Ramadhan Momentum Persatuan Umat

Oleh : Dwi Nurpalah
(Ibu Rumah Tangga dan Pegiat Dakwah)

IMPIANNEWS.COM

Kegembiraan menyambut bulan suci Ramadhan pantas untuk dilakukan oleh setiap Mukmin. Karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keutamaan, keagungan serta keberkahan. Hanya sayangnya ternyata, hampir setiap tahun kebahagiaan itu tidak bisa dirasakan oleh sebagian umat Muslim yang ada dibelahan dunia yang lain. Lihatlah kaum Muslim yang ada di Palestine, Uighur , Myanmar, Suriah dan India masih dalam keadaan menderita karena genosida, kelaparan, terusir dari tanah tempat tinggalnya, bahkan sampai pada ancaman kematian yg diakibatkan oleh penindasan zion*sme dan rezim yang anti Islam. (https://muslimahnews.net/2024/03/16/27903)

Ketika di tanah air kita merasakan indahnya sahur dan berbuka bersama keluarga namun sebagian saudara kita hidup di tenda-tenda pengungsian ala kadarnya, kehilangan semua anggota keluarganya serta tidak memiliki makanan untuk sahur maupun berbuka. Sungguh belenggu Nasionalisme menjadi salah satu penghalang bagi umat Muslim untuk bersatu serta saling membantu. Padahal di dalam salah satu hadist riwayat At-Tirmidzi disebutkan bahwa, "Seorang Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak boleh mengkhianati, mendustai dan menelantarkan saudaranya". Tidakkah kaum Muslim menyadari bahwa pahala ibadah shaum bisa rusak akibat sikap egois, 'ashobiyah dalam wujud nasionalisme, tidak peduli dan menahan diri dari menolong mereka yang membutuhkan?. 

Rasulullah Saw. telah mengingatkan kaum Muslim "Siapa saja yang berbangga-bangga dengan slogan-slogan jahiliyah ('ashobiyah), maka suruhlah ia menggigit kemaluan ayahnya, dan tidak usah pakai bahasa kiasan terhadapnya" ( HR al-Bukhari)

Selain itu, loyalitas dan kepercayaan para pemimpin kaum Muslimin masih diberikan kepada negara-negara Barat dan lembaga-lembaga internasional seperti PBB. Umat harus menyadari bahwa perancang kelahiran negara Zion*s Yahudi yang menciptakan petaka di jantung dunia Islam adalah negara-negara Barat. Bahkan lembaga-lembaga internasional tidak berdaya menghadapi kepentingan negara-negara besar selain menggertak belaka.

Lalu bagaimana solusinya agar penderitaan umat Islam dapat berakhir, dan persatuan umat juga bisa terwujud?  Saat ini yang dibutuhkan oleh umat Islam dan harus terus diupayakan adalah kekuatan mandiri di bawah kepemimpinan Khilafah Islamiyyah, yang bertugas melindungi kaum Muslim dari berbagai ancaman. Karena Rasulullah telah bersabda Sungguh Imam (Khalifah) adalah perisai, orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya ( HR Muslim). WalLahu a' lam bi ash-shawab

Post a Comment

0 Comments