Demi Isolasi Mandiri, Ar Rela Pisah Rumah dengan Anaknya

Gambar ilustrasi dari Google
IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh, ---- Ketua RT IV / RW III, Talawi Kelurahan Ompang Tanah Sirah (OTS), Wandi Usman memuji langkah dan keputusan yang diambil keluarga Ar (sengaja tidak disebutkan), rela berpisah sementara dari keluarganya selama pelaksanaan isolasi mandiri virus corona terhadap anaknya.

Nyatanya, keluarga Ar rela pisah rumah sementara demi optimalisasinya pelaksanaan isolasi mandiri Orang dalam Pantauan (ODP) terhadap anaknya yang baru pulang dari Jakarta yang saat ini termasuk Zona Merah Pandemi Corona di Indonesia.

Kepada impiannews.com, Senin (06/04/2020) pagi, Wandi memaparkan bahwa Rf (18) anak paling tua dari pasangan Ar (48) dan Bt (45). Rf selama ini bekerja sambil kuliah. Sejak berjangkitnya virus corona, Rf menjalani kuliah online di rumah. Rf pun pulang ke kampung di Talawi, kelurahan OTS Kecamatan Payakumbuh Utara.

"Ar mendatangi Kami sekitar 2 minggu lalu. Jelang Rf pulang ke rumah, orangtua Ar melaporkan kondisi anaknya kepada Kami. Dan berdasarkan arahan Lurah dan Camat Payakumbuh Utara, kami memerintahkan Ar melaporkan dan memeriksakan anaknya Rf ke Posko Covids19 di Puskesmas yang telah ditunjuk," sebut Wandi.

Langkah tersebut pun dijalani keluarga Ar dengan penuh kesadaran tinggi. Usai menjalani pemeriksaan di Puskesmas Tarok, Rf pun dinyatakan sebagai ODP, dan wajib menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Keputusan pahit harus dijalani Ar yang baru saja bertemu dengan anaknya setelah sekian lama anaknya di Jakarta. Ar bersama 2 orang adik Rf (Ad dan Mt) mesti tinggal di rumah neneknya di Tampuniak Jorong Balai Rupih kenagarian Simalanggang, kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota. Sementara Rf tinggal bersama ibunya Bt di Talawi untuk menjalani isolasi mandiri.

"Setiap hari, Ar mengantar nasi dan sambal serta makanan lainnya dari Tampuniak untuk anak dan istrinya. Makanan tersebut ditarok diatas meja yang sudah mereka siapkan. Bukan hanya jauh dari keluarga, Ar juga mesti pisah ranjang dengan istri tercintanya," terang Wandi.

Dilanjutkan Wandi, "selama isolasi mandiri, rumah Bt seperti rumah koosong. Padahal ada yang menghuni. Keseharian mereka mengurung diri. Bahkan jika bertemu warga pun, mereka sengaja menghindar. Hal itu tampak saat mereka menjemur pakaian, mereka menghindar saat adik Bt lewat disamping rumah mereka.

"Menurut Kami, masa isolasi mandiri sudah hampir habis. Demi keselamatan kita bersama, Kami mengharapkan agar mereka tetap memeriksakan diri ke Posko Tanggapan darurat Corona yang sudah disediakan Pemko Payakumbuh hingga kecamatan. Kalau Rf sudah dinyatakan negatif ODP oleh tenaga ahlinya, Kami harapkan warga jangan menjauhi keluarga Ar. Mereka sudah mengorbankan diri dengan isolasi mandiri dan jauh dari interaksi sosial" Ulasnya.

Terkait berbahayanya virus Corona ini, Wandi juga menghimbau kesadaran warganya. Khususnya warga baru. "Kami sangat menghargai jika ada warga kita pulang dari rantau atau daerah lain. Dengan kondidi sekarang ini, kami harapkan agar melaporkan diri. Kalau disuruh isolasi mandiri, mohon jangan bandel. Saya takkan sebutkan nama. Tolong sadar diri saja,"ucap tegas Wandi Usman, mengakhiri.(014)



Post a Comment

0 Comments