Anggota Komisi III DPR Taufik Basari Minta Anggota TNI Jangan Pertahankan Jiwa Korsa Demi Gengsi



Anggota Komisi III DPR Taufik Basari Minta Anggota TNI Jangan Pertahankan Jiwa Korsa Demi Gengsi

Usai menjadi sasaran pembakaran, TNI-Polri kerja bakti di Mapolsek Ciracas. (dok. polisi)

IMPIANNEES.COM (Jakarta)

Anggota Komisi III DPR Taufik Basari meminta prajurit TNI tidak salah mengartikan jiwa korsa untuk menciptakan kericuhan seperti kasus di Polsek Ciracas.

Menurutnya, jiwa korsa harus dipraktikan dalam hal menjalankan tugas. Taufik mengatakan, jiwa korsa memang ditanamkan dan dibentuk oleh institusi tetapi hal itu semata guna membangun kekompakan dan menjalankan tugas.

"Bukan dalam hal mempertahankan gengsi institusinya yang akhirnya jika masing-masing memiliki jiwa korsa, akhirnya berbenturan di situ," kata Taufik di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2020).

Namun begitu, Taufik menegaskan, keberadaan jiwa korsa bukan berarti buruk, sebab jiwa korsa memang diperlukan dikutip impiannews.com dari suara.co Hanya saja penanamannya yang harus kembali diperbaiki agar tidak ada salah penafsiran.

"Jadi menurut saya juga ada problem dalam hal pemahaman jiwa korsa yang selama ini dibangun. Bukan berarti jiwa korsanya itu buruk, bukan. Tapi bagaimana kita melihat jiwa korsa itu dipergunakan untuk apa," ujar Taufik.

Diketahui, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa berjanji akan mengusut tuntas aksi penyerangan dan perusakan terhadap Mapolsek Ciracas karena diduga akibat isu pengeroyokan terhadap seorang anggota bernama Prada M Ilham.

Dalam kasus ini, 12 anggota TNI yang terlibat dalam aksi penyerangan terhadap kantor polisi itu sudah ditahan Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan.

"12 orang ini adalah prajurit TNI AD. Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi (terlibat) dan saat ini sudah dalam proses pemanggilan," kata Andika saat jumpa pers di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).

Berkenaan dengan itu, Andika mengklaim jika pihaknya akan terus mengusut tuntas oknum-oknum anggota TNI lainnya yang turut terlibat dalam aksi tak bertanggung jawab tersebut.

Pasalnya, dia meyakini, masih banyak oknum lain yang terlibat.

"Jadi kami yakin 31 ini adalah bagian dari pengembangan pertama . Kami akan terus dan tidak akan menyerah. Oleh karena itu saya juga memohon bantuan kepada seluruh warga untuk memberikan informasi selain kami melakukan pemeriksaan secara fisik, elektronik segala macam bisa kami lakukan kami juga ingin bantuan informasi masyarakat," katanya.

Andika menyampaikan dari beberapa anggota yang telah diperiksa diketahui bahwa mereka berasal dari beberapa kesatuan. Selain itu, mereka juga berasal dari angkatan dan pangkat yang berbeda-beda.

"Kami akan kejar sampai ke mana pun, apapun satuannya, yang terpenting adalah bantu kami, kami janji akan serius," tegasnya.

"Jadi kita tidak mau membatasi diri pada satu angkatan, satuan, tidak ada, pokoknya semua. Dan sejauh ini juga ternyata sudah dari yang kita pelajari itu sudah dari banyak satuan, dari pangkat berbeda, pangkatnya saja berbeda sudah jelas angkatannya berbeda," katanya.***