Perjalanan Karir J.K Rowling, Berawal Dari Penolakan Yang Berujung Kesuksesan

Getty images/Cristopher Furlong

Oleh: Fitri Ardila
(Mahasiswi Universitas Andalas)

IMPIANNEWS.COM

Artikel - Saat ini siapa yang tidak kenal dengan perempuan bernama Joanne Kathleen atau dikenal sebagai J.K Rowling penulis buku legendaris Harry Potter asal Inggris yang sangat sukses, berhasil menempatkan buku-buku seri Harry Potter yang ditulisnya mampu menjadi best seller di mana-mana dan menjadi buku terlaris nomor satu di dunia dan masih tetap eksis hingga saat ini.  

Tapi tahukah kamu di balik kesuksesan karya legendarisnya Harry Potter, siapa sangka bahwa karya J.K Rowling ini sempat ditolak berkali-kali oleh penerbit?. 

Sebelum menjadi penulis sukses dan bukunya Harry Potter meledak di pasaran, naskah pertama buku yang ditulis JK Rowling ini sempat ditolak berkali-kali oleh penerbit. Buku yang mulai digarap pada tahun 1990 ini berawal dari ide cerita tentang penyihir bernama Harry Potter yang didapatkan Rowling ketika berada dalam kereta api saat dalam perjalanan dari Manchester Ke London. Saat itu,  J.K Rowling  setidaknya membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk menyelesaikan novel ini. Naskah awal Novel Harry Potter pertama kali selesai pada tahun 1995 dengan judul awal yaitu Harry Potter and The Philosophers Stone.

Tetapi tidak seperti yang diharapkan setelah naskah novel ini selesai dan dikirimkan ke Penerbit, Rowling harus menerima penolakan. Saat itu naskah cerita Harry Potter ini setidaknya ditolak hingga 13 kali ketika diajukan ke Penerbit. Idenya ditolak dengan alasan terlalu sulit dipahami oleh anak-anak.  

Tidak pantang menyerah, meskipun telah melalui penolakan hingga berkali-kali, JK Rowling tidak patah semangat dia terus mengirimkan naskah cerita Harry Potter tersebut ke berbagai penerbit. Sampai akhirnya pada tahun 1997 menemukan titik terangnya, pada 26 Juni 1997 Novel Harry Potter and The Philosophers Stone akhirnya diterbitkan oleh penerbit kecil bloomsbury dan novel tersebut berhasil meledak di pasaran. 

Mengutip dari sebuah artikel mengenai alasan mengapa penerbit bloomsbury menerima naskah Harry Potter ini yaitu, penerbit bloomsburry mengatakan “ kisah yang ditulis Rowling amat menarik, dan pasti akan disukai oleh anak laki-laki maupun perempuan.”   

Benar saja, setelah terbit dan dipasarkan novel Harry Potter ini disambut baik dan menarik minat pembaca dari segala kalangan usia baik dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Novel ini menjadi best seller dimana-mana bahkan bukan hanya buku pertamanya saja tetapi sampai dengan buku ketujuhnya. Tak disangka novel yang awalnya diremehkan ini menjadi novel terlaris nomor satu di dunia dan menjadi titik awal kesuksesan JK Rowling sebagai penulis sukses sampai saat ini. 

Berkat kerja keras dan pantang menyerah Rowling inilah yang berhasil membuat penolakan yang di laluinya hingga berkali-kali tersebut berbuah kesuksesan. Rowling berhasil bangkit dari keterpurukannya melewati berbagai kesulitan dalam hidupnya, dan membuktikan keberhasilannya pada orang-orang yang telah menolak serta meremehkan karyanya sebelumnya. 

Belajar dari kegagalan tersebut, dalam sebuah pidato yang disampaikan J.K Rowling pada acara wisuda Harvard tentang arti dari sebuah kegagalan, ia mengatakan “kalian mungkin tidak pernah mengalami kegagalan sebesar yang  saya alami, namun memang ada beberapa kegagalan dalam hidup yang tidak bisa dihindari."

Dalam pidato tersebut Rowling mencontohkan dirinya sebagai seseorang yang berkali-kali gagal dalam hidup dan bisa mengambil hikmah dari kegagalan tersebut, walaupun kita tidak menghendaki kegagalan tetapi memang ada beberapa kegagalan dalam hidup yang tidak bisa dihindari. J.K Rowling- 2008.

“Mustahil hidup tanpa pernah gagal sekalipun, kecuali kau menjalani hidup dengan sangat hati-hati dan itu sama saja dengan tidak hidup sama sekali – dalam hal itu kalian sudah gagal dengan sendirinya, ... kegagalan memberi saya perasaan aman batiniah yang tidak pernah saya rasakan saat lulus dari berbagai ujian.” Tambah J.K Rowling dalam pidatonya – 2008.

Dalam pidato tersebut, Rowling juga menyatakan bahwa dari kegagalanlah dia dapat terlepas dari sesuatu yang tidak penting dan fokus memperbaiki diri menjadi seseorang yang lebih baik, memulai hidup baru dan dapat menggunakan energinya fokus untuk sesuatu yang menuntunnya pada kesuksesan. J.K Rowling- 2008.

Perjalanan J.K Rowling menuju kesuksesan ini memang menginspirasi banyak orang, salah satunya teman sekelas saya bernama Zalikha Marsya (2022) mengatakan bahwa, “ dari kisah J.K Rowling ini kita belajar untuk tidak perlu takut akan sebuah kegagalan, sebab kegagalan adalah suatu proses menuju kesuksesan itu sendiri, jika kita tidak merasakan sebuah kegagalan, mungkin kita tidak akan mau memperbaiki dan mengembangkan apa yang telah kita kerjakan tersebut.” 

Dari perjalanan J.K Rowling menuju kesuksesan ini kita bisa belajar bahwa kesuksesan tidak dapat diraih tanpa perjuangan, meskipun harus jatuh bangun dan mengalami kegagalan berkalikali, asalkan kita yakin dan tidak berhenti berusaha maka keberhasilan itu pasti dapat kita raih.  

Untuk memotivasi orang-orang agar tidak takut pada kegagalan dan mengambil hikmah dari hal tersebut  J.K Rowling menerbitkan buku yang berjudul Very Good Lives: The Fringe Benefits of Failure and The Importance of Imagination, terbit pada 14 April 2015. Buku itu berisi pidato yang disampaikan J.K Rowling di Unuversitas Harvard tahun 2008.

Post a Comment

0 Comments