Komunitas Kalilawa, Ubah Limbah Kayu jadi Uang


IMPIANNEWS.COM 

Melirik Anak-Anak Muda Penggiat Olahan Limbah Kayu Tua 

Lima Puluh Kota, --- Merintis Lewat Hobi, Jiwa Seni hingga Mulai Diminati. Memanfaatkan limbah kayu yang tak lagi terpakai, akar-akar tua yang yang sudah terkubur tanah, hingga perpaduan ornamen sederhana menggunakan besi dan ruyung dari pohon yang disebut "Sampia" oleh warga sekitar. Seperti apakah hobi baru produktif para anak muda ditengah maraknya caffe-cafe di Payakumbuh dan Limapuluh Kota. 

Limbah kayu tak beraturan, bentuknya yang kumal, kotor tergelatak begitu saja disamping bengkel kayu sederhana, di Talang, Jorong Sikabu-kabu, Nagari Tanjuang Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota.  

Bukan kerajinan baru, namun bagi anak-anak muda yang kini memberi nama komunitasnya "Kalilawa" (kelelawar-red) itu, sebuah hal baru mengisi waktu sampingan yang lebih produktif dan menghasilkan. Meski hanya berawal dari hobi, akhirnya hasil kerajinan mulai ada pemesan dan perlahan laku dipasaran. 

"Seperti namanya, "Kalilawa" sejenis hewan yang mencari makan ketika malam hari, Kelelawar itulah jika dalam bahasa Indonesia. Pekerjaan lebih banyak dilakukan pada malam hari sejak sore hingga tengah malam,"sebut Nofrizal, salah satu penggiat yang juga pengrajin kayu bersama beberapa orang lainnya, di bengkel Kalilawa, Minggu(6/12). 

Kayu olahan yang semula hanya terlihat seperti sampah, akhirnya mampu menunjukkan rona eksklusif menjadi barang berharga dan disuka para penikmat produk olahan kayu. Meja, kursi unik, pot bunga antik hingga rak dan penyangga ponsel juga jadi barang-barang menarik yang diproduksi. 

Nofrizal bersama Riki, Rahmad, Eki Amir, dan Alfitra terlihat sibuk mendiskusikan sebuah model dan langkah awal memulai garapan sebuah karya yang akan diproduksi. Berbagi ide, saling berargumentasi menentukan corak sebuah produk. Akhirnya langkah awal pekerjaan tergambar untuk digarap. 

Pembagian tugas dikomunikasikan, meski kadang ditengah perjalanan kerap berubah dari perencanaan. Sebab harus menyesuaikan dengan kondisi bahan yang digunakan dan menjadi daya tarik lebih dipasaran."Memang sebuah pekerjaan yang sulit, namun tantangannya menjadi kepuasan awal dalam karya ini, tentunya hasil akhir memberi kenikmatan,"sebut Majid setengah bercanda. 

Belum ingin dan mau disebut profesional, meski sejumlah hasil karya sudah banyak dipesan dan diminati. Sebab menurut Eki Amir,  salah satu penggiat kerajinan sederhana itu, proses kerja masih menggunakan peralatan sederhana, jumlah produksi masih terbatas."Semoga sedikit lagi mampu menjadi profesional dan memproduksi masal karya-karya kerajinan kayu yang diminati," harap Amir. 

Memang masih menggunakan peralatan-peralatan manual sederhana, membutuhkan waktu pengerjaan yang terbilang cukup panjang. Namun produk yang dihasilkan sudah sangat halus dan mampu bersaing dengan pasar-pasar kerajinan kayu. Polesan dan permainan warna pada hasil karya membuatnya terkesan eksklusif. 

Menurut Nofrizal yang jadi penggerak komunitas, setidaknya bagi kawan-kawan yang memiliki waktu luang dimalam hari, bisa menyalurkan hobi sembari mengumpulkan sedikit pendapatan tambahan. "Setidaknya mengisi waktu menjelang mata mulai mengantuk dimalam hari,"sebut Nof. 

Tentunya tidak sesederhana yang diungkapkan para penggiat kerajinan kayu ini, sebab dari bocoran informasi dari sejumlah pecinta karya berbahan kayu, ada produk yang sudah dihargai jutaan hingga belasan juta rupiah. Tentunya bukan sebuah pekerjaan "kaleng-kaleng" yang tak menjanjikan. 

Sebagai rintisan usaha, anak muda yang kini memulai karya dengan peralatan sederhana itu, tak patah arang. Sebab semangat untuk terus berkembang menjadi salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bakal menemukan peluang lebih baik. 

