Beberapa Siswa Ikuti PBM Luring

Fajri Maulana jemput tugas ke walikelas 
IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh, --- Setidaknya ada 3 orang peserta didik di MTsN 2 Payakumbuh tak bisa mengikuti proses belajar mengajar secara online atau dalam jaringan (daring). Problem ini disebabkan masalah kondisi ekonomi keluarga dan kondisi georafis dimana peserta didik berdomisili. 

Seperti yang dialami Fajri Maulana Kelas IX.1. Fajri yang berdomisili di kelurahan Subarang Betung Kecamatan Payakumbuh Barat tercatat sebagai salah seorang siswa miskin di madrasah ini. Kondisi ini yang membuat Fajri tak bisa mengikuti PBM online. Satu kali seminggu (hari Senin) Fajri hadir di madrasah menunggangi sebuah sepeda dan menemui walasnya Budi Hanif, untuk meminta tugasnya untuk seminggu kedepan. Meski tinggal di kawasan tergolong kuat sinyal, namun tidak menjamin Fajri bisa mengikuti PBM online. 

"Ya, setiap Senin Fajri hadir guna meminta tugas dan materi PBM. Dirinya mengikuti PBM luring,"terang Budi Hanif, Senin (27/07/2020) usai Apel Pagi. 

Beda halnya dengan Novia Armina Hesti, siswa Kelas VII.7 yang berkampung halaman di kecamatan Kapur IX, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Saat menemui Sarah (Guru Matematika), guna menjemput tugasnya, Hesti bercerita bahwa di kampungnya yang berjarak dari ibukota kecamatan, sangat susah sinyal internet. Memudahkan PBMnya, orangtua Hesti memutuskan ananknya kost di sekitar madrasah. Keputusan kost tersebut sebenarnya realisasi jika pandemi corona tidak ada. 

"kost ini sebenarnya sudah direncanakan sejak dulu, karena kampung kami jauh, pastinya Hesti harus kost. Namun, karena PBM online bermasalah, akhirnya Hesti Kita kostkan,"terang orangtua Hesti. 

Hal senada juga dialami Aura, siswa kelas VII.8. Aura juga berkampung di Kecamatan Kapur IX. 

"Jangankan sinyal kuat, di daerah kami penerangan juga masih minim. Satu hari lampu hidup, satu hari mati. Itulah salah satu sebab saya mengikuti PBM luring. Selama luring saya kost di seputaran madrasah,"sebut Aura usai menjemput tugas ke madrasah. 

Terkait kondisi tersebut, Kepala MTsN 2 Payakumbuh Yenni Fitri saat dijumpai di ruang kerjanya membenarkan ada beberapa siswanya yang menjalani PBM luring. 

"Kita tidak tutup mata, ada siswa kita yang tidak bisa mengikuti PBM daring. Untuk itu kita jalani PBM luring bagi mereka. Selama tahun pelajaran 2020/2021, kebijakan kita adalah seluruh tenaga pendidik dan kependidikan wajib hadir di madrasah dengan menerapkan Protokol Kesehatan Covid19. Walas dan guru mapel harus proaktif dalam PBM daring dan luring,"terang Yenni Fitri didampingi Kaur TU Murda Ayudi dan 4 orang Waka. 

Kondisi jaringan internet di MTsN 2 Payakumbuh yang terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan, Talawi kelurahan Ompang Tanah Sirah Kec. Payakumbuh Utara-Kota Payakumbuh adalah salah satu kelurahan yang susah sinyal di Payakumbuh. Meski pihbly.ak madrasah sudah berupaya memasukkan permohonan Wi-Fi yang optimal, namun belum bisa terkabulkan pihak terkait. Kondisi ini disebabkan Fiber Optic perusahaan pemegang jaringan internet. Sementara, labor komputer yang dimanfaatkan penunjang PBM daring, sangat butuh jaringan internet. 

"Daerah kita belum ada jaringan internet khusus. Itulah masalah mendasar bagi kita di MTsN 2 Payakumbuh. Kita sudah pernah berkonsultasi dengan perusahaan terkait. Kini, madrasah kita manfaatkan badwich jaringan RT/RW Net, yang kita beli dari rekanan. Kita ingin daerah kita ini secepatnya ada jaringan internet. Situasi daring ini, bagi kita internet jadi kebutuhan primer,"pungkas Murda Ayudi.(*)