TIM TVRI Liputan di Mesjid Tua yang ada di Kota Payakumbuh

IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).

Kepala kankemenag, Asra Faber bersama Kasi Bimas Islam, Endra Rinaldi dampingi Tim TVRI Provinsi Sumatera Barat lakukan liputan mesjid tua di 2 tempat yang terpisah di Kota Payakumbuh. Adapun mesjid yang dikunjungi adalah Mesjid Usang (Surau Syarikatul Ihsan) di Kec. Payakumbuh Timur dan Mesjid Arsyad di Kec. Payakumbuh Utara.

Sebelumnya Tim TVRI yang dipimpin Produser, Aulia bersama rekannya lakukan liputan terkait kegiatan Ta’lim rutin Jum’at yang dilaksanakan Kankemenag Kota Payakumbuh di Mushalla Bairurrahmah Kec. Payakumbuh Selatan.

Saat mengunjungi Mesjid Usang di kelurahan Payobasung Kec. Payakumbuh Timur, Jum’at (24/11), rombongan disambut tokoh masyarakat setempat penuh keakraban. Tampak hadir perwakilan KAN, Rinaldi Dt. Panjang dan anggota majlis ta’lim uswatun hasanah.

Kepada Tim TVRI, Kepala kakemenag, Asra Faber didampingi tokoh masyarakat setempat menerangkan.

“Berdasarkan cerita dari Ketua KAN, EJ. Dt. Tan Mamad nan Kayo, Mesjid ini adalah cikal bakal berdirinya Mesjid Baiturrahman yang megah sekarang. Mesjid Usang yang dibangun diatas tanah wakaf kaum Pitopang yang berusia sekitar 300 tahun yang merupakan pengalihan dari Mesjid Topi Agam kaum Pitopang Agam, termasuk KAN lamo dan Pondam Perkuburan juga wakaf kaum Pitopang Dt. Damuanso Nan Gadang, ” terang ulang Asra Faber.

Mesjid Baiturrahman yang sebagai basis kampung al qur’an sekarang, dibangun tahun 1920 dan dipakai shalat Jum’at pertama kali tahun 1924, ulasnya.

Ditambahkan Rinaldi Dt. Panjang, dulunya kelurahan Payobasuang adalah wilayah hukum Harau Kab. 50 Kota dibuktikan dengan adanya jorong 1, 2 dan 3. Sekitar tahun 1971 bergabung dengan Payakumbuh, setelah Payakumbuh menjadi Dati II tanggal 17 Desember 1970 dengan berdasar Permendagri Nomor 8 tahun 1970, saat Walikota pertama Sutan Usman,” terangnya.

Ditambahkan tokoh masyarakat lagi, “Mesjid Usang ini ditopang dengan 4 tonggak besar dengan 13 sudutnya menggambarkan rukun shalat dan dengan 12 tonggak pembantu menggambarkan suku yang ada di Payobasung. Mesjid Usang masih memiliki ornamen asli termasuk ukiran di papan mesjid, yang memiliki kula (waduk) tempat berwuduk, hanya dinding papan yang telah diganti menjadi permanen. Mesjid ini adalah sekretariatnya kelompok yasin Al Muhajiriin dan Pondam Sariqatul Ihsan yang diketuai Y. Dt. Siri,” ujar EJ. Dt. Marajo Dirajo nan Itam.

Setelah melakukan liputan di Mesjid Usang, rombongan bertolak ke Mesjid Arsyad di Nan Kodok Kelurahan Tigo Koto Dibaruah. Di lokasi rombongan disambut pengurus mesjid, Mirwan dan sesepuh (tuo kampuang). Di Mesjid Arsyad Tim TVRI meliput kegiatan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at dan sesudahnya. Sebagian anggota tim ikut mendidirikan shalat Jum’at di mesjid yang terletak di jalan lintas provinsi ini.

Sebagaimana diterangkan ketua TIM TVRI, Aulia, Kami sangat berterima kasih sekali dengan Kepala kankemenag dan jajaran serta pengurus mesjid yang kami kunjungi hari ini.

Di Mesjid Arsyad kami akan meminta keterangan dari pengurus terkait keberadaan kalender abadi sepanjang abad hasil karya Buya H. Djafar. Disini  kami hadir bersama Ferniza sebagai sutradara, Harry sebagai kameramen, Restu pegang audio, Juma sebagai pembawa acara dan hendri sebagai driver. Kami mohon kerjasama dari tokoh masyarakat dan pengurus mesjid.

Pengurus mesjid, Mirwan, menerangkan, bahwa kalender abadi sepanjang abad dibuat sudah sangat lama sekali, mesjid ini didirikan sekitar tahun 1930 diatas tanah wakaf. Sejak Pak H. Djafar wafat, ilmu dan cara menghitungnyanya diwarisi buya Kuman, Tuangku Amin, dan sekarang ini dijabat buya Denis Tuangku Bukhori. Dan hanya merekalah yang bisa mengutak atik kalender ini. Kalender ini akan dibaca setiap 8 tahun sekali,” terang Mirwan didampingi Kepala kankemenag dan Tuangku Bukhori.ul