Apakah Sistem Pendidikan di Australia Sama Dengan Indonesia?

Foto/Ist/universitas123

Oleh: Malva Prime
(Mahasiswa Sastra Inggris Unand)

IMPIANNEWS.COM

Pendidikan normal adalah sebuah pendekatan untuk melatih guru-guru yang hebat. Ketika guru–guru hebat, murid akan menjadi lebih semangat untuk belajar. Negara di dunia ini tentunya memiliki system pendidikan yang normal. Tidak terkecuali dengan Australia, Australia memiliki system pendidikan yang bagus yang menjadi standard pendidikan di dunia. Dilihat dari hukum ketatanegaraan, Australia adalah negara federal. Undang-undang dasar Australia tahun 1901 yang melahirkan bentuk federasi ini memberikan kekuasaan kepada pemerintah commonwealth untuk melakukan sesuatu pada daerah-daerah tertentu, tetapi negara bagian tetap mempunyai kekuasaan dalam berbagai bidang penting, termasuk pendidikan.

Jenjang pendidikan di Australia, pada umur 6 tahun sudah masuk SD atau kelas preparation (persiapan). Wajib belajar yang ada di Australia adalah 10 tahun sampai pada Junior High School (SMP), yakni tujuh tahun di SD dan tiga tahun di SMP. Sedangkan di SMA hanya 2 tahun, diberi nama dengan Secondary School atau College. Secondary School atau College ialah perpaduan antara akademik dengan vokasi. Para siswa wajib mengikuti pelatihan-pelatihan vokasi di sekolahnya atau di luar sekolah (yang bernama collage) sebagai pelengkap. Ketika mereka lulus, para siswa tersebut akan dibekali dengan sertifikat seperti TAFE (Technical And Further Education), VCE (Victorian Certificate of Education) , atau PISA (Programme for International Student Assessment).

Menurut Mifta (13/3/23), system pendidikan Australia bisa dijadikan sebagai patokan pendidikan dunia. Karena Australia merupakan urutan ke 3 negara dengan kualitas pendidikan terbaik, jadi menurutnya, itu saja sudah jadi bukti kalo sistem pendidikan di aussie tu emang bagus dan bisa untuk dijadiin patokan pendidikan di dunia.

Jika melihat standar kesulitan materi pelajaran di Indonesia, Indonesia jauh lebih tinggi tingkatannya. Jika di Indonesia, siswa-siswa kelas dua SD sudah mendapatkan banyak pelajaran dan berbagai pekerjaan rumah serta ulangan atau ujian, tetapi siswa-siswa setaraf kelas 1–2 SD di Australia belum diwajibkan untuk membaca. Bahkan di Indonesia, siswa TK nol besar diwajibkan lancar membaca dan berhitung, apalagi jika orangtua mereka berniat mendaftarkan mereka ke Sekolah Dasar unggulan yang diwajibkan mereka lolos ujian tulis sebagai syarat pendaftaran masuk.

Kondisi pembelajaran di Australia berbeda sama sekali. Pendidikan di TK justru ditampilkan seperti istana bermain di mana mereka bebas bermain,  mengembangkan kreatifitas dan bersosialisasi. Pendidikan dasar di Australia  lebih ditekankan sebagai pondasi untuk belajar mengenal diri sendiri, lingkungan serta pengembangan sikap (character building). Mengajarkan  hal-hal sederhana secara praktis lebih ditekankan dibanding teori-teori dikelas. Sebuah pengajaran yang aplikatif serta bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Iza (14/3/23), system Pendidikan di Australia belum bisa dijadikan patokan sebagai Pendidikan yang bagus di dunia. Karena menurutnya, tidak semua orang di Indonesia yang bisa menerima system seperti di Australia. Dan juga, Pendidikan itu harus diawali dengan teori dulu, seperti system Pendidikan Indonesia sekarang ini.

Tapi menurut Akbar (15/3/23), system pendidikan di Australia bisa dijadikan patokan pendidikan dunia. Karena menurutnya, kita bisa liat dari top 10 countries dengan pendidikan terbaik, salah satunya ada Australia. Dan Australia juga cocok menjadi patokan Pendidikan yang baik bagi seluruh dunia.

Kebijakan pemerintah untuk memperluas akses ke pendidikan tinggi antara lain penghapusan uang kuliah, peningkatan fasilitas bagi program-program paruh waktu dan pendidikan eksternal. Masuk perguruan tinggi di Australia pada umumnya didasarkan atas hasil pencapaian akademik di tingkat pendidikan menengah, atau berdasarkan hasil ujian masuk yang dilalui dengan kompetisi yang sangat berat, lebih-lebih untuk memasuki universitas yang berkualitas dan berprestise. Di samping mahasiswa dalam negeri, jumlah mahasiswa asing juga menunjukkan kenaikan yang cukup besar, baik yang memasuki sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Mahasiswa asing ini sebagian terdaftar sebagai penerima beasiswa internasional.

Besaran biaya pendidikan yang dialokasikan untuk sekolah terdiri dari biaya dasar yang dihitung per-siswa yang dikenal dengan dana SRS dan biaya tambahan khusus. Semua sekolah-sekolah negeri dibebaskandari penarikan biaya pendidikan. Sekolah non-pemerintah diberikan hak untuk menarik biaya pendidikan. Pembiayaan sekolah non-pemerintah selain dari partisipasi oarang tua siswa atau lembaga lain yang menjadi donatur, pemerintah juga memberikan andil untuk pembiayaan sekolah swasta. dalam undang-undang Pendidikan pemerintah Australia, diatur bahwa pemerintah memberikan bantuan dana bagi sekolah swasta dalam bentuk dana modal atau pendanaan modal dan bantuan khusus.

Sistem penyelenggaraan pendidikan di Australia dilaksanakan oleh lembaga pendidikan Negeri dan swasta. Negara hanya menyusun tujuan umum pendidikan, sementara pelaksanaan teknis dan tujuan khusus dirumuskan oleh mentri pendidikan bersama jajarannya pada negara Bagian yang menyelenggarakan pendidikan. Dengan pendanaan yang cukup baik, Australia mampu memastikan kualitas guru, sarana dan sistem manajemen sekolah yang baik pula. Suasana belajar yang kondusif dengan jumlah siswa perkelas tidak lebih dari 20 siswa. Sementara sistem penilaian diberikan kepada internal lembaga pendidikan.

Post a Comment

0 Comments