Walaupun Dengan Pengolahan Tradisional, Kerupuk Sanjai Ini Tetap Diminati Pelanggan

Oleh: Aulia Regita Cahyadi dan  Ferdinal
(Civitas Academica Unand)

IMPIANNEWS.COM

Salah satu makanan yang terkenal di Bukittinggi yaitu kerupuk sanjai. Kerupuk sanjai  merupakan makanan dari olahan ubi kayu. Kerupuk sanjai yang dijual pun beragam seperti kerupuk sanjai balado, kerupuk sanjai tawar, kerupuk sanjai manis, dan lain-lain. Biasanya wisatawan yang datang ke Bukittinggi menjadikan makanan ini sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke daerah asal.

Kerupuk sanjai balado ibu Elza adalah satu kerupuk sanjai yang ada di Bukittinggi. Kerupuk sanjai ini sudah berdiri sejak tahun 2011 di Kenagarian Kapau. Proses produksi kerupuk sanjai balado ibu Elza  masih menggunakan cara tradisional. 

Dengan proses pengolahannya, pertama kupas singkong, lalu cuci bersih. Potong-potong singkong yang sudah bersih, tapi potongannya jangan terlalu tebal atau terlalu tipis Panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak, lalu goreng singkong di tungku kayu bakar sampai renyah. Jika sudah matang, angkat dan tiriskan minyaknya. 

Selanjutnya buat bumbu balado. Haluskan cabai, bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Panaskan minyak goreng, kemudian goreng cabe dan bumbu yang sudah dihaluskan tadi bersama daun jeruk. Apabila cabe yang digoreng sudah setengah matang, panaskan satu gelas air putih hingga mendidih. Jika sudah mendidih masukkan sekitar 1 kg gula pasir secara perlahan. Lalu diaduk-aduk hingga gulanya mencair. 

Setelah gulanya mencair campurkan dengan cabe yang setengah matang tadi, lalu masak hingga benar-benar matang. Setelah itu, campurkan bumbu balado yang sudah masak tadi dengan kerupuk sanjai hingga tercampur rata. Lakukan selagi bumbu baladonya masih hangat, agar mempermudah proses pencampuran.

Usaha kerupuk sanjai balado Ibu Elza merupakan usaha keluarga turun-temurun yang sudah berdiri sejak dulu. Dalam mendirikan usaha ini tidaklah mudah, banyak rintangan yang harus dilalui Ibu Elza dalam menjalankan usaha ini. Hingga pada akhirnya, usaha kerupuk sanjai balado ibu Elza  memiliki banyak pelanggan dari berbagai daerah. Hal ini karena ibu Elza selalu menjaga cita rasa kerupuk sanjai baladonya yang dipertahankan sejak dulu. 

“Saya masih menggunakan cara tradisional dalam pembuatan kerupuk ini karena untuk mempertahankan cita rasa kerupuk sanjai balado yang dijaga sejak dulu, apalagi dalam memasak kerupuknya menggunakan tungku kayu bakar agar cita rasa kerupuk yang dibuat enak dan memiliki ciri khas yang berbeda. Dalam proses pembuatannya memerlukan waktu hingga 4-5 jam supaya cabenya bisa benar-benar masak agar tidak mengubah rasa kerupuk sanjai balado ini” kata ibu Elza.

Untuk mempertahankan cita rasa sanjai balado ini bukanlah hal yang mudah. Karena banyak penjual lain yang meniru cita rasa sanjai balado Ibu Elza ini. Dan tak jarang pula ada penjual yang menipu konsumen dengan mengaku bahwa kerupuk yang ia jual sama dengan kerupuk Ibu Elza dan memiliki cita rasa yang sama. Namun, setelah konsumen membelinya, mereka kecewa karna rasa kerupuk sanjai baladonya sangat berbeda dengan sanjai balado buatan Ibu Elza. Sehingga Ibu Elza mengkonfirmasi bahwa kerupuk yang di jual oleh penjual itu berbeda dengan kerupuk sanjai Ibu Elza. 

Ibu Elza mengatakan bahwa kerupuknya hanya dijual ditempat ia berjualan sekarang dan tidak ada  di tempat lain. Hal ini dilakukan Ibu Elza agar para pelanggannya tidak tertipu dengan penjual yang curang. 

“Resep turun temurun inilah yang selalu saya jaga, jadi, walau di tiru oleh penjual lain, tetap akan kentara perbedaan rasa antara rasa kerupuk sanjai balado buatan saya dengan kerupuk buatan penjual yang lain” kata Ibu Elza.

Menurut Marwanti, seorang penulis buku mengenai masakan Indonesia, “makanan tradisional mempunyai pengertian makanan rakyat sehari-hari, baik yang berupa makanan pokok, makanan selingan, atau sajian khusus yang sudah turun-temurun dari zaman nenek moyang. Cara pengolahan pada resep makanan tradisional dan cita rasanya umumnya sudah bersifat turun temurun sehingga makanan tradisional disetiap tempat atau daerah berbeda-beda.”

Menurut masyarakat sekitar dan beberapa pelanggan, kerupuk sanjai ibu Elza  merupakan salah satu kerupuk sanjai balado terenak yang ada di daerah itu. “Saya sudah lama berlangganan dengan sanjai Ibu Elza ini karena kerupuknya enak dan selalu baru serta harganya pun terjangkau” ujar Dewi salah satu pelanggan kerupuk sanjai Ibu Elza. Dan dalam pengolahannya selalu memperhatikan kebersihan dan kualitas bahan yang digunakan. Jadi wajar saja kerupuk sanjai balado ibu Elza memiliki banyak pelanggan dan mampu bersaing dengan usaha kerupuk sanjai lain yang cara pengolahannya sudah lebih modern.

Suatu usaha bisa terdapat lebih dari satu perbedaan dan hal ini mampu memberikan nilai positif bagi konsumen. Menurut Potter, dosen manajemen di Univesitas Harvard, “perusahaan harus berbeda atau dianggap berbeda dengan pesaingnya. Perbedaan tersebut bisa berasal dari produk atau jasa yang dijual, teknologi yang digunakan, cara pemasarannya atau pada faktor-faktor lainnya, namun perbedaan yang diterapkan harus memiliki nilai positif atau valuable bagi konsumen.”

Prospek dalam usaha keripik sanjai balado ini dapat dikatakan sangat baik dan menguntungkan. Dimana melalui usaha keripik sanjai balado ini Ibu Elza mendapatkan keuntungan yang lumayan besar.  Usaha keripik sanjai balado yang sejak dahulu tumbuh hingga sekarang masih berkembang juga tak pernah sepi akan konsumen

Walaupun di saat ini sudah banyak inovasi dan kreasi  kerupuk sanjai yang dibuat dan tak jarang menggunakan teknologi yang lebih modern. Tapi, sanjai balado Ibu Elza  yang masih menggunakan cara tradisional masih bisa bertahan hingga sekarang.

Post a Comment

0 Comments