Pemerintah Kota Padang bukan hanya fokus untuk ketahanan dan ketersediaan pangan tetapi juga memperhatikan keamanan pangan. Sebab, keamanan pangan merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh setiap produk makanan sebelum diedarkan dan dikonsumsi.
Hal itu ditekankan Walikota Padang melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ir. H. Syahrial Kamat saat membuka kegiatan edukasi tentang obat dan makanan di Gedung KNPI Sumbar, Komplek GOR H. Agus Salim, Kamis (11/4/2019).
Dalam kegiatan yang diinisiasi anggota Komisi IX DPR RI Betti Shadiq Pasadigoe melalui Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) di Padang itu, Syahrial mengatakan, terhadap makanan yang beredar diperlukan pengawasan. Pengawasan dilakukan oleh Badan POM yang bertujuan melindungi masyarakat dari penggunaan obat, obat tradisional, kosmetik dan pangan yang beresiko terhadap kesehatan.
"Selain BPOM, pengawasan diharapkan juga dilakukan dari pihak produsen dan konsumen," ujar Syahrial.
Lebih lanjut, Kadis Pangan membeberkan terkait permasalahan keamanan produksi makanan yang masih dikwatirkan. Diantara masalah tersebut ialah masih ditemukannya produk makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan dengan menggunakan bahan tambahan yang dilarang.
Selain itu, masih banyak terjadi kasus keracunan makanan yang belum dilaporkan dan belum diidentifikasi penyebabnya. Sementara itu perhatian dan tanggung jawab produsen makanan masih rendah terkait mutu dan keamanan pangan, terutama pada industri kecil dan industri rumah tangga. Ditambah lagi kesadaran konsumen masih rendah tentang mutu dan keamanan pangan, karena terbatasnya pengetahuan dan rendahnua daya beli untuk produk pangan bermutu tinggi sekaligus memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
"Permaslahan tersebut adalah PR kita berasama terutama instansi pemerintah seperti BPOM dan Dinas Pangan," sebutnya.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Betty Pasadigoe selaku mitra kerja Kemenkes dan BPOM mengatakan, pemberian sosialisasi dan esukasi tentang keamanan produk pangan dan obat kepada masyarakat terus menerus dilakukan. Hal ini guna meningkatkan pengetahuan dan keaadaran masyarakat untuk mengutamakan konsumsi maknaan yang sehat.
"Kita terus menerus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk selaku konsumen makanan dan obat. Kegiatan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat adalah salah satu pola yang kita laksanakan," ungkap Betty.
Dikatakan Betty, selain keamanan produk makanan perlu juga diawasi dan dikendalikan adalah peredaran dan penggunaan bahan berbahaya yang terdapat pada produk obat, obat tradisional dan kosmetik.
"Peredaran dan penggunaan bahan berbahaya lainnya yang terdapat pada produk obat, obat tradisional dan komestik juga perlu diawasi," ujarnya.
Dalam kesempatan ini Kepala BB POM di Padang, Martin Suhendri menyebut bahan kimia berbahaya yang sering salah penggunaannya terutama dalam pangan yaitu, boraks, formalin, rodamin B dan metanil yellow.
"Sedangkan bahan kimia yang bersifat toksik, iritasi, korotif, karsinogetif, mutagenik dan teratogenik banyak digunakan di bidang kesehatan, industri, pertanian, pertambangan dan kehutanan," kata Martin.
Kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 400 orang yang terdiri dari komunitas pelaku industri kecil dan rumah tangga yang memproduksi makanan serta para generasi milenial. (yz).