Penggunaan Pestisida dari Pepaya dan Bawang Putih yang Ramah Lingkungan


Oleh: Fauza Alfira Nofianti
Program studi Agroteknologi Unand

IMPIANNEWS.COM

Artikel - Saat ini permasalahan para petani terkhususnya di tempat KKN berlangsung yaitu Nagari Sungai Antuan terdapat serangan hama dan penyakit dimana serangan hama dan penyakit disebabkan oleh serangan keong, walang sangit, kutu putih, kutu hitam, burung dan lain-lain. Sehingga dari permasalahan tersebut menyebabkan petani banyak yang menggunakan bahan kimia dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanamannya. Nah, dari permasalahan tersebut dapat solusi yang bisa diatasi agar kita terhindar dari penggunaan bahan kimia terus menerus. Kita dapat menggunakan pestisida nabati sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut.

Kamu tahu pestisida nabati ??

Pestisida nabati merupakan pestisida yang digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit bagi tanaman. Dimana pestisida tersebut terbuat dari bahan alami seperti organ tanaman atau minyak yang dihasilkan oleh tanaman dan aman bagi lingkungan karena cepat terurai di tanah dan tidak berbahaya bagi hewan, manusia ataupun serangga yang bukan sasaran.

Tanaman yang dapat dijadikan pestisida nabati adalah daun pepaya (Carica papaya L.) dan bawang putih (Allium sativum). Daun pepaya mengandung senyawa toksik terhadap larva nyamuk seperti saponin, alkaloid karpain, papain, flavonoid (Intan, 2012). Kandungan daun pepaya yaitu senyawa papain merupakan racun kontak yang masuk ke dalam tubuh serangga melalui lubang-lubang alami dari tubuh serangga. Senyawa papain juga bekerja sebagai racun perut yang masuknya melalui alat mulut pada serangga. Kemudian cairan tersebut masuk lewat kerongkongan serangga dan selanjutnya masuk saluran pencernaan yang akan menyebabkan terganggunya aktivitas makan. Selain adanya kandungan senyawa toksik, tanaman pepaya mudah didapat karena masyarakat banyak yang membudidayakannya. Daun pepaya yang digunakan berasal dari perkebunan rumah dan menggunakan daun yang tua.

Bawang putih (Allium sativum) mengandung bahan aktif tanin, alisin, minyak atsiri, enzim alinase yang dapat mengendalikan hama seperti ulat, bakteri, nematoda, antraknosa dan hama pengisap. Ekstrak bawang putih berfungsi sebagai penolak kehadiran serangga (Novizan, 2002) serta efektif untuk pengendalian hama pada tanaman pangan dan hortikultura

Keunggulan pestisida nabati

1. Bahannya mudah didapatkan

2. Pembuatan pestisida tidak sulit

3. Tidak menyebabkan gangguan lingkungan

4. Tahan terhadap hama

5. Produk pertanian yang sehat

6. Mudah terurai oleh sinar matahari

Kelemahan pestisida nabati

1. Daya kerjanya lambat

2. Tidak tahan lama

3. Sasaran tidak bisa langsung terbunuh

4. Harus digunakan berulang-ulang

Cara pembuatan pestisida nabati

1. Bawang putih dan daun pepaya disiapkan terlebih dahulu dengan perbandingan 1:1

2. Bawang putih dikupas dan dicuci sampai bersih, lalu ditambah sedikit air untuk diblender sampai halus dan disisihkan.

3. Selanjutnya, daun pepaya dipotong-potong lalu diblender dan ditambah air sebanyak 1 liter.

4. Setelah keduanya dihaluskan, maka ditambah kembali 1 liter air lalu didiamkan 1 hari.

5. Air yang didiamkan 1 hari tersebut sudah dapat digunakan pada tanaman.

Pestisida dapat digunakan pada pagi hari ataupun sore hari dikarenakan hama tidak terlalu banyak bergerak dan efektif jika diberi saat pagi atau sore. Pada siang hari pestisida tidak dianjurkan diberikan pada tanaman karena pestisida nabati yang tidak tahan terhadap paparan matahari dan pengaruh semprotan siang hari yang tidak efektif.

Daftar Pustaka

Intan. 2012. Pengaruh Variasi Dosis Larutan Daun Pepaya. Agrikultura. Volume 19 nomor 03

Novizan. 2002. Membuat dan memanfaatkan pestisida ramah lingkungan. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Post a Comment

0 Comments