Pemko Sawahlunto Promosikan Wisata Ke Payakumbuh

Dengan Menerapkan 3M, Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Pemko Sawahlunto promosi wisata ke MTsN 2 Payakumbuh

IMPIANNEWS.COM

Payakumbuh, --- Pemko Sawahlunto dibawah Walikota Deri Asta dan jajaran Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman sebagai leading sektor giat mempromosikan peninggalan bersejarah yang terdapat di Kota Sawahlunto yang kerap disebut Kota Arang. Selain itu, secara internasional, PBB (UNO) melalui UNESCO menetapkan Kota Sawahlunto warisan dunia.

Demi menyukseskan pengakuan unesco tersebut, Pemko Sawahlunto, pada Sabtu (12/12/2020) Kepala Dinas Kebudayaan, Peninggalan Berejarah dan Permuseuman, Halomoan SH melalui Kabid Peninggalan Berejarah dan Permuseuman Rahmad Gino beserta rombongan mengunjungi beberapa sekolah yang ada di Payakumbuh. Salah satunya MTsN 2 Payakumbuh. Rombongan yang datang dengan 2 minibus sejenis Avanza disambut penuh bangga Kepala madrasah Yenni Fitri bersama Kaur TU Murda Ayudi, sembari bersilaturahim singkat di ruang kerjanya

“Selamat datang di MTsN 2 Payakumbuh, apa yang bisa kami bantu ?,”tanya ramah Yenni Fitri.

“Kami atas nama perwakilan pemko Sawahlunto hadir disini untuk mengenalkan dan mempromosikan wisata dan cagar serta situs warisan dunia yang ada di Sawahlunto,”jawab Rahmad Gino diamini staffnya Rosi, sembari menyodorkan Panflet dan brosur terkait keindahan warisan dunia yang terdapat di Mutiara Hitam.

“Mari berkunjung ke Sawahlunto Bapak dan ibu, di brosur ada tarif kunjungan,”ajaknya.

Kami sangat bahagia mendapatkan kunjungan ini, serta berbagi informasi terkait cagar budaya yang indah di Sawahlunto. Kami sangat terbantu informasi, apalagi tidak berapa lama lagi adalah libur semester ganjil. Namun promosi ini kurang optimal, karena siswa belajar di rumah. Tamu tidak bisa menemui mereka secara fisik, namun pesan ini bakal kami sampaikan. Sekali lagi terima kasih,”sambut Yenni Fitri sembari menerima beberapa sauvenir cantik terkait Kota Sawahlunto.

Dikutip dari Gatra.com, Pertambangan Batubara Ombilin di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat berhasil masuk dalam kandidat situs budaya warisan dunia di United Nation Educational, Scientiefic, and Cultural Organization (UNESCO) mewakili Indonesia bersama situs dari beberapa negara lainnya.

Terdapat empat (4) kategori dalam daftar calon Situs Warisan Dunia pada tahun 2019 yakni: situs alami, situs budaya, situs campuran (alami dan budaya) dan situs warisan dunia yang berada dalam bahaya.

Pertambangan Batubara Ombilin di Sawahlunto atau Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto akan bersaing dengan 27 situs budaya terkenal lainnya. Beberapa di antaranya: Ancient Ferrous Metallurgy Site (Burkina Faso), Dilmun Burial Mounds (Bahrain), Babylon (Irak), Budj Bim Cultural Landscape (Australia), Archaeological Ruins of Liangzhu City (China), Jaipur City, Rajasthan (India), Bagan (Myanmar) dan situs dunia lainnya untuk mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Komite Warisan Dunia UNESCO akan melakukan rapat selama 11 hari di Kota Baku, Azerbaijan, untuk menentukan situs yang akan masuk dalam warisan budaya dunia tersebut.

Untuk diketahui, Sawahlunto dikenal sebagai kota tambang batu bara tertua di Sumatera Barat. Tambang di kawasan tersebut pertama kali dibuka pada 1891 di daerah Sungai Durian yang menjadi awal mula penambangan batu bara di Kota "Mutiara Hitam" tersebut. Berdasarkan sejarahnya, seorang ahli pertambangan Belanda, Willem Hendrik de Greve, diketahui meneliti dan menemukan cadangan batu bara di sepanjang alur Sungai Ombilin pada 1867.

 Dua puluh tahun kemudian, pemerintah kolonial Belanda mulai membangun infrastruktur guna menunjang kegiatan penambangan batu bara. Infrastruktur yang dibangun yaitu: jalur kereta api ke Teluk Bayur, yang terletak di Padang, untuk mengangkut batu bara tersebut ke luar negeri. Daerah tersebut mulai dieksploitasi besar-besaran sejak 1891 dengan memperkerjakan pribumi sebagai pekerja tambang hingga berakhirnya masa penjajahan Belanda. Penggarapan tambang di Sawahlunto terus berlanjut pada masa kemerdekaan Republik Indonesia dan berakhir pada 1998.(014)

Post a Comment

0 Comments