Inggris, Prancis, dan Jerman. Tiga Negara Kuat Eropa Tolak Klaim Tiongkok di LTS

 

Inggris, Prancis, dan Jerman. Tiga Negara Kuat Eropa Tolak Klaim Tiongkok di LTS


IMPIANNEWS.COM (Washington DC).

Inggris, Prancis, dan Jerman, telah membuat nota bersama yang mengecam klaim kepemilikan Tiongkok atas Laut Tiongkok Selatan (LTS). Nota tersebut mengindikasikan Eropa ingin berperan lebih jauh dalam persoalan sengketa maritim dan militerisasi Tiongkok di pulau-pulau kecil di LTS.

Dikutip imoiannews.con dari Laman Radio Free Asia pada Kamis (17/9) menulis bahwa nota bersama tiga negara kuat Eropa itu dikirimkan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (16/9) lalu. Pengiriman nota ini dilakukan mengikuti langkah serupa yang dilakukan Malaysia, Australia, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Amerika Serikat (AS) .

Sepanjang tahun lalu, pemerintah di negara-negara tersebut telah melayangkan kecaman diplomatik yang isinya mengeluhkan dan menolak klaim Tiongkok atas sebagian besar wilayah LTS, ke Komisi PBB untuk Batas Landas Kontinen.

“Prancis, Jerman, dan Inggris menggarisbawahi pentingnya pelaksanaan kebebasan di laut lepas tanpa hambatan, khususnya kebebasan navigasi dan lintas terbang, serta hak lintas damai yang diabadikan dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut, termasuk di LTS,” demikian tertulis dalam nota itu.

Ke-3 negara kuat Eropa itu juga menegaskan bahwa hak sejarah atas LTS tak sesuai dengan

hukum internasional dan mengingatkan kembali putusan arbitrase dalam kasus Filipina melawan Tiongkok tertanggal 12 Juli 2016 dengan jelas menegaskan hal ini.

Putusan arbitrase yang disebutkan adalah kasus penting yang dibawa Filipina ke Mahkamah Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag. Pengadilan itu akhirnya membatalkan hampir semua klaim Tiongkok di LTS karena dianggap melanggar hukum dan tanpa dasar, berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UN Convention on the Law of the Sea/ UNCLOS).

Nota tersebut juga menolak aksi lain dari Tiongkok atas perairan yang disengketakan dimana Tiongkok telah membangun pulau buatan di LTS dan pulau buatan ini tak bisa jadi landasan klaim maritim untuk memperluas wilayah teritorial maupun hak atas kedaulatan seperti halnya hak atas zona ekonomi eksklusif yang tercantum pada UNCLOS.

Tingkatkan Keterlibatan

Dilayangkannya nota terkait LTS ini merupakan yang pertama kali diajukan oleh Prancis dan Jerman secara terang-terangan. Sementara Inggris sudah tak mengakui klaim Tiongkok atas sejumlah fitur yang diduduki di LTS sejak 2018.

Baik Prancis maupun Jerman baru-baru ini mendorong keterlibatan lebih lanjut mereka di Samudera Pasifik. Pada 9 September lalu, Prancis mengadakan pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Australia dan India, dan telah menandatangani perjanjian logistik dengan kedua negara yang memungkinkan pasukannya mengakses fasilitas di wilayah pulau mereka, serta sebaliknya.

Sementara Jerman pada 1 September lalu menerbitkan "Pedoman tentang Indo-Pasifik" yang pertama, untuk memperbarui kebijakan negara itu yang mencerminkan hubungan ekonomi yang tumbuh dengan kawasan itu serta mengkhawatirkan atas meningkatnya ketegangan militer.

“Selat Malaka mungkin tampak jauh sekali. Tetapi kemakmuran dan pengaruh geopolitik kami dalam beberapa dekade mendatang akan bergantung paling tidak pada bagaimana kita bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik,” kata Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, dalam siaran pers awal bulan ini.

Selat Malaka yang dimaksud Menlu Maas mengacu pada jalur laut penting yang menghubungkan LTS ke Teluk Benggala, di Samudra Hindia dimana sekitar seperempat dari barang dan minyak yang diperdagangkan di dunia melewati selat ini.

