Melakukan Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Hortikultura, Tim KKN UNAND Membantu Pertumbuhan Tanaman Hortikultura Menggunakan Pestisida Nabati di Nagari Kambang Barat

IMPIANNEWS.COM

Oleh: Lasmiati Irman
(Mahasiswa Proteksi Tanaman UNAND)

Artikel - Nagari Kambang Barat merupakan salah satu lokasi ditempatkannya mahasiswa KKN dari UNAND sebanyak 23 orang dari fakultas yang berbeda-beda. Sebelum turun ke lapangan, mahasiswa sudah diberi pembekalan terlebih dahulu oleh UPT PELPUS serta melakukan survei bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).  

Menurut BPS Kabupaten Pesisir Selatan, diolah dari ‘Kecamatan Lengayang dalam Angka 2020, “Nagari Kambang Barat memiliki luas 55,38 kilometer. Jumlah penduduknya sebanyak 9454 jiwa yang terdiri dari 4721 laki-laki dan 4733 perempuan”

Drs. Yusman, sekretaris nagari Kambang Barat menjelaskan bahwa “Kambang Barat terdiri dari 5 kampung yaitu Talang, Tebing Tinggi, Rangeh, yang mana potensi terbesar berada di bidang pertanian. Pasar Kambang dan Pasar Gompong dengan potensi di bidang perdagangan, nelayan, dan sedikit petani.”

“Di Kampung Talang masih banyak petani yang menggunakan bahan kimia sebagai pengendalian hama penyakit pada tanaman serta untuk pertumbuhan tanaman. Petani disini masih susah untuk mengubah kebiasaannya, karena dari dahulu sudah ditanamkan bahwa bahan kimia lebih cepat dan efektif untuk pertumbuhan dan pengendalian hama penyakit tanaman” ujar kepala Kampung Talang, Jony Marjohan.

Kepala kampung Talang sangat berharap kepada mahasiswa KKN UNAND agar bisa membantu masyarakat untuk mengubah kebiasaan penggunaan bahan kimia. Seperti yang diketahui bahwa bahan kimia untuk tanaman saat ini harganya sedang melonjak tinggi serta bahaya dari penggunaan bahan kimia ini tidak main-main jika digunakan dalam waktu yang cukup lama.

Tim KKN UNAND mencoba membuat inovasi baru sebagai pengganti dari bahan kimia yaitu pestisida nabati yang berasal dari daun pepaya. Daun pepaya yang ada di Nagari Kambang Barat juga tidak dipergunakan untuk apapun, untuk itu Tim KKN UNAND mencoba memanfaatkan yang sudah disediakan oleh alam.

Getah pada daun pepaya mengandung kelopak enzim sistein protease seperti papain dan kimopapain serta menghasilkan senyawa-senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan asam amino non protein yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan. Residu yang dihasilkan oleh pestisida nabati dari daun pepaya ini lebih mudah terurai sehingga aman bagi lingkungan.

Pestisida nabati ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kekurangannya seperti kurang praktis dalam aplikasi karena memerlukan frekuensi yang berulang-ulang, memerlukan bahan pelarut, memerlukan bahan baku dengan volume banyak, kurang tersedianya bahan baku dilingkungan petani. Selain itu ada juga kelebihan dari pestisida ini yaitu tidak terjadi resistensi hama, tidak merugikan bagi musuh alami, tidak merusak lingkungan dan air tanah, mengurangan letusan hama kedua, mengurangi bahaya kesehatan makhluk hidup, serta mengurangi biaya produksi.

Kegiatan aplikasi pestisida nabati dari daun pepeya dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Agustus 2022 yang dilaksanakan di 2 kampung yaitu Kampung Talang dan Kampung Tangeh. Di ikuti oleh 2 masyarakat dari masing-masing kampung.

“Karena petani-petani disini sudah banyak yang tua dan tidak terlalu banyak yang paham dengan teknologi, kebanyakan kami memang sering memakai bahan kimia untuk mengendalikan hama pada tanaman kami” ujar Bu Lis, salah satu masyarakat Kampung Rangeh yang mengikuti penyuluhan.

Pada saat melakukan penyuluhan di Kampung Talang, bu Santi menambahkan bahwa “biasanya masyarakat disini hanya menggunakan pupuk kompos dan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman biasanya hanya menggunakan pestisida kimia”.

Setelah melakukan penyuluhan di Nagari Kambang Barat mengenai Pengaplikasian dan manfaat pestisida sebagai alternatif dalam penggunaan bahan kimia, dapat disimpulkan bahwa masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan. Dari diskusi yang telah dilaksanakan masyarakat hanya berpatokan dalam penggunaan bahan kimia tanpa mempertimbangkan efek jangka panjang. Semoga setelah diadakannya penyuluhan ini, masyarakat Kambang Barat lebih mempertimbangkan penggunaan bahan kimia kedepannya dan selalu menerapkan hidup yang sehat dengan mengurangi bahan kimia.

Post a Comment

0 Comments