Ibadah di Rumah, Lahirkan Jutaan Imam Baru

IMPIANNEWS.COM.



"Adel Wahidi : Malam kedua Ramadhan, stok hafalan sudah habis"

BERJUTA IMAM BARU HADIR DITENGAH KELUARGA INDONESIA. Jujur memang menjadi imam dalam sholat wajib itu tidak mudah bagi mereka yang jarang melakukan, disamping rukun dan syaratnya jelas juga perlu kesiapan mental dan kemampuan agama. 

Kurangnya kemampuan dan mental tersebut disebabkan karena kita sering jadi makmum saja dalam sholat berjamaah pada mesjid-mesjid dekat rumah tinggal  kita.

Kondisi saat ini muncul wabah yg datang tiba-tiba tanpa kita bisa membuat persiapan, termasuk persiapan untuk jadi imam dalam sholat berjamaah di tengah keluarga masing-masing. 

Kita memahami bahwa sholat berjamaah memiliki banyak keutamaan dari sholat sendiri-sendiri. Bagi yang selalu berjamaah di mesjid, merasa tidak nyaman rasanya selama musibah ini sholat sendiri-sendiri.

Sementara kita banyak, maka sesuai anjuran pemerintah lakukanlah sholat berjamaah di rumah untuk memutus mata rantai wabah ini.
     
Memang kita akui awal-awal jadi imam di rumah dan ditengah keluarga bagi yang jarang melaksanakan terasa berat. Kadang ragu dengan ayat yang akan dibaca karena hafalan kurang. Ada yang takut salah dan macam- macam alasan.
    
Tetapi yang penting dilakukan adalah memberanikan diri, yakinlah sesuai pepatah "lancar jalan karena ditempuh, lancar kaji karena diulang" artinya kita perlu mengulang kembali hapalan-hapalan kita yang sudah mulai lupa atau hilang. 

Dan satu keyakinan yang harus dibangun bahwa ada kekuatan ekstra tersendiri yang akan muncul dalam diri dalam kondisi terdesak sesuai dengan tiori motivasi " THE POWER OF KEPEPET", yang membuat kita bisa atau mampu.
     
Semoga musibah ini ada  sisi positif yg bisa kita ambil untuk meningkatkan kapasitas diri dalam bidang agama. Kalau kita melakukan peningkatan kemampuan untuk jadi imam serta khatib untuk berjuta orang, berapa dana dan sumber daya yang perlu disiapkan pemerintah.
     
Semoga ini semua jalan Allah Swt untuk mendidik dan mematangkan umatnya untuk bekal di akhirat nanti setelah Allah SWT melipat dunia fanah ini. Hanya kepadanya kita akan kembali, Subhanalloh.(014)

Post a Comment

0 Comments