"Kami ingin membantu membentuk tatanan itu, sehingga didasarkan pada aturan dan kerja sama internasional, bukan pada hukum negara yang kuat," pungkas dia. SB/RFA/I-1


Name

. universitas,1,Aceh,135,ADVERTORIAL,1,Agam,91,Agama,216,Alumni,1,Artikel,161,Bali,1,Bandung,1,Batam,62,Batusangkar,1,Bencana,2,Berita Duka,6,Berita Internasional,4,Berita Nasional,218,Berita Sumbar,2,Bogor,1,BPBD,2,BPBD Sumbar,13,Budaya,1,Bukit tinggi,10,Catatan,214,Cerbung,1,Dharmasraya,274,Diary,1,Disdik Kota Padang,1,DPR RI,12,Dprd,1,DPRD Kab Solok,1,DPRD Padang,136,DPRD Sumbar,515,Duka,1,Ekonomi,6,Feature,1,Forum KNPI,1,Gorontolo,1,Hukum,60,IKIAD DPRD SUMBAR,1,IKW,2,Inspirasi,1,Internasional,2270,israel,2,Jabar,25,Jakarta,11,Jambi,1,Jawa Tengah,4,Jurnal,1,Kab,1,Kab. Mentawai,3,Kab. Solok,41,Kabar duka,2,Kabupaten Pariaman,48,Kabupaten Pasaman Barat,41,Kabupaten Solok,361,Kasus,20,KEPRI,117,Kesehatan,67,KNPI Sumbar,1,Kota Bukittinggi,853,Kota Padang,11,Kota Pariaman,1,Kota Payakumbuh,4618,Kota Solok,33,KRIMINAL,16,Lampung,1,Lifestyle,114,Lima Puluh Kota,588,Limapuluh Kota,1481,LMPI,2,LPM,1,MEDIA ONLINE INDONESIA ( MOI ),2,Mentawai,41,Motivation person aword,1,Nasional,3243,Nasional POLRI,1,New york,5,NTT,2,Olah Raga,5,Olahraga,313,opini,469,Organisasi,3,Ormas,1,pada,1,Padang,5381,Padang Panjang,90,Padang Pariaman,76,pakit,1,Papua,1,Pariaman,26,Pariwara,36,Pariwara / Perumda,1,PARLEMEN,5,Parlementeria,6,Parwisata,2,Pasaman,365,Payakumbuh,16,PDAM,2,Pemko,2,Pemko padang,22,Pemprov Sumbar,3,Pendidikan,968,Pendidkan,7,Pengumuman,5,Peristiwa,3,Pers sumbar,1,PERTANIAN,1,Perumda,319,Perumda /Pariwara,2,Perumda Advertorial,2,Perumda Advertorial /Pariwara,1,Pesisir Selatan,116,Peternakan,1,Piala Dunia Qatar 2022,12,Pilkada,5,Polda Papua,1,Polda Riau,1,Polda Sumbar,653,Politik,17,Politisi,4,Polres Agam,1,Polres Dharmasraya,1,Polresta Agam,2,Polresta Bukittinggi,2,Polresta padang,5,POLRI,395,Posek koto tangah,1,PP,1,PPID,1,PPWI,1,Religius,7,Reoni,1,Riau,10,rusia,2,Sawahlunto,32,Sea Games 30,2,Sejarah,1,Selebriti,1,Sepak Bola,12,Sijunjung,232,Solok Selatan,60,Sosial,1,Sulawesi Tengah,1,Sulawesi Utara,2,Sumatera Barat,5,Sumatera Selatan,2,Sumbar,769,Taiwan,1,Tanah Datar,4,Tanahdatar,94,TdS 2019,10,TERORIS,1,tn,1,TNI,329,Uighur China,1,UIN Imam Bonjol Padang,1,UMKM,1,Universitas,581,UNP,2,Wanita Karir,28,Wisata,11,
ltr
item
Impiannews: Inggris, Prancis, dan Jerman. Tiga Negara Kuat Eropa Tolak Klaim Tiongkok di LTS
Inggris, Prancis, dan Jerman. Tiga Negara Kuat Eropa Tolak Klaim Tiongkok di LTS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwyiTHvRQnPzIuxV8xRfomMEhxvjeVHhRgF529BETV2ocTXHs_RzzY-JI9ZFdH5RhaoSnewIRucqm3bA3fNa8hrgxpjm_SvrNm5k0RaamebX2wX_v6EEtdixGBMn1YrSFEK-oXlXFBX0kp/s320/20200919_213057.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwyiTHvRQnPzIuxV8xRfomMEhxvjeVHhRgF529BETV2ocTXHs_RzzY-JI9ZFdH5RhaoSnewIRucqm3bA3fNa8hrgxpjm_SvrNm5k0RaamebX2wX_v6EEtdixGBMn1YrSFEK-oXlXFBX0kp/s72-c/20200919_213057.jpg
Impiannews
https://www.impiannews.com/2020/09/inggris-prancis-dan-jerman-tiga-negara.html
https://www.impiannews.com/
https://www.impiannews.com/
https://www.impiannews.com/2020/09/inggris-prancis-dan-jerman-tiga-negara.html
true
908258375028329478
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content