"Kita membutuhkan peralatan lebih baik, kemampuan keuangan untuk modal agar mampu bergerak lebih progresif,"ucap para penggiat kerajinan kayu ini, sepakat untuk terus semangat berkarya dan terus produktif.(014)

Name

. universitas,1,Aceh,135,ADVERTORIAL,1,Agam,91,Agama,216,Alumni,1,Artikel,161,Bali,1,Bandung,1,Bank Nagari,2,Batam,63,Batusangkar,1,Bencana,2,Berita Duka,6,Berita Internasional,4,Berita Nasional,219,Berita Sumbar,2,Bogor,1,BPBD,2,BPBD Sumbar,13,Budaya,1,Bukit tinggi,10,Catatan,214,Cerbung,1,Dharmasraya,274,Diary,1,Disdik Kota Padang,1,DPR RI,12,Dprd,1,DPRD Kab Solok,1,DPRD Padang,136,DPRD Sumbar,515,Duka,1,Ekonomi,6,Feature,1,Forum KNPI,1,Gorontolo,1,Hukum,60,IKIAD DPRD SUMBAR,1,IKW,2,Inspirasi,1,Internasional,2270,israel,2,Jabar,25,Jakarta,11,Jambi,1,Jawa Tengah,4,Jurnal,1,Kab,1,Kab. Mentawai,3,Kab. Solok,41,Kabar duka,2,Kabupaten Pariaman,48,Kabupaten Pasaman Barat,41,Kabupaten Solok,420,Kasus,21,KEPRI,118,Kesehatan,67,KNPI Sumbar,1,Kota Bukittinggi,853,Kota Padang,11,Kota Pariaman,1,Kota Payakumbuh,4618,Kota Solok,33,KRIMINAL,16,Lampung,1,Lifestyle,114,Lima Puluh Kota,588,Limapuluh Kota,1481,LMPI,2,LPM,1,MEDIA ONLINE INDONESIA ( MOI ),2,Mentawai,41,Motivation person aword,1,Nasional,3244,Nasional POLRI,1,New york,5,NTT,2,Olah Raga,5,Olahraga,313,opini,470,Organisasi,3,Ormas,1,pada,1,Padang,5382,Padang Panjang,90,Padang Pariaman,76,pakit,1,Papua,1,Pariaman,26,Pariwara,38,Pariwara / Perumda,1,PARLEMEN,5,Parlementeria,6,Parwisata,2,Pasaman,365,Payakumbuh,16,PDAM,2,Pemko,2,Pemko padang,22,Pemprov Sumbar,3,Pendidikan,1000,Pendidkan,7,Pengumuman,5,Peristiwa,3,Pers sumbar,1,PERTANIAN,1,Perumda,325,Perumda /Pariwara,2,Perumda Advertorial,2,Perumda Advertorial /Pariwara,1,Pesisir Selatan,116,Peternakan,1,Piala Dunia Qatar 2022,12,Pilkada,5,Polda Papua,1,Polda Riau,1,Polda Sumbar,671,Politik,17,Politisi,4,Polres Agam,1,Polres Dharmasraya,1,Polresta Agam,2,Polresta Bukittinggi,2,Polresta padang,5,POLRI,397,Posek koto tangah,1,PP,1,PPID,1,PPWI,1,Religius,7,Reoni,1,Riau,10,rusia,2,Sawahlunto,32,Sea Games 30,2,Sejarah,1,Selebriti,1,Sepak Bola,12,Sijunjung,232,Solok Selatan,60,Sosial,1,Sulawesi Tengah,1,Sulawesi Utara,2,Sumatera Barat,5,Sumatera Selatan,2,Sumbar,769,Taiwan,1,Tanah Datar,4,Tanahdatar,94,TdS 2019,10,TERORIS,1,tn,1,TNI,330,Uighur China,1,UIN Imam Bonjol Padang,1,UMKM,1,Universitas,581,UNP,2,Wanita Karir,28,Wisata,11,
ltr
item
Impiannews: Komunitas Kalilawa, Ubah Limbah Kayu jadi Uang
Komunitas Kalilawa, Ubah Limbah Kayu jadi Uang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVC3ZmOWP-WDw4mg2axML34OZRfRidIVaP5Z7T46ISbl2cLFxHjbYrhfG_kioGNsS79EVvtr6KbX2TRTr4-k59JhO-QYtW33PbEJijsu0RKH6qO-qhFm1tEbGeguHK6gWs1IqI4VCfinz/s320/IMG-20201206-WA0011.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVC3ZmOWP-WDw4mg2axML34OZRfRidIVaP5Z7T46ISbl2cLFxHjbYrhfG_kioGNsS79EVvtr6KbX2TRTr4-k59JhO-QYtW33PbEJijsu0RKH6qO-qhFm1tEbGeguHK6gWs1IqI4VCfinz/s72-c/IMG-20201206-WA0011.jpg
Impiannews
https://www.impiannews.com/2020/12/komunitas-kalilawa-ubah-limbah-kayu.html
https://www.impiannews.com/
https://www.impiannews.com/
https://www.impiannews.com/2020/12/komunitas-kalilawa-ubah-limbah-kayu.html
true
908258375028329478
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content