Harapan Awal Tahun : Hanya Pada Islam

Oleh: Nadhifah 
(Mahasiswa)

IMPIANNEWS.COM

 Tidak ada kaum paling rugi di dunia ini kecuali mereka yang tidak pernah merenungkan perjalanan hidup yang telah berlalu. Tanpa adanya perenungan tidak mungkin suatu kaum bisa memperbaiki kesalahan sebelumnya, dan juga meneguhkan kebenaran yang telah diperjuangkan. Mereka akan tetap berada dalam status quo. Merasa selalu benar, padahal berada dalam kemungkaran.

 Memasuki lembaran baru 2024 M, refleksi atas perjalanan umat di negara ini harus dilakukan. Segala kesalahan harus diakui dan disesali. Bersegeralah kembali ke jalan Allah SWT yang telah dijamin akan mengantarkan hambanya menuju keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

 Bagi kaum Muslim tidak hanya sekedar merenung, refleksi harus disertai dengan muhasabah. Allah SWT telah memerintahkan setiap Muslim untuk melakukan introspeksi dan perbaikan amal. Allah SWT berfirman dalam Q.S al-Hasyr [59] : 18 “Wahai orang - orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia perbuat untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah, Sungguh, Allah Maha teliti atas apa yang kalian kerjakan.”

 Introspeksi dan koreksi diri harus dikerjakan dengan sungguh - sungguh dan teliti. Nasihat dari Maimun bin Mahran rahimahullah, “Tidaklah seorang hamba menjadi bertakwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit, yang membuat perhitungan dengan temannya.” 

 Tujuan kita bermuhasabah ialah, menyadari kesalahan dan kekeliruan dalam amal perbuatan serta bersegera menuju ketaatan pada hukum Allah SWT. Di antara contoh orang yang bertakwa yaitu senang jika ditunjukkan kesalahan dan kekeliruannya. Karena itu bisa menjadi langkah kita untuk mengambil perubahan yang baik.

 Sepanjang tahun 2023 kemarin, banyak persoalan bangsa yang belum tuntas. Masalah juga semakin banyak. Misalnya di bidang Sosial, angka perceraian dan KDRT meningkat. Dalam bidang Ekonomi, kekayaan alam negeri ini sudah tidak bisa menjamin rakyat sehat dan sejahtera. Dalam bidang Politik dan Pemerintahan, dugaan penyimpangan kekuasaan semakin menjadi – jadi.

 Sesungguhnya, akar persoalan bangsa dan negara ini merupakan faktor dari kepemimpinan yang tidak amanah dan tidak shiddiq. Tidal sedikit orang yang jujur dan benar justru tersingkirkan dari kekuasaannya. Ini merupakan persoalan ideologis, penerapan akidah sekularisme melahirkan sistem yang rusak, yaitu kapitalisme dan demokrasi.

 Tanda negeri ini sekuler adalah menuduh orang atau kelompok yang memperjuangkan Islam secara politik sebagai pengusung politik identitas. Mereka bahkan dilabeli sebagai kaum radikal. Sekularisme menghapuskan aturan halal – haram. Semua diukur dengan kepentingan dan manfaatnya. 

 Sistem kapitalisme dan demokrasi membuka pintu lebar bagi kaum kapitalis untuk bekerja sama dengan eksekutif dan legislatif agar dibuat peraturan yang menguntungkan mereka. Demokrasi yang katanya menjamin kedaulatan ditangan rakyat adalah mitos. Pantas jika kerusakan terus terjadi. Allah berfirman dalam Q.S ar-Rum [30] : 41 “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

 Wahai kaum Muslim! Selama kita tidak melepaskan diri dari sistem rusak ini, maka tidak akan ada jalan keluar untuk persoalan bangsa yang terus seperti ini. Seperti orang yang berputar – putar dalam lingkaran, tidak akan menemukan jalan untuk keluar. Solusi yang dapat menyelamatkan umat dan negeri ini hanya dengan menjadikan Islam sebagai akidah umat dan menjalankan syariah Islam secara kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyah.

Wallahi a’lam bi ash-shawab

Post a Comment

0 Comments