Kampanye LGBT Makin Intensif, Negara Harus Tegas!

Stop LGBT / Afp

Oleh: Annisa Siti Rohimah

IMPIANNEWS.COM

Youtuber Dedy Corbuzier tengah ramai diperbincangkan netizen di media sosial. Pasalnya, belum lama ini Deddy mengundang Ragil Mahardika dan Frederik Vollert ke dalam podcast YouTubenya. Ragil Mahardika dan Frederik Vollert adalah pasangan gay yang saat ini tinggal di Jerman. Dalam video yang berdurasi sekitar satu jam tersebut, Deddy Corbuzier banyak membahas seputar kehidupan dan hasrat seksual seorang gay.

Selama ini as far as I know, I am a straight. Jadi, gua masih suka sama cewek. Pertanyaannya adalah, bisa nggak lu jadiin gue gay?" kata Deddy Corbuzier dalam podcastnya. 

Ragil Mahardika bisa menjadikan Deddy Corbuzier gay, tapi hanya sesaat karena dia juga diajarkan untuk menjadi seorang homoseksual. "Kalau hanya untuk kepuasan, mungkin Mas kepengin mencoba sesuatu yang baru. Aku pikir aku bisa bikin Mas berfantasi ke arah situ ya, urusan ranjang gay," jawab Ragil.(sindonews.com, 08/05/2022) 

Di podcast tersebut mereka mengatakan secara blak-blakan mengenai orientasi seksualnya bahkan tidak tanggung-tanggung seorang Ragil pun menceritakan dengan bangganya bagaimana dia bisa menikahi pasangan sesama jenisnya di Rusia pada tahun 2018. 

Dukungan terhadap kaum LGBT juga mendapat dukungan dari perusahaan seperti Unilever, perusahaan yang berbasis di Amsterdam, Belanda, pada 19 Juni lalu resmi menyatakan diri berkomitmen mendukung gerakan LGBTQ+. Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram.

"Kami berkomitmen untuk membuat rekan LGBTQ+ bangga karena kami bersama mereka. Karena itu, kami mengambil aksi dengan menandatangani Declaration of Amsterdam untuk memastikan setiap orang memiliki akses secara inklusif ke tempat kerja," kata Unilever. Unilever juga membuka kesempatan bisnis bagi LGBTQ+ sebagai bagian dari koalisi global

Selain itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengungkapkan ada lima fraksi di DPR RI yang dianggap "menyetujui perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)".

 Saat ini di DPR sedang dibahas soal Undang-Undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT," kata Zulkifli seperti dilansir Antara.

Namun, Zulkifli bergeming saat ditanya fraksi mana saja yang menyetujui LGBT. Zulkifli sama sekali tidak menyebutkan siapa saja lima fraksi tersebut dan memastikan bahwa Fraksi PAN di DPR menolak.

Seharusnya setelah pengesahan UU TPKS dan Permendikbud PPKS no 30/202, kewaspadaan kita semestinya semakin tinggi terhadap kampanye LGBT, bukannya semakin kuat malah mungkin semakin menurun karena banyak orang yang memfasilitasi orang-otang untuk secara terang-terangan mengkampanyekan LGBT tersebut. 

Dari sini sudah jelas ketika adanya ruang untuk kaum menyimpang tersebut akibat dari paham liberalisme yang dijamin oleh sistem kapitalisme. Sitem kapitalisme sendiri sudah diterapkan hampir diseluruh negara. Bahkan tidak tanggung-tanggung lembaga internasional menyerukan dunia untuk menerima keberadaan kaum LGBT yang mengatasnamakan hak asasi manusia bahkan tak peduli apakah negeri muslim atau bukan. 

Selama kapitalisme masih diterapkan yang berasas sekulerisme yakni memisahkan aturan agama dari kehidupan sehingga manusia membuat dan menetapkan aturan yang hanya mengikuti hawa nafsu semata.

Maka sudah jelas solusi dari LGBT adalah meninggalkan sistem kapitalisme-liberal dan kembali kepada syariah Islam yang berasal dari sang Maha pencipta manusia dan menerapkan syariat Allah SWT secara kaffah. Penerapan syariah islam akan mencegah  dan memberantas prilaku menyimpang seperti LGBT secara sistemik.

Selain itu, untuk pelaku gay atau homoseksual diberlakukan hukuman mati. Rasulullah SAW bersabda :

"Siapa yang menjumpai orang yang melakukan perbuatan homoseksual seperti kelakuan kaum nabi Luth maka bunuhlah pelaku dan objeknya" (HR Ahmad).

 Maka dari itu, penerapan sistem Islam dalam kehidupan secara kaffah merupakan satu-satunya solusi untuk memberantas segala sesuatu yang bertentangan dengan syari'at Islam. Wallahu'alam bisshawab.

Post a Comment

0 Comments