terakhir. Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel mengakibatkan 32 kematian dan 59 luka-luka, dengan banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Para pemimpin Muslim, terutama di dunia Arab, tampak acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat Palestina, meskipun banyak kutukan dan kecaman yang mereka lontarkan. Itu pun penuh kepura-puraan. Sekadar pencitraan. Agar dianggap punya kepedulian. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang solidaritas umat Islam dan panggilan untuk membantu sesama Muslim, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam. 

"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya Dia tak boleh menzalimi saudaranya dan membiarkan saudaranya itu (dizalımı). Siapa saja yang memenuhi kebutuhan saudaranya. Allah akan memenuhi kebutuhannya. Siapa saja yang menghilangkan satu kesulitan saudaranya (di dunia). Allah akan menghilangkan satu kesulitan dari dirinya pada Hari Kiamat." (HR al-Bukhari).

Meskipun hadis ini jelas menyatakan pentingnya solidaritas antar sesama Muslim, kenyataannya banyak pemimpin Muslim tampak tidak peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kepentingan politik dan ekonomi, tekanan internasional, serta ketakutan akan dampak dari tindakan yang lebih tegas. Selain itu, perpecahan internal di dunia Muslim juga melemahkan kemampuan untuk bertindak secara kolektif dan efektif dalam membantu sesama Muslim yang menderita.

Dengan demikian kita harus bangkit dan kembali menjadi umat terbaik dengan menjalankan takwa secara total kepada syariah Allah. Kehadiran Khilafah sangat penting dalam mencapai persatuan dan perlindungan bagi umat Islam di seluruh dunia. Ketakwaan tercermin dalam dua hal (1) ketundukan secara totalitas pada syariah Allah. (2) persatuan kaum Muslim sedunia dalam satu kepemimpinan, yakni Khilafah. 

Oleh karena itu, semua ini seharusnya menjadikan kita makin semangat dalam memperjuangkan tegaknya kembali Khilafah Khilafahlah yang akan membebaskan Palestina, juga negeri- neggeri Muslim lainnya yang terjajah.


Wallahu a'lam bishowab

Post a Comment

0 Comments