Peringatan Hari Mangrove Sedunia, Wawako Hendri Septa Tanam Bibit Mangrove di Sungai Pisang

Wakil Wali Kota Padang
Tanam Bibit mangrove di pinggir
pantai Sungai Pisang
IMPIANNEWS.COM (Padang).

Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa mengikuti aksi penanaman mangrove serentak yang dilakukan di pinggiran Pantai Sungai Pisang, Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Bungtekab), Senin siang (3/8/2020).

Kegiatan ini digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bekerjasama dengan sejumlah pihak   dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia dan juga sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Kemerdekaan RI. Sementara tema yang diangkatkan adalah "Jaga Mangrove untuk Bumi Kita". 

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diwakili Dirjen Gakkum KLHK Rasio Ridho Sani itu dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, unsur Forkopimda  Sumbar serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemprov Sumbar dan Pemko Padang serta stakeholder terkait lainnya.

"Alhamdulillah, kita di Kota Padang kebagian menerima kegiatan penanaman mangrove di pinggir pantai Sungai Pisang kali ini. Seperti diketahui, luas lahan yang ditanami mangrove adalah seluas 2 hektare dengan jumlah bibit 2.020 lebih batang. Sudah tertanam sebelumnya 2.000 batang dan sisanya ditanam hari ini. Kita tentu berharap, semoga banyak manfaat yang didapatkan dengan hadir dan tumbuhnya ribuan pohon mangrove di kawasan wisata Sungai Pisang ini. Terutama mendukung terciptanya kawasan wisata hutan mangrove" harap wawako di sela penanaman.

Hendri juga menyebutkan, adapun dari pemerintah tentu hanya dapat menstimulus sekaligus mengimbau dan mengajak masyarakat untuk dapat menjaga mangrove yang ditanam kali ini tetap terjaga hingga tumbuh besar sampai masa selanjutnya.

"Karena yang menjaga kelestarian mangrove ini tentu kita masyarakat di sekitar sini. Maka  itu mari sama-sama kita menjaganya," harap wawako.

Sementara itu dari sambutannya Dirjen Gakkum KLHK Rasio Ridho Sani mengatakan, dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia dan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar acara penanaman Mangrove bersama Gubernur di seluruh provinsi se-Indonesia.

"Untuk tanggal 3-4 Agustus 2020 acara dilaksanakan secara serentak di 9 Provinsi di Pulau Sumatera meliputi Sumatera Selatan. Lampung, Jambi, Riau, Kepulaunn Riau, Bengkulu, Aceh, Sumatera Utara dan termasuk Sumatera Barat pada kali ini. Kegiatan ini secara nasional dipusatkan di Bangka Belitung dan akan dicanangkan oleh Bapak Presiden RI tanggal 5 Agustus 2020 nanti," terangnya.

Ia menambahkan, terkait ekosistem mangrove, yaitu merupakan sumberdaya lahan basah wilayah pesisir dan sistem penyangga kehidupan dan kekayaan alam yang nilainya sangat tinggi. Oleh karena itu perlu upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan secara lestari untuk kesejahteraan masyarakat.

"Ekosistem mangrove ini juga merupakan bagian integral dari pengelolaan wilayah pesisir yang terpadu dengan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Perlu koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor, instansi dan lembaga dalam pemeliharaan ekosistem mangrove tersebut," terangnya. 

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2019 tambahnya, luas mangrove Indonesia kurang lebih 3,31 juta hektar, dimana seluas kurang lebih 2,67 juta hektar (81%) ekosistem mangrove dalam kundisi baik dan seluas 0,67 juta hektar (19%) dalam kondisi kritis. 

"Jadi, dari berhagai kajian akademik secara konsisten menunjukkan bahwa kehilangan mangrove terbesar di Indonesia dipicu oleh perluasan lahan tambak yang sangat masif. Selain itu juga disebabkan alih fungsi lahan menjadi pemukiman, perkebunan, sarana infrastruktur, penebangan illegal, serta pencemaran limbah. Maka itu menjadi tugas kita bersama bagaimana kelestarian mangrove ini tetap terjaga," ujarnya.

Selanjutnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan, melalui peringatan Hari Mangrove Sedunia yang ditandai dengan penanaman 2020 batang Mangrove di setiap provinsi secara bersama-sama, harus dijadikan sebagai upaya membangun sinergi dan sinkronisasi lintas sektor dalam pengelolaan ekosistem mangrove.

"Harapannya yaitu, dengan penanaman ini ke depan hutan mangrove dapat terpelihara fungsi dan manfaat mangrove bagi kehidupan. Antara lain sebagai pelindung dari abrasi air laut, penyangga dan pencegah intrusi air laut, menyimpan karbon serta fungsi ekowisata dan mitigasi bencana. Serta banyak lagi manfaat lainnya bagi kita tentunya," tukuk gubernur.(vid)