Pemko Payakumbuh Evaluasi Pelatihan Imam Mesjid dan Khatib Jum'at


IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).

Dua tahun sudah kita dijajaran Kesra Setdako Payakumbuh laksanakan pelatihan imam mesjid dan khatib Jum'at. Kami sangat berharap kepada yang telah mengikuti pelatihan telah berkoordinasi dengan 83 pengurus mesjid yang tersebar di Payakumbuh, guna pengaplikasian ilmu yang sudah didapat. Pelatihan yang kita gelar selama 10 hari di tiap angkatannya. Pelatihan sengaja kita diprioritaskan kepada pembuatan konsep dan praktek serta menghadirkan banyak narasumber yang kompeten di bidangnya. Selain itu, kami juga mohonkan kerjasama kepada Pengurus Dewan Mesjid Indonesia (DMI) dan Pengurus Badan Kerjasama Mubalig dan Mesjid (BKSM) untuk mengkoordinir sekaligus memotivasi peserta yang sudah dilatih tersebut di kelurahan tempat domisilinya. Dan yang paling penting adalah, pengurus mesjid memberikan kesempatan kepada peserta yang sudah dilatih untuk mempraktekkan ilmunya.

Hal tersebut disampaikan Kabag Kesra, Ipendi, dalam rapat evaluasi tindak lanjut pelatihan imam mesjid dan khatib Jum'at di aula lantai III Gedung Balaikota Bukik Sibaluik, pada Rabu (22/11). Rapat ini dihadiri Kepala kankemenag diwakili Kasi Bimas Islam, Endra Rinaldi, Ketua DMI, Ali Amran dan Ketua BKSM, Bulkaini.RM. Selain itu, rapat ini juga dihadiri 15 peserta pelatihan imam mesjid dan khatib Jum'at angkatan tahun 2016 dan 2017.

Saat membuka rapat ini, Kabag Kesra menyampaikan ucapan maaf dari Walikota Payakumbuh yang tidak dapat hadir dalam rapat ini dan Asisten I yang membidangi kesra juga sedang rapat dengan pimpinan OPD di Lantai II.

Diulas Kasi Bimas Islam, Endra Rinaldi, pellatihan imam mesjid dan khatib Jum'at yang digelar bagian Kesra sangat besar manfaatnya bagi terlahirnya kader pelanjut.

" Sebagaimana harapan dari Kabag Kesra tadi, Kita juga berharap  pengurus mesjid memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengaplikasikan ilmunya. Dengan adanya kemauan dari peserta untuk ikuti latihan ini, merupakan bukti peserta untuk ingin berubah dan membawa perubahan. Terutama terwujudnya kader imam dan kahtib di daerah. Jangan sampai pelatihan ini bernilai sia-sia, untuk itu kami bersama kabag kesra sangat berharap koordinasi dan memberikan peluang kepada peserta kita. SEmua yang telah ikuti pelatihan telah diberikan sertifikat oleh Walikota, sebagai bukti sudah layak untuk menjadi kader penerus," Endra Rinaldi sampaikan.

Sebagai bahan penegasan, Ketua DMI, Ali Amran (68) juga berharap demikian.

"DMI yang sudah dibentuk sejak tahun 1972, secara nasional, saat ini dikeuai Muhammad Yusuf Kalla. Dan di Payakumbuh kita diamanahi Walikota sebagai koordinator di Payakumbuh. Dengan ketersdian imam dan khatib di sebuah mesjid, merupakan metode ampuh untuk meramaikan kembali mesjid. Bagaimana kita bisa memakmurkan mesjid dan mesjid memakmurkan umat. Untuk itu, sudah selayaknya peserta diberikan kesempatan, sebagai kader penerus. Kepada kader kami juga perlu tekankan, saat menjadi imam mesjid dan khatib jum'at, jangan lupa rukun dan syarat. Karena itu adalah hal yang wajib ada," tegas Ali Amran.

"BKSM sebagai wadah penampungan dan pendistribusian khatib Jum'at kepada mesjid yang tersebar di Payakumbuh. Ketua BKSM, Bulkaini juga sampaikan harapan kepada peserta dan pengurus mesjid.

"BKSM di Kota Payakumbuh sudah terbentuk di masa pemerintahan C. Israr. Pemerinah Kota Payakumbuh sudah memberikan peluang dengan pelatihan. Kami harapkan peserta untuk lebih aktif. Terhadap pengurus mesjid, jangan lagi pandang asal usul dan perangai masa lalu imam dan khatib yang akan menggantikan generasi tua. Biarkan mereka berbuat, dan generasi tua berikan bimbingan dan arahan," harap Bulkaini.

Salah seorang peserta pelatihan, Yano Dasrianto. Kita sudah diberikan peluang pengurus untu jadi imam dan terkadang kita sudah menggentikan khatib yang berhalangan hadir di hari Jum'at," ucap mahasiswa STAIDA Payakumbuh ini.

Adalah Zoel Syarief (80) menerangkan, kita sangat bahagia bisa digantikan posisi oleh peserta pelatihan ini, Sejak usia 19 tahun kita sudah jadi pengurus dan terkadang merangkap imam dan khatib. Pemberian peluang kesempatan kepada kader penerus adalah suatu hal yang wajib kita terapkan, khusunya saat ini. Mesjid gagah dan mewah, namun sepi pengunjung untuk beribadah, Kami harapkan peserta pelatihan ini dapat membawa perubahan," ucap pak Zoel.

Dalam rapat yang berlangsung hingga siang ini, didapati mufakat bahwa pengurus mesjid akan memberikan peluang kepada peserta pelatihan imam mesjid dan khatib Jum'at, untuk berbuat sebagai kader penerus.(ul)